My Love 3 "417"

3.7K 322 48
                                    



Maliq yang terlelap pun terbangun karena rengekan si kecil. Dia melihat sekitarnya dan mendapati Rinka terlelap di sofa. Dia menggendong si kecil dan mendekati Rinka. Mata Maliq langsung bisa menangkap luka perban di tangan Rinka.

Si kecil yang menangis pun membuat Rinka terbangun,

"Hn.. Apa Syamsu sudah lapar?"

Gumamnya dan berjalan pergi membuat susu. Tidak lama setelahnya dia kembali dengan sebotol susu, Maliq memberikan Syamsu pada Rinka.

"Tanganmu kenapa?"

Tanya Maliq akhirnya,

"Hanya luka kecil."

"Kenapa? Kau melakukan apa?"

"Hanya luka kecil, tidak perlu dipermasalahkan."

Jawabnya tidak mau menjawab pertanyaan Maliq. Maliq tidak mau bertanya lagi karena Rinka tidak mau bilang.

"Aku lapar, aku akan manggil makanan."

"Iya, aku juga sudah merasa lapar,"

Segera Maliq keluar dan bertanya pada pelayan di luar, dia menjelaskan dari awal sampai selesai. Maliq mengerti dan meminta mereka membawa makanan.

Sehabis minum pasti si kecil akan mengompol, Rinka sudah tahu kebiasaan bayi mereka. si kecil yang kenyang pun tertawa senang, Rinka mengganti popoknya dan sekaligus memandikan si kecil. Maliq membuntutinya,

"Kau sudah lihai sekarang, setahuku awalnya kau bahkan tidak bisa menggendongnya."

Goda Maliq,

"Aku juga belajar, aku tidak mau bayiku diurus orang lain. Aku mau mengurusnya sendiri."

"Ratuku memang hebat, hati-hati dengan perbanmu."

"Tinggal ganti yang baru."

"Aku akan menggantinya."

Ucap Maliq di belakang Rinka.

"Baik,"

Rinka mencium bayinya yang sudah sangat wangi, dia masih bermain sendiri di kasurnya. Maliq mengganti perban Rinka yang basah. Dia bisa melihat luka goresan yang masih berdarah, dokter memberinya beberapa cairan untuk dipakaikan pada luka dan itu sangat perih.

"Kenapa bisa terluka seperti ini sih?"

Pura-pura dia bicara demikian, tapi Rinka tetap bungkam.

Maliq pun benar-benar tidak mau bertanya lagi.

"Oh ya Rinka, ibunda mau bertemu denganmu dan si kecil. Dia mengadakan pesta teh, datanglah bersamaku."

"Tentu, aku sudah lama tidak keluar dari kamar. Si kecil juga perlu melihat dunia luar."

"Aku mengerti, kita akan pergi besok."

"Hm!"

Gumamnya senang, akhirnya dia bisa keluar bersama anaknya. Makanan pesanan mereka datang dan segera mereka menyantap sebelum si kecil mulai menangis, kalau sudah begitu mereka akan bergantian makan dan menggendong si kecil.

Hari yang ditunggu pun datang, Rinka sudah bersiap-siap dan anaknya juga sudah imut sekali. Dia mencolek pipi bayinya sebelum digendong oleh pelayan, sebenarnya dia mau menggendongnya sendiri tapi mau gendong sambil memakai pakaian tebal itu sangat berat. Karena itu bayinya di gendong pelayan dan berjalan berdampingan dengannya. Mata Rinka selalu melihat ke arah bayinya,

"Tenanglah, matamu selalu melihat si kecil. Dia bersama pelayan kepercayaan kita."

"Aku tahu, aku Cuma tidak bisa melepaskan pandangan dari si kecil."

"Baiklah, bagaimana kalau kugendong?"

"Tentu,"

Jawabnya langsung. Maliq pun menggendong si kecil daripada Rinka was-was. Bayinya tertawa dalam gendongan sang ayah,

"Dasar nakal, digendong ayah justru tertawa senang."

Ucap Rinka menyentuh jemari bayinya yang kecil.

Si kecil juga menggenggam jari ibunya dengan erat. Dalam mobil pun keduanya hanya fokus pada bayi mereka.

"Aku tidak sabar menunggunya memanggilku 'Ayah' pasti lucu sekali."

"Itu masih perlu waktu lagi."

Jawabnya tertawa kecil. Bayinya mulai mengantuk, Rinka pun menidurkannya sejenak sebelum sampai tujuan.

Sesampainya mereka langsung disambut meriah oleh para prajurit dan pelayan istana Raja dan Ratu terdahulu. Anaknya pun bangun dan melihat keanehan ini dan untung tidak menangis. Kini Rinka yang mengendong si kecil, mereka tertawa senang karena disambut dengan ramah dan hangat. Si kecil juga terlihat begitu gembira dengan keramaian ini.

Tiba-tiba saja Rinka terdiam ditengah perjalanan masuk ke istana lama, pelayan yang mengikutinya juga ikut terdiam. Maliq yang melambaikan tangannya juga ikut terhenti dan melihatnya,

"Ada apa Rinka?"

"Ambil Syamsu."

Pintanya dengan suara gemetar.


My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang