My Love 3 "455"

2.7K 281 15
                                    



Padahal disuruh tidur tapi justru dia hanya duduk diam.

"Subaru.."

Gumamnya menundukkan kepalanya.

"Mahiru, makanan sudah siap. Kau mau makan?"

Panggil Ito dan Mahiru pun keluar, Ito menatapnya. Sudah cukup lama dia bersama Mahiru. Tapi dia sama sekali tidak pernah menunjukkan perasaannya.

Dia seperti patung yang tidak punya perasaan. Wajahnya terlihat sedih dan tidak bersemangat sama sekali.

"Mahiru, aku tidak tahu apa yang kau suka dan tidak suka. Tapi hanya ini yang bisa kami buat untukmu."

"Makanannya terlihat lezat, terima kasih."

Ucap Mahiru dan mereka merasa senang karena Mahiru tidak pemilih makanan. Dia memakan apapun tanpa komplain.

"Mahiru, apa kau ingat sesuatu?"

Tanya Subaru membuatnya terdiam, dia menatap makanannya dan menjawab..

"Tidak. Aku tidak ingat apapun."

"Kalau kau ingat sesuatu katakan padaku. Aku akan segera membawamu kembali ke keluargamu."

"Aku juga tidak tahu apa aku masih punya keluarga?"

"Tidak mungkin kau tidak punya, mereka pasti khawatir."

".........................."

"Kalian tidak pernah berpikir kenapa aku bisa terdampar di pesisir?"

Tanya Mahiru pada mereka dengan ekspresi yang sama.

"Tentu saja karena pembunuhan, pasti ada yang ingin membunuhmu. Atau kau dikejar orang jahat dan jatuh ke dalam laut.."

Jawab Subaru yakin.

"Bagaimana kalau itu adalah bunuh diri?"

Tanya Mahiru membuat mereka terdiam. Mahiru melanjutkan makannya setelah mengajukan pertanyaannya. Keduanya saling menatap, mereka memang punya opini tentang bunuh diri tapi mereka juga tidak yakin. Kalau sekarang dia bilang, mungkin saja dia memang mau bunuh diri.

"Tidak mungkin kau akan bunuh diri."

Ucap Subaru menyangkalnya.

"Mungkin saja, aku mungkin sebatang kara. Jadi memutuskan untuk bunuh diri."

Balas Mahiru tapi wajahnya sangat datar. Dia tidak seperti bercanda tapi juga tidak terlihat serius. Mereka tidak tahu harus membalas apa,

"Mahiru, kami percaya padamu. Kau tidak mungkin bunuh diri. Pasti ada seseorang yang menunggumu. Jadi kau harus berusaha mengingatnya, kalau tidak kau akan membuatnya menunggu."

"Subaru.."

"Iya?"

"Tidak apa-apa,"

"Kalau ada yang mau dikatakan jangan sungkan. Aku akan menjawabnya kapanpun kau bertanya."

"Iya, Subaru benar-benar baik. Subaru juga punya anak yang sangat mandiri dan baik."

"Tentu saja, dia adalah anak kubanggakan."

"Aku senang bertemu dengan Subaru, aku akan selalu mendoakan kebahagiaan Subaru."

"Aku sudah sangat bahagia sekarang. Jadi kau juga harus bahagia,"

Ucap Subaru mengusap kepala Mahiru. Mahiru pun menatap Subaru,

"Kenapa kau menangis?!"

Tanya Subaru kaget, karena air mata Mahiru keluar begitu saja.

"Ayah! Kau buat Mahiru menangis!"

"Mahiru kalau aku salah maafkanku!"

"Mahiru jangan menangis! Ini aku kasih makananku."

Ucap Ito memberikan makanannya.

"Punyaku juga,"

Sambung Subaru memberikan makanannya dan membuat Mahiru tertawa kecil karena mereka yang panik.

"Kalian lucu sekali.."

Tawanya dan keduanya terpaku. Mereka jadi malu sendiri dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalian makanlah, aku sudah kenyang."

Ucap Mahiru mengembalikan makanannya.

"Baiklah, jangan menangis lagi."

Pesan Subaru, Mahiru mengangguk. Mereka kembali makan. Mahiru hanya melihat mereka makan, keduanya saling menyuapi. Subaru begitu menyanyangi Ito.

Sedikit demi sedikit Mahiru mulai membuka hatinya untuk penyelamat mereka. Dia tidak lagi diam karena mereka selalu ada bersamanya.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang