My Love 3 "436"

3K 320 37
                                    



Kai hanya duduk diam di ruangannya.

Kaho membacakan jadwalnya seperti biasa dan melihat Kai yang tidak seperti biasanya, dia terlihat kesal dan marah.

"President?"

"....................."

"President, ada yang mengganggu pikiranmu?"

Tanya Kaho dan Kai menatapnya, Kaho merasa aneh dengan tatapan Kai.

"Kaho."

"Iya?"

"Aku dapat tiket liburan gratis ke eropa."

"Aku akan mengurus semua keperluan anda."

"Aku ingin kau ikut denganku. Tiketnya untuk 2 orang."

"Maaf? Aku harus ikut?"

"Tentu saja, kau adalah sekretarisku."

"Tapi.."

"Tapi kenapa?"

Tanyanya dingin.

"Aku tidak bisa."

Tentu saja dia tidak bisa, anaknya siapa yang jaga kalau dia pergi bersama Kai?

Tidak mungkin dia meninggalkan anaknya. Itu hal mustahil.

"Kenapa tidak bisa? Kau tidak punya siapa-siapa, kau tinggal sendiri. kenapa tidak bisa?"

"A-aku tidak suka naik pesawat.."

Bohongnya,

"Apa benar begitu?"

"............................."

"Kebohongan apa lagi yang ingin kau katakan?"

Tanya Kai.

"President?"

"Ini memang bukan urusanku, tapi kau tidak perlu berbohong seperti ini padaku."

Ucap Kai tidak mengerti Kaho yang membohonginya. Emosinya pun mulai meledak, dia sudah menahannya selama ini untuk tidak melepas emosinya. Tapi malam kemarin adalah kemarahan terbesar, anak itu bersamanya dan pria itu? siapa pria itu bagi Kaho?

"Apa maksud anda? Aku tidak membohongi anda. Aku memang tidak suka menaiki pesawat."

Jawab Kaho yang masih belum mengerti arah pembicaraan Kai.

"Aku pernah bertanya padamu tentang anak itu dan kau jawab kau tidak mengenalnya? Tapi apa yang kulihat kemarin adalah nyata! Kau bersama anak itu serta pria itu!"

Pekik Kai membuat Kaho terkejut.

"Ka-kau melihatnya?"

Tanyanya kaget.

"Aku melihat kalian makan malam bersama! Aku melihat kalian tertawa bahagia bersama anak itu! Kenapa kau harus berbohong padaku?!"

"A-aku.. Aku tidak bermaksud.."

"Ini memang bukan urusanku, tapi tolong jujurlah. Katakan sejujurnya padaku,"

Ucap Kai mengecilkan suaranya. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Kaho harus membohonginya?

"Aku tidak bisa mengatakannya karena aku yang melahirkan anak itu.."

Ucap Kaho akhirnya jujur. Dia menggenggam tangannya. Akhirnya kebohongannya harus diungkap juga.

"Kau apa?"

Tanya Kai kaget juga.

"Kau tahu sindrom pria hamil bukan? Dan aku salah satunya.."

Balas Kaho, dia tidak berani melihat bossnya. Apa yang akan dikatakan bossnya jika dia tahu hal ini?

"Kau tidak akan mempercayainya, tapi aku yang melahirkan anak itu. Aku tidak mau orang tahu hal ini. karena itu aku berbohong, maafkanku."

Jujur Kaho. Kai mulai tenang.

"Aku percaya padamu. Aku sudah pernah melihat hal ini secara langsung."

Balas Kai,

"Kau melihatnya?"

"Tentu saja, aku punya klien yang pasangannya juga sindrom. Mereka sangat bahagia sekarang."

Jawab Kai mulai tenang yang tadinya emosi menggebu-gebu. setelah tahu hal ini dia merasa tenang. Kaho hanya tidak mau rahasia dia melahirkan anaknya terbongkar. Itu saja tapi ada yang mengganggu pikirannya lagi,

Lalu muncul pikiran lainnya, kalau Kaho yang melahirkannya berarti..??

"Apa kau tidur bersama pria itu? Apa dia ayah Ryuu?"

Tanya Kai tanpa sensor karena penasaran, Kaho terdiam.

"Iya,"

Jawab Kaho akhirnya. Hanya itu yang bisa dia katakan,

"Oh.."

Jawab Kai merasa kecewa. Memang dari awal pria itu sudah menyebut dirinya papa Ryuu.

Keduanya terdiam.

"Kapan-kapan aku ingin melihat anakmu."

Ucap Kai mengalihkan pembicaraan, dia tidak bisa mengungkit masalah Kaho tidur dengan pria lain.

Dia merasa kesal dan sakit, dia memegangi jantungnya yang serasa tertusuk jarum besi walau kecil tapi menyakitkan baginya. Dia tidak mengerti kenapa dia bersikap demikian? Ada rasa membara dalam dirinya mengetahui Kaho punya anak dari pria lain. Seandainya anak itu..

"Aku pikir apa?"

Gumamnya tidak percaya dengan pikirannya.

Dia berpikir bahwa anak itu adalah anaknya bersama Kaho karena mengingat alergi yang sama diderita Ryuu.

Tapi itu tidak mungkin, karena dia baru mengenal Kaho baru-baru ini dan anak itu kira-kira sudah berumur 3-4tahunan, pikir Kai.

Kai terdiam lagi.

"President?"

Tanya Kaho melihat Kai sibuk dengan pikirannya.

"Tinggalkanku sendiri."

Pesannya dan Kaho pun pergi.

Bayangan tentang pria yang pernah dia tiduri terbesit begitu saja.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin itu Kaho!"

Pekiknya tetap tidak bisa mengingat jelas wajah pria tersebut. Dia sangat kesal.

Rasa penasarannya mulai menguak, dia pun segera menelepon mantan sekretarisnya. Karena hanya dia yang tahu dimana hotel yang pernah dia kunjungi dengan pria tersebut. Kai masih sedikit pusing saat keluar dari hotel, jadi dia tidak ingat hotel yang dia tinggali.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang