My Love 3 "423"

3.1K 335 7
                                    



Kai benar-benar datang ke pertemuannya dengan gadis yang baru dia kenal.

Keduanya berbincang sepintas keseharian mereka. Dan Kai sama sekali tidak tertarik, tapi dia tidak menunjukkannya.

Kemudian matanya melihat Kaho yang sedang mengantri di sebuah cafe untuk membeli ice cream. Lalu setelah itu dia menghilang karena ada yang menghalangi pandangan Kai. Dia mencoba mencarinya tapi wanita ini mengajaknya pergi nonton film.

Kaho menemani putra satu-satunya makan ice cream. Membeli kue yang penuh dengan krim lezat serba strawberry.

Anaknya begitu senang dan memakannya, bahkan menyuapi ibunya sendiri.

Orang-orang yang melihatnya juga ikut senang, anak sekecil itu sudah mengerti sekali.

"Mama, kalau libur lagi kita ke taman bermain yah."

"Oke."

Balasnya, Kaho selalu mengiyakan keinginan anaknya ini. Dia selalu dimanjakan karena Kaho mengerti anaknya kesepian dengan dirinya bekerja siang dan malam. Dengan begini dia ingin menghabiskan harinya bersama putranya agar dia tidak kesepian.

"Mama!!"

Pekiknya senang mendapatkan balon dari badut jalanan, dia berlari memeluk ibunya yang sedang menontonnya bermain dengan anak-anak lain di taman kota yang penuh dengan orang-orang dan anak sebaya Ryuu juga ada, jadi dia bisa bermain dengan mereka.

"Balonnya untuk mama."

"Loh? Balonnya untuk Ryuu saja."

"Tidak mau, Ryuu bukan anak kecil lagi. Balonnya untuk mama saja."

"Apa mama seperti anak kecil?"

Tanyanya penasaran dan dia tertawa, Kaho pun ikut tertawa kecil.

"Apa sudah puas bermain?"

"Belum! Ryuu masih mau bersama mama!"

"Duduklah di sini."

Ucap Kaho mendudukkan Ryuu di sampingnya.

Ryuu menguap sejenak dan kemudian tidur dipangkuan ibunya.

"Sayang ngantuk?"

"Tidak mama,"

"Nakal,"

Ucapnya mencolek ujung hidung Ryuu. Dia tertawa kecil.

"Ryuu sayang mama,"

"Mama juga sayang Ryuu."

Balasnya,

"Kalau sudah mengantuk, kita pulang saja. Langit terlihat mendung."

Ucap Kaho melihat langit yang mulai menunjukkan awan hitam. Ryuu terdiam sejenak melihat anak-anak bermain dengan ayah mereka.

Saat mereka berjalan pulang, hujan lebat pun mulai turun. Kaho yang tidak mempersiapkan payung pun segera melepas jaketnya dan menutupi anaknya dari rintikan hujan. Dia berlari sambil menggendong si kecil.

Dia mengumpat kesal karena tiba-tiba hujan, padahal dia sebentar lagi sampai rumah.

Besoknya Kaho kembali bekerja seperti biasa. Liburannya terasa begitu cepat berlalu,

"President, hari ini ada meeting jam 9..."

Kaho mulai membacakan jadwalnya hari ini pada bossnya dan Kai sepertinya tidak mendengarnya.

"President! President!"

Panggilnya dan membuat lamunannya buyar.

"Iya?"

"Apa anda mendengarkanku?"

"Aku mendengarmu."

"Baiklah, aku permisi."

Balas Kaho dan berjalan pergi, Kai memijit keningnya. Dia tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Sekretarisnya yang dulu mengirim pesan, bertanya bagaimana hubungannya. Tentu saja ditolak. Kai sama sekali tidak tertarik dengan wanita seperti itu. Dia terlalu memaksakannya.

Saat makan siang, Kai melihat banyak ice cream dalam restonya. Dia pun mengingat Kaho yang sedang mengantri ice cream,

"Dia suka makanan manis yah?"

Pikirnya dan membeli ice creamnya tanpa berpikir dua kali.

Dia membawanya langsung ke Kaho yang sedang menyiapkan berkas untuk meeting nanti.

"Kaho,"

Panggil Kai dan dia menatapnya, Kai memberikan ice creamnya.

"Apa ini?"

"Ice cream untukmu. Kau suka manis bukan?"

Tanyanya dan Kaho menatapnya bingung. Dia tidak pernah bilang bahwa dia suka manis.

"Terima kasih,"

"Tidak perlu sungkan, makanlah sebelum mencair."

Balasnya dan pergi. Rekan kerjanya yang melihat pun merasa iri, bossnya hanya membeli untuk sekretarisnya.

Kaho tidak memakan ice creamnya dan menyimpan dalam freezer, dia akan membawakan untuk anaknya yang suka ice cream. Dia bukanlah penyuka manis, tapi anaknya yang penyuka manis. Kai salah paham di sini karena tidak melihat dengan siapa Kaho pergi makan ice cream kemarin.

Karena jadwal padat, Kaho pun begitu sibuk. Dan untuk pertemuan terakhirnya dia lebih santai.

Dia pun keluar dari ruangan meeting untuk memberi boss dan kliennya ruang privasi.

Saat itu dia baru ingat untuk menghubungi Ryuu karena telat datang menjemputnya, dia mengambil Hpnya. Dilihatnya 10x panggilan tidak dia jawab dari tempat penitipan anaknya.

"Hallo,"

Kaho menelepon balik. Dia mendengarkan suara diseberang.

"Aku akan segera pulang!"


My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang