My Love 3 "572"

2K 276 36
                                    



"Kenapa ini bisa terjadi Oda? Bukannya kau bersamanya?"

"Maaf tuan,"

Balas Oda, dia memang tidak ada alasan karena sudah meninggalkan Nagano padahal Tatsumi sudah berpesan padanya.

"Tatsumi sudahlah, jangan menyalahkan Oda."

"Bagaimana kalau kakak dalam bahaya Kuro?"

"Tapi sekarang kakak baik-baik saja jadi tidak perlu diperbesarkan."

Yukiya meminta gendong Oda dan mengusap pipinya.

"Lihat, Yukiya tidak mengizinkanmu memarahi Oda."

"Tapi Kuro.."

"Kau berisik sekali Tatsumi, aku tidak bisa tidur."

Balas Nagano terbangun, Nagano melihat ke arah Oda. Dia mendengar Tatsumi memarahinya, dia hanya diam saja.

"Kakak bagaimana keadaanmu?"

"Aku tidak akan mati karena ini, jadi jangan memarahinya lagi."

Ucap Nagano akhirnya.

"Baiklah kalau kakak bilang begitu."

Ucap Tatsumi mulai tenang karena Nagano sudah sadar. Oda menatap Nagano, dia tidak akan berterima kasih padanya juga.

Setelah Tatsumi dan Kuro pergi Oda baru bersuara,

"Aku tidak akan berterima kasih karena salahmu sendiri."

"Tidak perlu terima kasihmu. Dia hanya berisik dan membuatku pusing."

"......................."

"Untuk apa kau di sini? Pergi."

"Aku tidak bisa pergi, tuanku sudah memintaku untuk menetap apapun yang terjadi."

"Aku mau tidur! Aku tidak mau ada orang berdiri seperti patung di sini!"

"Kalau begitu aku akan tunggu di luar."

"Orang ini!"

Kesal Nagano.

"Maksudku kau boleh tidur di sofa! Untuk apa kau terus berdiri!"

Marah Nagano dan Oda hanya menatapnya.

"Tidur!! Sudah malam!!"

Perintahnya pada Oda.

Oda masih berdiri dekat pintu.

"Tidur kataku! Kau tidak perlu menjagaku sampai semalaman! Aku bukan anak kecil!"

Marahnya lagi.

Oda pun akhirnya menurut dan duduk di sofa. Nagano menutup matanya karena sudah mengantuk efek obat. Tapi dia memaksakan dirinya untuk sadar sampai Oda istirahat. Oda pun mulai mengantuk dan berbaring tidur.

Besoknya saat dia terbangun kembali, dia sudah diselimuti kain hangat dan Nagano sudah memakan sarapan paginya.

"Kau sudah bangun? Makan dulu."

Ucap Nagano bahkan sudah memesan makanan untuk Oda makan.

"Aku ketiduran.."

Gumam Oda.

"Tidak apa-apa, kau juga lelah."

Jawab Nagano mendengar gumamannya.

"Makan."

Perintah Nagano pada Oda yang mejanya sudah ada bubur ayam enak.

"Aku ke kamar mandi dulu."

Balas Oda dan mencuci mukanya dulu.

Dia menatap dirinya di cermin. Tidurnya begitu nyenyak hingga tidak sadar sudah pagi, bahkan ada yang datang pun dia tidak tahu.

Dia terlalu lelah karena tidak peka dengan suara sekitarnya, seorang pembunuh tidak akan lengah seperti ini.

"Kenapa? Ayo makan."

Ucap Nagano pada Oda yang hanya diam setelah keluar dari kamar mandi.

Oda benar-benar tidak habis pikir bisa tidur nyeyak sekali di rumah sakit.

"Oda, aku mau keluar."

Ucap Nagano setelah selesai makan, dia mau keluar jalan-jalan.

"Baik."

Balas Oda dan membantu Nagano serta menemaninya jalan-jalan ke taman.

"Hiroi!! Hiroi!"

Panggil Ayumu yang panik dengan perut besarnya. Dia mencari sosok anaknya yang menghilang dari ruangannya.

"Ayumu! Kau tidak perlu mencarinya, aku sudah menyuruh orang mencari Hiroi. Hati-hati dengan langkahmu!"

Ucap dokter Hide. Nagano dan Oda hanya diam melihat mereka,

"Seperti Kuro,"

"Seperti Yuzuki,"

Ucap keduanya bersamaan. Keduanya saling menatap,

"Siapa Yuzuki?"

"Orang yang kukenal."

Jawab Oda dan lagi-lagi keduanya hening.

"Hide! Hiroi sedang sakit! Aku tidak bisa tinggal diam saja!"

Kalau sudah menyangkut anaknya Hiroi, Ayumu tidak akan peduli pada apapun.

P. S sudah baca My Lovely cat belum?  Yang baca boleh komen nih

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang