My Love 3 "448"

3.3K 343 25
                                    



"Kaho, aku berangkat kerja dulu."

Pamit Kai mencium kening Kaho, Kaho memberikan tas dan jas kerjanya.

"Hati-hati."

"Ryuu masih tidur?"

"Iya, dia masih tidur. Sekarang dia sudah bisa tidur sendiri."

"Harus dibiasakan, dia akan jadi kakak. Kalau begitu aku pergi dulu dede bayi."

Ucapnya mengusap perut Kaho. Kai pun pergi dan Kaho bisa merasakan anaknya merespon pada Kai.

"Kau hanya malu pada papamu?"

Tanya Kaho pada anaknya dan tidak ada respon lagi.

"Anak nakal yah."

Tawanya kecil dan berjalan masuk kamar Ryuu. Dia melihat putranya masih tidur,

"Sayang, waktunya sarapan. Mau tidur sampai kapan? Ayo bangun."

Ucap Kaho mencium Ryuu dan dia terbangun sambil mengusap matanya.

"Mama, pagi."

"Pagi sayang, ayo sarapan sebelum dingin."

Ucapnya dan menemani Ryuu makan. Setelah makan dia membersihkan Ryuu dan menyikat giginya.

Setelah beres dia pun bisa santai dan menonton Tv,

Dia melihat tayangan Tv tentang buah rambutan dan tiba-tiba saja dia juga ingin.

"Rambutan.."

Gumamnya.

Kai sedang sibuk dengan tugas kantornya yang banyak. Telpon dari Kaho membuatnya berhenti.

"Apa? Rambutan?! Dimana aku harus membelinya??? Baik-baik, aku akan mencari di toko buah."

Dia pun menutup teleponnya dan segera mengambil jaketnya pergi keluar.

"Tunda meetingnya sampai aku kembali, istriku ngidam rambutan. Aku harus mendapatkannya kalau tidak dia akan marah besar!"

Pesannya pada sekretarisnya. Belum dapat jawaban dia pun sudah pergi.

Dia mencarinya di toko buah dan tidak semua menjual buah berbulu ini. buah berbulu ini sangat jarang dan hanya ada saat musimnya.

Kai menggaruk kepalanya.

"Dimana aku harus mencarinya??"

Pikirnya bingung. Dia pun menelepon mantan sekretarisnya.

Dia juga memberikan saran ke toko buah, tapi masalahnya di toko buah tidak ada.

Mau tidak mau Kai pun pergi ke pasar tradisional disarankan mantan sekretarisnya.

Dia mengelilingi pasar dengan setelan jas menjadi pusat perhatian orang-orang. Seperti pangeran tampan yang tersasar di pasar tapi yang dicari Cuma rambutan.

Dia bertanya pada penjual sayur dan dia menyuruhnya masuk ke dalam, bagian dalam orang menjual buah. Dia pun berjalan masuk ke dalam dan memang banyak penjual buah tapi dia tidak melihat buah berbulu.

"Baru mulai musim rambutan dan itu harus impor dari negara lain."

Ucap salah satu penjual buah.

"Kalian belum dapat?"

"Punyaku sudah diambil semua penjual lain. Tidak ada lagi,"

"Yang lain ada?"

"Aku tidak tahu, tanya lah."

"Baik."

Kai pun mencari ke tempat lain dia melihat dari depan sampai ujung baru keliatan 1 ikat, itupun sudah masuk kantong.

"Tunggu!!!"

Pekik Kai membuat semuanya terkejut. Dia memegang kantong isi rambutan tersebut.

"Aku beli ini!"

Pekiknya.

"Ini sudah ada yang beli,"

Jawab penjual. Ibu-ibu di depannya menatapnya.

"Masih ada lagi?"

"Ini yang terakhir,"

"Apa?"

"Ini sudah habis, kalau mau beli datang lagi besok."

"Tidak bisa! Istriku sedang ngidam buah ini! Kalau aku tidak membawa ini pulang, bagaimana jadinya??"

Ucap Kai tidak mau gagal. Penjualnya menatap ibu yang membeli.

"Kalau begitu untuk istrimu saja."

Ucap ibu pembeli. Dia melihat Kai yang sepertinya begitu berusaha mengabulkan keinginan seorang ibu hamil. Mereka pasti mengerti karena mereka juga seorang ibu-ibu.

"Aku akan membelinya!"

"Tidak apa-apa. Untukmu saja, istrimu pasti sudah menunggu buah ini."

"Tapi, aku tidak bisa menerimanya. Bagaimana kalau kubeli buah lain untuk ibu? Pilihlah buah yang diinginkan."

"Baiklah anak muda, kau benar-benar suami yang sangat baik."

Dia pun memilih buah semangka dan Kai membawa buah rambutan pulang.

Dia merasa tenang dan menghapus keringatnya, dia kepanasan lari sana sini dalam pasar yang ramai.

Segera dia pulang dan memberikan pada Kaho.

Kaho segera menyantapnya bersama anaknya.

"Manis dan enak sekali."

Ucap Kaho, dia tidak tahu suaminya mencari buah bulu ini berjam-jam lamanya.

Saat dia melihat jam dia pun pamit pergi. Kaho melanjutkan makannya, dia membukakan buat Ryuu dan membuang bijinya dulu. Ryuu sepertinya juga suka.

Karena masih lapar, Kaho pun memasak mie instant yang cepat saji.

Ryuu menatap ibunya yang makan banyak. Biasanya dia tidak makan sebanyak ini.

"Mama lapar?"

"Hm..Kenapa?"

"Baguslah mama makan banyak."

Ucap anaknya senang, dia pun mengusap bibir ibunya dengan tissue.

"Terima kasih."

Ucapnya senang. Dia kembali makan, Ryuu pun menemani ibunya sampai selesai dan baru menonton Tv bersama.

Kaho justru terlelap dan Ryuu mengambil selimut untuknya. Dia kembali menonton Tvnya menunggu ibunya tidur.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang