My Love 3 "420"

3.6K 305 15
                                    



Berbagai karangan bunga yang indah menggunung di dalam ruangan Rinka. Semua itu adalah karangan bunga dari para rakyat dan pejabat lain untuk mendoakan keselamatan Ratu mereka saat ini.

Maliq menatap dirinya yang sudah sangat kacau dibalik cermin. Dia tidak tidur nyenyak dan makan sama sekali tidak nafsu.

Dia melepas bajunya untuk membersihkan diri. Dia tidak tahu berapa lama dia tidak mandi. Mungkin dia merasa bau, makanya mandi. Dia membersihkan dirinya dan mencukur jenggot yang mulai tumbuh itu.

Saat dia mencukur jenggotnya, samar-samar dia mendengar suara tangis Syamsu. Tapi dia sedang mandi saat ini, jenggotnya saja belum selesai cukur.

"Syamsu menangis!"

Pekiknya menatap diri dibalik kaca. Tapi setelah itu dia tidak mendengar suara anaknya lagi.

Maliq yang panik pun hanya memakai handuk dan berlari keluar kamar mandi.

"Syamsu!!"

Pekiknya keras membuat orang di dalamnya kaget. Dia menatap Maliq yang masih berbusa disekitar wajahnya,

"Kau sedang apa?"

Tanya Rinka yang menggendong Syamsu. Anaknya tertawa senang dalam pelukan ibunya.

"Rinka?"

Panggil Maliq tidak percaya dengan pandangannya.

"Ada apa? kau seperti baru melihat setan saja?"

Canda Rinka.

"Rinka!!"

Pekik Maliq melompat memeluk Rinka.

Dia menangis memeluk Ratunya yang akhirnya bangun.

"Hey! Hey! Bahaya tahu! Aku sedang menggendong si kecil! Selang infusnya bodoh! Sakit!"

Marah Rinka karena dipeluk tiba-tiba oleh Maliq. Maliq tidak mempedulikan hal lain, dia sangat senang karena Rinka sudah sadar.

Dia tidak mau tahu lagi, anaknya tertawa karena air rambut ayahnya menetes ke wajahnya.

"Hey!! Selesaikan mandimu!"

Marah Rinka dan Maliq cengengesan.

"Tunggu aku!"

Pekiknya segera mandi, Rinka hanya menggeleng kepala melihat Rajanya seperti itu. Rinka pun memberi Syamsu minum susu sambil menunggu Maliq.

Si kecil yang begitu gembira pun tidak melepaskan pandangannya pada ibunya.

"Ada apa?"

Tanya Rinka dan anaknya tertawa,

"Nakal ih, ada apa sayang? Kenapa melihatku begitu?"

Penasaran Rinka. Anaknya benar-benar menatap langsung kepada Rinka dan tidak melepaskan pandangannya.

Dia pasti sangat rindu ibunya, setelah memberinya minum. Rinka menciumnya,

"Aku rindu padamu,"

Gumamnya menangis memeluk putranya. Dia tidak bisa menahan air matanya lagi menatap putranya. Anaknya ikutan menangis melihat ibunya menangis.

"Ada apa?"

Tanya Maliq yang sudah siap. Dia melihat keduanya menangis dan memeluk mereka.

"Aku senang kau baik-baik saja. Aku bisa gila jika hidup tanpamu disisiku."

Ucap Maliq, Rinka berhenti menangis dan tertawa kecil.

"Sayang jangan menangis, ibu bukan bermaksud menangis dihadapanmu."

Ucap Maliq pada anaknya, perlahan dia pun berhenti menangis.

Maliq mencolek pipi anaknya dan mulai tertawa dia, dia juga mengusap pipi Rinka.

"Aku rindu padamu."

"Aku juga rindu pada kalian,"

"Terima kasih sudah kembali pada kami."

Ucapnya senang, dia mendekatkan keningnya ke kening Rinka dan tertawa senang. Rinka juga sangat senang bisa bertemu mereka kembali.

Perlahan Rinka memulihkan diri di dalam ruangannya. Bunga-bunga terus berdatangan serta kabar Rinka yang sudah sadar pun sudah ditayangkan seluruh dunia.

Setelah benar-benar sembuh, mereka kembali ke istana lagi. Perjamuan teh yang awalnya tertunda pun langsung dilakukan saat itu juga untuk menyambut Ratu mereka yang baru pulang dari rumah sakit.

Rinka tertawa senang karena disambut sedemikian rupa oleh semua orang istana.

Maliq menggendong si kecil yang juga tertawa senang dengan kemeriahan ini.

Mereka berjalan bersama kembali ke istana sambil melambaikan tangan pada rakyat yang datang menyambut mereka.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang