My Love 3 "594"

2.5K 265 39
                                    

Seminggu 3x Nagano akan ke rumah sakit untuk melakukan pengobatannya.

Kadang Kuro menemaninya bersama Yukiya, terkadang juga Tatsumi.

Tapi pagi ini dia pergi sendiri dengan sopir.

Sekarang dia sudah menghilangkan satu tongkatnya, tadinya dia harus pakai dua tongkat tapi sekarang hanya satu.

Kepercayaan dirinya semakin meningkat. Bukunya yang dia tulis juga sudah diberikan pada editornya hanya menunggu hari dilirisnya.

Dia sudah tidak sabar untuk mengungkapkan perasaannya ini pada publik.

Suster cowok yang membantunya pun sudah siap dan Nagano mulai jalan dengan alat bantu perlahan tapi pasti.

"Anda sudah mengalami kemajuan, mungkin bulan depan anda tidak perlu lagi dibantu tongkat."

"Itu yang kuharapkan!"

Balasnya senang.

Berjam-jam dia melatih kakinya berjalan sampai dia menyerah sendiri.

Dengan bangga dia pun keluar dari rumah sakit menunggu sopirnya datang.

Baru saja dia akan melangkah ke jalan sebuah sepeda melaju ke arahnya dan Nagano ingin mundur tapi dia tidak bisa karena baru tadi belajar jalan hingga kakinya sekarang belum leluasa bergerak.

Dia pun hanya pasrah saja, tapi seseorang langsung menariknya ke belakang dan sepeda yang dipakai anak itu jatuh karena rem rusak.

Anak itu menangis keras dan dibantu orang lain, Nagano melongo siapa yang sudah menolongnya tapi setelah dia berbalik orang itu sudah pergi.

"Hey! Tunggu.."

Panggil Nagano ingin berterima kasih tapi orang itu terus berjalan dan tidak peduli padanya.

Dia pun melangkahkan kakinya dan menahan penolongnya ini.

Dia sangat terkejut setelah melihat orang dibalik topi hitamnya.

Dia menepis tangan Nagano dan pergi.

"Tu-tunggu!! Jangan pergi! ODA!!!"

Pekiknya mencoba mengejar Oda tapi dia justru jatuh ke lantai dengan keras.

"ODA! ODA!"

Panggilnya merangkak di lantai dan tidak peduli dengan Kakinya.

Oda yang sempat terhenti karena Nagano terjatuh pun kembali melangkah saat melihat sopirnya sudah tiba.

"Tuan!"

Panggilnya panik melihat tuannya merangkak di jalan.

"Oda! Jangan pergi! Kumohon!"

Panggilnya dan Oda akhirnya menghilang.

Nagano tidak berhasil mengejar Oda.

Selama ini Oda selalu datang melihat Nagano yang berusaha berjalan lagi.

Dia melihatnya dari jauh agar tidak ketahuan, tapi kali ini dia menampakkan diri karena tidak mau Nagano kembali terluka.

"Apa yang terjadi padamu kak?!"

Tanya Tatsumi khawatir melihat tangan dan kakinya berdarah karena gesekan di jalan.

"Aku melihat Oda!"

"Kakak melihat Oda?"

"Iya! Dia menolongku!"

"Lalu apa dia bersamamu?"

"Dia pergi! Dia pergi! Aku sudah memanggilnya beberapa kali tapi dia tidak peduli padaku! Aku harus bagaimana? Apa dia membenciku?"

"Oda tidak mungkin membenci kakak, kalau dia benci dengan kakak tidak mungkin dia menolongmu."

"Tapi kenapa dia tidak mau melihatku?"

"Beri Oda waktu, dia juga butuh waktu sendiri."

"Dia sudah berada jauh denganku cukup lama! Apa tidak cukup waktu?!"

"Kakak harus tenang, Oda akan kembali padamu jika sudah waktunya."

Ucap Tatsumi menyemangati kakaknya.

Nagano pun terdiam, dia harus melakukan sesuatu.

...............................................

Sebulan setelah pertemuannya tak terduga dengan Oda, akhirnya dia pun sudah tidak memerlukan tongkatnya dan dia akan ke kantornya untuk melangsungkan acara rilisan buku barunya. Dia sengaja memberitahukan secara publik dan menunjukkan dirinya sebagai presiden pada perusahaan tersebut yang memang sedang diincar para wartawan.

Dia tidak akan bersembunyi lagi, untuk Oda dia akan melakukannya.

Saat mendengar bahwa dirinya sendiri adalah presiden sekaligus novelis banyak wartawan yang terkejut.

Mereka pun me-live-nya secara langsung, itu memang tujuan Nagano.

Setelah agak reda suasananya, dia pun mulai bicara.

"Kenapa anda baru sekarang menunjukkan diri Nagano sensei? Anda adalah presiden dari perusahaan ini."

"Aku melakukannya karena ingin dia kembali ke sisiku."

"Siapa maksud anda?"

Wartawan lain bertanya. Jadi sesi wawancara setelah bukunya selesai dirilis.

"Orang yang sudah merubah hidupku dan pandanganku."

"Apa dia orang yang anda cintai?"

"Bisa dikata begitu,"

"Kemana dia pergi? Anda kehilangan dia?"

"Aku kehilangannya, tapi aku ingin dia kembali."

"Bagaimana jika dia sudah tidak mau bersama anda?"

"Aku akan terus berusaha sampai dia kembali ke sisiku."

"Anda benar-benar sudah berjuang keras, apa yang anda ingin katakan padanya?"

"Oda, kembalilah padaku. Aku membutuhkanmu.. Dan... Aku sangat mencintaimu."

Pesan Nagano membuat semua wanita yang melihatnya meleleh.

Kyaa Nagano sensei sangat romantis!

Sensei aku mendukungmu!

Oda? Apa itu nama lelaki atau perempuan?

Sensei! Aku akan selalu mendukungmu!

Mau kau presiden atau apapun, sensei tetap sensei! Aku akan selalu membaca bukumu!

Oda itu wanita atau lelaki sensei?

Kyaa!! Bagus kalau dia lelaki!

Sensei kalau dia kembali, kenalkan pada kami!

Kyaa!! Sensei aku mencintaimu!

Oda atau siapa itu kalau membuatmu sedih katakan pada kami! Kami akan menghajarnya untukmu!

Tempatnya langsung heboh dengan teriakan wanita ini.

Begitu juga yang sedang melihat tayangan televisi berteriak histeris, ada yang kecewa ada juga yang senang serta yang ikut bahagia.

Acaranya pun selesai dengan riuh, Nagano menghela napas panjang dan kembali ke kantor.

"Sensei, anda melakukannya dengan baik."

"Nn.."

Jawabnya.

"Apa ada yang membuat anda tidak senang?"

"Aku tidak tahu dia melihatnya atau tidak.."

"Dia pasti melihatnya.."

"Bagaimana kau sangat yakin?"

"Hanya insting.."

Nagano menatapnya.

"Anda masih ada pekerjaan lain,"

Nagano pun melanjutkan kerjaannya sampai malam.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang