My Love 3 "567"

2K 299 74
                                    



Besoknya Oda yang masih tertidur pun dibangunkan oleh Kuro yang ingin mengajaknya sarapan.

"Aku ketiduran!"

Pekiknya kaget dan terbangun karena matahari sudah muncul.

Karena mabuk semalam jadi dia tidur begitu nyenyak. Dia segera membuka pintu kamarnya karena Kuro di luar memanggilnya.

"Oda kau sudah bangun?"

"Maaf, aku bangun telat."

"Ayo sarapan."

"Iya, aku akan segera ke sana."

Jawab Oda, Kuro pun mengangguk dan Oda segera siap-siap dan turun ke bawah. Semuanya sudah berkumpul dan menunggunya, dia merasa tidak enak. Ini gegara bossnya yang tidak bertanggung jawab dan mengajaknya minum. Tapi bossnya terlihat baik-baik saja dan bisa makan dengan tenang.

"Yukiya masih tidur?"

"Iya kak, dia masih tidur. Jadi setelah ini akan membangunkannya, kita harus ke tempat lain lagi."

"Kalau dia belum bangun, jangan membangunkannya."

"Aku mengerti kak,"

Oda hanya diam dan makan dengan lahap.

Selesai makan Oda pun menjaga Yukiya, Kuro dan Tatsumi pergi untuk membeli beberapa barang. Karena si kecil masih tidur jadi dia tidak mau membangunkan anaknya.

Nagano juga bersamanya.

Dia melihat layar hpnya.

"Kenapa semuanya jadi kacau begini?"

Gumamnya terlihat kesal.

Karena Nagano yang mengumpat Yukiya pun terbangun. Dia duduk termenung sejenak sebelum mulai menangis karena tidak melihat ibunya.

"Yukiya!"

Panggil Nagano panik, Oda menggendongnya tapi tetap tidak membuatnya diam. Sekali bayi tidak melihat ibunya pasti akan menangis keras.

Nagano pun membawanya keluar untuk jalan-jalan dan barulah dia berhenti menangis. Oda mengikuti mereka dari belakang, memang bawa jalan-jalan anak bisa membuatnya senang yah.

Nagano menurunkan si kecil, dia begitu senang dan berlarian di jalanan. Memang tempat itu terlihat sepi tapi tidak menutup kemungkinan ada yang lewat. Si kecil yang berlari pun tidak mengetahui arah dan berlari ke arah sepeda yang baru datang. orang yang mengendarai sepeda pun buru-buru ngerem tapi tidak sempat karena si kecil juga berlari ke arahnya.

Oda pun langsung berlari menahan roda yang akan menyakiti si kecil dengan tubuhnya dan sepeda itu berhenti seutuhnya.

"Kau baik-baik saja?"

Tanya yang mengendarai sepeda.

"Aku baik-baik saja,"

"Lain kali jaga anaknya dengan baik."

"Maaf, aku minta maaf."

Balas Oda, Nagano pun marah-marah pada tukang sepeda ini.

"Matamu buta yah?! Kau tidak lihat anak kecil bermain?!"

"Anaknya yang berlari ke arahku! Justru kalian yang buta! Tidak menjaga anak dengan baik!"

Balasnya, Nagano memanas.

"Kau sudah salah tapi berani melawan!"

"Tuan, jangan memperpanjang masalah!"

Marah Oda akhirnya, memang mereka yang salah karena tidak menjaga Yukiya dengan benar.

"Maaf, kami permisi."

Ucap Oda menarik Nagano pergi dan Yukiya dalam gendongannya.

"Kenapa kau minta maaf padanya?! Dia yang salah!"

"Tuan, ini kesalahan kita tidak menjaga Yukiya."

"Bagaimana kalau tadi Yukiya celaka!"

"Tapi tuan muda baik-baik saja."

Balasnya dan Nagano menatap Yukiya yang masih tertawa dalam gendongan Oda.

"Baiklah, tapi apa kau baik-baik saja?"

Tanya Nagano melihat Oda menahan sepedanya dengan tubuhnya.

"Aku baik-baik saja."

Balas Oda.

"Baiklah, kita balik ke penginapan mereka pasti sudah pulang."

Ucap Nagano akhirnya.

Dan dugaan mereka benar saja, Kuro dan Tatsumi sudah di penginapan mencari mereka. Yukiya langsung meminta gendong Kuro,

"Anak mama dari mana saja?"

"Hanya jalan-jalan saja,"

Jawab Nagano tidak bercerita tentang hal barusan.

"Oh jalan-jalan ama paman yah, mau minum susu?"

Kuro pun membawa Yukiya ke kamar,

"Kakak, aku beli beberapa makanan ringan untukmu dan Oda. Kalian pilihlah mana yang disukai."

"Aku tidak perlu tuan, terima kasih."

Balas Oda menolak makanan dari Tatsumi.

"Aku ambil ini."

Ucap Nagano mengambil sekantong makanan dan berjalan pergi sambil menarik Oda.

Tatsumi hanya terbengong dan membawa sisanya ke kamarnya.

Nagano masuk ke kamar Oda tanpa permisi dan meletakkan makanannya.

"Aku akan datang malam nanti, jangan kunci pintunya."

Pesan Nagano dan pergi. Oda hanya terdiam, belum bisa balas apa-apa sudah pergi tuannya.

"Orang itu apa maunya sih?"

Gumam Oda bingung sekali.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang