My Love 3 "477"

2.9K 327 38
                                    



"Hey wanita kalian sudah mati."

Dengan entengnya dia mengatakan bahwa ibunya sudah tidak bernyawa, lalu pergi.

Penagih hutang itu masa bodoh karena sebenarnya hutang mereka sudah lunas dan mereka terus melakukan bisnisnya hingga ibunya tidak bisa lagi melakukannya.

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Biarkan saja, mayatnya bisa membusuk sendiri. Lagipula hutangnya sudah lunas."

"Lalu anaknya?"

"Jual saja organ tubuhnya, pasti banyak yang mau."

Mereka kembali melanjutkan pesta beernya dan membiarkan mayat itu di dalam dan si kecil yang berbaring di lantai. mereka juga berencana menjual organ tubuh si kecil dan karena kebanyakan minum mereka pun terlelap.

Si kecil yang tersadar pun melihat ada asap rokok yang mulai membesar. Dengan tubuh lemahnya dia keluar dari gubuknya, api pun mulai membesar karena bangunan yang mudah terbakar. Tidak ada penagih hutang yang sadar, mereka pun tewas terbakar dalam gubuk bersama mayat ibunya.

Si kecil berhasil keluar dari sana tepat waktu dan berjalan tanpa arah, saat dia hendak melewati jalan tiba-tiba sebuah mobil menyenggolnya dan membuatnya terjatuh tidak sadarkan diri.

Pemilik mobil segera keluar dan membawanya pulang ke mansionnya.

Tidak ada luka serius, hanya luka lecet dibeberapa bagian tubuh.

Pemilik mansion ini menatap si kecil yang seperti tidak lagi bernyawa padahal dia masih bernapas. Tatapan kosong, wajah sedih, dan tubuh kecil itu. Dia mengusap kepalanya dan mengatakan dia akan baik-baik saja bersamanya.

Pria tua ini merawat si kecil dengan penuh kasih sayang, tapi si kecil sama sekali tidak bicara sepatah katapun. Kakek tua ini juga merasa iba sekali, dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa lagi. Dia bahkan meminta psikiater mengurus anak ini. Tapi setidaknya dengan bantuan sang psikiater si kecil mulai bergerak dan menuruti semua perintah yang diminta kakeknya, hanya satu hal yang tidak dilakukannya yaitu bicara. Dia tidak lagi bisa bicara, kakek itu tidak putus harapan. Dia menyewa guru private untuk mengajarinya, dia pasti bisa berkomunikasi dengan tulisan suatu hari nanti. Kakeknya tersebut bahkan memanggilnya Kuro karena melihat mata hitam gelapnya. Dengan seenaknya dia menamainya tapi Kuro tidak mempermasalahkannya.

Tidak lama setelahnya, keluarga kakeknya datang membawa cucunya serta.

Kakaknya yang sedikit nakal selalu mengerjai Kuro yang hanya diam. Kakeknya meminta Kuro untuk bermain dengan cucunya. Tapi justru Kuro yang dipermainkan cucunya.

"Hey bisu! Cepat ambilkan bola itu!"

Perintahnya dan Kuro mengambilnya,

"Bisu, aku haus."

Perintahnya dan Kuro mengambil air. Tapi dia kesal lagi dan menumpahkan airnya ke wajahnya, Kuro sama sekali tidak bergeming. Dia hanya diam tidak bersuara. Diperlakukan sebagaimana pun dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi lain selain tatapan datar dan mata yang kosong.

Berbeda dengan cucu yang kedua, dia selalu membela Kuro dan memarahi kakaknya. Tapi karena dia lebih kecil dari kakaknya dia juga kena imbas dan dinakali kakaknya sendiri.

Hingga yang paling membahayakan nyawa Kuro yaitu menenggelamkannya ke kolam ikan. Jika pelayan tidak datang, mungkin Kuro akan jadi mayat dan makanan ikan di sana.

Kakeknya marah besar dan meminta kedua orang tuanya mengurus anaknya dengan baik dan jangan terlalu memanjakannya. Dia bahkan bisa jadi pembunuh kelak nanti. Marah sang kakek.

Cucunya pun diam-diam mengerjai Kuro karena tidak mau dimarahi kakeknya.

Tapi yang satunya selalu menyelamatkan Kuro. Walau tubuhnya kecil dan dia bisa menyelamatkan Kuro.

"Kuro,"

Panggil si kecil dan Kuro menatapnya. Si kecil tersenyum padanya tapi wajahnya tetap datar.

Dia duduk diam, tubuh Kuro memang lebih tinggi dari tubuh si kecil tapi justru si kecil yang selalu melindunginya.

"Kuro, aku akan jadi besar dan akan melindungimu dari apapun. Aku janji!"

Janjinya pada Kuro. Dia tetap diam saja.

Lalu setelah beberapa bulan bersama, mereka pun harus berpisah karena kedua orang tua si kecil pindah kerja ke luar negeri. Keduanya pun ikut,

"Aku janji akan kembali Kuro! Aku janji!"

Pesan si kecil sebelum kepergiannya.

Dia hanya menatap kepergiannya tanpa ekspresi.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang