My Love 3 "456"

2.4K 254 7
                                    






"Ito, waktunya makan."

Mahiru memanggil Ito yang belum keluar dari kamarnya.

"Ito belum bangun? Tidak biasanya dia bangun siang."

"Mungkin karena hari libur?"

"Ito tidak pernah bangun siang walau itu hari libur. Biar kuperiksa."

Ucap Subaru masuk ke dalam kamar Ito dan benar saja Ito masih baring di futonnya. Tubuhnya ditutupi selimut semua.

"Ito bangun, kau akan melewatkan sarapan pagi."

Panggil Subaru menarik selimutnya. Terlihat Ito yang meringkuk kedinginan.

"Ito??"

Panggil Subaru karena anaknya tidak membuka matanya.

"Ito! Ito!! Kau kenapa Ito?"

Panik ayahnya, Mahiru pun masuk ke dalam kamar karena mendengar panggilan Subaru.

"Ada apa?"

"Ito sakit!"

Ucap Subaru. Mahiru pun menyentuh Ito dan badannya sangat panas.

"Dia demam,"

"Apa karena kemarin pulang hujan-hujan? Seharusnya aku menjemputnya kalau dia tidak bawa payung."

"Ini bukan salah Subaru. Aku akan mengambil obat,"

Ucapnya mencari obat ke kotak obat tapi di dalam tidak ada apapun.

"Subaru! Tidak ada obat demam!"

"Aku akan membelinya!"

"Jangan lupa plester dingin dan payung. Sekarang lagi hujan."

"Aku mengerti."

Ucapnya menyelimuti Ito dan segera pergi. Mahiru pun mengambil baskom berisi air dan handuk kecil untuk mengkompres Ito.

Tidak lama Subaru pergi dia pun kembali lagi dan Mahiru segera memberikan obat untuk Ito dan menempelkan plester dingin ke keningnya.

"Ito.."

Panggil Subaru khawatir,

"Aku akan buat bubur, Subaru jaga Ito."

"Terima kasih,"

"Terima kasih untuk apa?"

"Kau sudah mau merawat Ito."

"Tidak perlu berterima kasih. Aku senang bisa membantumu. Ito juga sudah banyak membantuku. Tentu aku tidak mungkin membiarkannya begitu saja."

Balas Mahiru dan pergi membuat bubur untuk Ito makan. Dia sejak pagi belum makan sama sekali.

Saat Ito bangun makanan sudah siap. Subaru pun menyuapinya.

"Kenapa sakit tidak bilang pada kami?"

Ucap Mahiru yang sedang mengupas buah.

"Aku tidak ingin merepotkan kalian, kupikir demamnya akan sembuh sendiri."

"Dasar bodoh, bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu? Apa yang harus kulakukan nanti tanpamu!?"

Marah Subaru. Tangannya tetap tidak berhenti menyuapi anaknya.

"Kau membuatku sangat khawatir,"

"Maafkanku ayah,"

"Jangan diulangi lagi!"

Pesannya, Ito mengangguk mengerti. Mahiru hanya bisa melihat mereka dengan wajah tersenyum. Anak dan bapak yang sama-sama saling menyanyangi. Kemudian Mahiru terdiam, bagaimana kalau dia tidak ada di antara mereka?

"Aww!"

Jerit Mahiru karena dia memotong tangannya sendiri.

"Mahiru!?"

"Maaf, aku tadi melamun."

Tawanya malu dan segera mengambil plester di dapur. Ito dan Subaru saling menatap, Mahiru kembali lagi.

"Buahnya sudah dikupas, makan setelah buburnya habis."

Pesan Mahiru dan pergi lagi tanpa kata-kata. Subaru terdiam sejenak.

"Ayah, aku bisa makan sendiri."

Ucap Ito dan Subaru memberikan sisa buburnya pada Ito.

Subaru segera mengejar Mahiru, Subaru mencarinya disekitar rumah tapi dia sudah tidak ada di sana. Dia pun keluar dan melihat Mahiru yang berjalan ke arah pantai.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang