My Love 3 "508"

2.7K 304 34
                                    



Pernikahan mereka pun berjalan dengan lancar. Orang tua Tatsumi juga datang, kalau mereka tidak datang pun tidak masalah bagi Tatsumi, tapi mereka merestui hubungan mereka. orang tua Tatsumi tidak bisa membantahnya lagi apalagi dia sudah bisa gendong cucunya. Untuk apa menolak hubungan mereka kalau sudah punya hasil seperti itu?

Wajah Kuro yang memang datar dari dulu pun tidak bisa diubah sampai sekarang. Sangat susah melihat wajah bahagianya.

Tapi pagi itu Tatsumi kembali jatuh hati padanya karena setelah akad nikah selesai dan pemasangan cincin, Kuro tersenyum kecil menatap cincin di jemari manisnya. Tatsumi memeluknya bahagia, dia cengengesan karena sudah bisa melihat wajah bahagia Kuro, berarti dia sudah bahagia bersamanya. Dia mengambil keputusan yang tepat sekali menikahinya dengan cepat.

Tamu pun ikut bahagia melihatnya, setelah itu acara makannya dilanjutkan di mansion Tatsumi. Tamu sudah berkumpul di sana dan pengantinnya baru datang.

Mereka memberi sambutan yang meriah untuk kedatangan mereka. semuanya sudah diatur oleh pembawa acara tersebut.

Tatsumi melambaikan tangannya layak berjalan di karpet merah, Kuro berjalan di sampingnya sambil menarik ekor gaunnya yang lumayan panjang. Satu lengannya dia selipkan ke tangan Tatsumi yang ditekuk.

Acara mereka pun berjalan dengan lancar tanpa ada bencana apapun.

Meriah sampai malamnya, Kuro sampai ganti baju 2x untuk meringankan beban tubuhnya.

Dia memakai gaun yang lebih ringan sekarang dan duduk diam karena tamu sudah mulai sepi, dia bisa duduk tenang.

Dan untuk ke-3 kalinya Tatsumi membawakan makanan untuk Kuro makan.

Tentu saja makanannya habis dimakan Kuro, dia sudah mulai makan banyak.

Apalagi makanan lunak seperti pudding, dia sangat suka sekali dan menghabiskan lumayan banyak potongan.

Sampai acara selesai Kuro terus bersama Tatsumi. padahal sudah disuruh istirahat tapi Kuro tidak mau dan mau menemani Tatsumi.

Tatsumi pun mengalah dan pergi dari acaranya supaya Kuro bisa beristirahat.

"Kuro, tidurlah dulu. Aku akan segera kembali."

Pesan Tatsumi meminta Kuro tidur dulu karena dia mau bertemu dengan rekan kerjanya di luar.

Kuro menurut dan segera tidur.

Setelah acara benar-benar selesai dan tamu sudah pergi, Tatsumi balik lagi ke kamar dan tidak melihat Kuro.

"Kuro!"

Panggilnya dan disahut dengan cepat.

"Di kamar mandi tuan,"

Balasnya. Tatsumi pun masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat.

"Apa yang kau lakukan?"

Tanyanya melihat Kuro masih berpakaian. Dia terlihat kecewa, dia pikir bakal melihat Kuro telanjang.

"Menyiapkan air hangat untuk tuan mandi."

"Kau tidak perlu melakukannya."

Balas Tatsumi.

"Ini sudah menjadi tugasku."

Balasnya lagi.

"Baiklah kalau begitu, kita mandi bersama."

"Tapi tuan.."

"Tidak ada tapi, kau adalah istriku jadi kau harus mendengarkan semua perkataanku."

"Baik tuan,"

Ucap Kuro menurut. Kuro berjalan pergi lagi,

"Mau kemana?"

"Buka baju,"

"Buka saja di sini."

Balas Tatsumi dan Kuro menatapnya. Tatsumi menganggukkan kepalanya meminta Kuro membuka bajunya di sini.

Tatsumi pun duduk di tepi bathtubnya dan melihat ke arah Kuro yang sedang membuka baju seperti dalam film dewasa saat partnernya membuka baju dan pasangannya menatapi penuh nafsu.

Padahal Kuro membuka bajunya biasa saja, tapi diimajinasi Tatsumi begitu berbeda.

Dia malah senyam senyum sendiri, Kuro jadi bingung menatap tuannya. Kuro memang tidak ada mood romantisnya berbeda dengan Tatsumi yang penuh imajinasi.

"Kemari Kuro,"

Panggil Tatsumi dan Kuro menghampirinya dengan hanya boxer saja.

Tatsumi memeluknya.

"Aku seperti sedang bermimpi."

Ucapnya begitu senang.

Kuro pun mengusap kepala tuannya. Tatsumi membuka celana terakhir Kuro membuatnya segera menarik diri. Kuro menutupi bagian bawahnya dengan tangannya.

"Apa yang tuan lakukan?"

"Tentu saja membuka celanamu. Kau tidak mungkin mandi dengan celana kan?"

Ucapnya sambil tertawa, dia sendiri membuka pakaiannya dengan cepat dan masuk ke dalam bathtub.

"Kemarilah,"

Panggilnya lagi setelah dia duduk nyaman di bathtub. Kuro pun masuk ke dalam bathtub dan berhadapan dengan Tatsumi. kaki panjang Tatsumi pun dengan nakal menyentuh paha Kuro dan dia tersenyum, Kuro menatapnya.

Dia semakin menjauh dari jangkauan Tatsumi tapi sayang tempatnya memang hanya segitu dan tidak bisa lagi lebih menjauh. Tatsumi pun mendekatinya.

"Kenapa menjauh dariku Kuro? Aku ini suamimu."

Bisiknya di telinga Kuro. Wajah Kuro langsung merona, Tatsumi tersenyum kemudian menariknya dalam pelukan, tubuh mereka saling bersentuhan.

Kuro menatap tuannya,

"Tu-tuan.."

"Jangan panggil aku tuan lagi, aku ini suamimu. Panggil saja Tatsumi."

Pesannya. Kuro tidak bisa menerimanya begitu saja, sejak lama dia sudah memanggilnya tuan.

Kuro pun diam dan berbalik memunggungi Tatsumi, tapi Tatsumi tetap membekapnya dan menariknya bersentuhan dengannya. Dengan tangan yang melingkari leher Kuro berjalan turun ke dadanya.

"Nn.."

Desah Kuro karena tangan nakalnya memijit puting susu Kuro.

"Apa nanti akan ada cairan kalau sudah melahirkan?"

Pikirnya masih memijitnya.

"A-ku tidak tahu.."

Jawab Kuro. Tangan yang lain menyentuh perut Kuro,

"Kandungannya sudah berapa besar?"

"Masuk 7 minggu.."

Jawab Kuro lagi.

"Aku sudah tidak sabar, laki-laki atau perempuan ya?"

"Belum tahu.."

Jawab Kuro lagi,

"Nn..Hentikan...Jangan menyentuhnya.."

Pinta Kuro karena tangan nakal tuannya tidak berhenti meraba tubuh Kuro.

"Sayang sekali tidak bisa menikmati malam pertama kita."

Ucapnya sedih karena tidak bisa melakukan sex dengan Kuro. Kandungannya masih muda jadi amat bahaya, salah sedikit saja bisa fatal nanti.

Padahal sekarang adik kecil Tatsumi sudah menegang minta keluar.

Kuro bisa merasakan punggungnya disentuh adik Tatsumi.

Dia tidak bisa berkata apa-apa.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang