My Love 3 "449"

3.4K 345 48
                                    



Kaho tidak bisa tidur dengan nyenyak karena merasa perutnya tidak enak.

Dia melihat Kai yang masih terlelap di sampingnya. Dia ingin membangunkannya tapi tidak tega. Tapi perutnya benar-benar sakit, dia tidak bisa tidur tenang.

"Kai.."

Panggil Kaho dan belum ada respon.

"Kai! Kai!!"

Panggil Kaho membuat Kai terbangun.

"Ada apa Kaho??"

Kagetnya.

"Perutku sakit."

"Perutmu sakit? Masuk angin? Aku ambilkan minyak angin,"

"Aku tidak tahu masuk angin atau bukan, tapi rasanya sakit."

Pinta Kaho yang merasa kesakitan.

"Benar-benar sakit?"

Tanyanya polos dan Kaho mengangguk.

"Dimana sakit?"

"Dijidat!!"

Pekik Kaho kesal, sudah tahu sakit perut masih tanya dimana sakit. memanglah kalau orang setengah sadar yah tidak konek.

"Jangan marah Kaho, tidak baik untuk kandungan."

Ucap Kai menenangkan Kaho. Tapi Kaho sudah sakit dan emosi bersamaan.

"Perutku sakit!!"

Ucap Kaho menarik rambut Kai.

"Iya! Iya! kita ke rumah sakit!"

Pekik Kai segera membawa Kaho ke mobil.

Saat dia akan pergi dia melupakan sesuatu, Ryuu masih dalam rumah. Bagaimana bisa dia meninggalkan anak sekecil itu di rumah sendirian?

Dia pun kembali ke dalam rumah menggendong Ryuu.

"Papa mau kemana?"

"Mama sakit! Harus ke dokter sekarang!"

Pekiknya dan Ryuu mengangguk mengerti. Dia pun masuk mobil dan bisa melihat ibunya yang merintih kesakitan.

Dia duduk di sampingnya dan mengelap keringat dingin ibunya dengan tissue.

"Ryuu.."

Panggil Kaho melihat anaknya. Ryuu memegang tangan ibunya,

"Ryuu di sini mama.."

Ucapnya dan Kai segera mengendarai mobilnya dengan laju. Kaho memegang tangan Ryuu dengan erat karena sakit. Ryuu sampai merintih membuat Kaho melepaskan tangannya.

"Jangan pegang mama,"

Pinta Kaho karena tidak mau menyakiti anaknya.

Tapi Ryuu memegang tangannya lagi.

"Mama sangat sakit, Ryuu tidak sakit."

Ucapnya, Kaho tidak berani menggenggam tangan anaknya dengan erat. Dia pun mencengkram kulit kursi mobilnya dengan erat dengan tangan lain.

"Ahh!!"

Jeritnya membuat keduanya kaget.

"Mama!"

"Kaho! Sebentar lagi sampai!"

Pekik mereka bersamaan,

"Haa! Haa! Haa.."

Desah Kaho.

Kai semakin melajukan mobilnya dan tiba di rumah sakit.

Dia berlari menggendong istrinya dan Ryuu kecil mengikutinya dari belakang. Dia melihat papanya yang panik dan ibunya yang kesakitan.

"Mama.."

Panggilnya.

"Suster! Tolong bawa anakku!"

Pesan Kai pada suster dan salah satunya menggendong Ryuu dan Kai merasa lebih tenang dengan Ryuu dalam gendongan suster. Yang lain pun memanggil dokter yang bekerja pada tengah malam ini.

Kebetulan dokter Hide yang shift malam.

"Dokter tolong istriku!"

Pekiknya pada dokter Hide yang baru tiba.

Dokter Hide tentu sudah ahli dalam hal ini. Dia meminta suster mengurus ruangannya.

Kaho masih sadar saat dibaringkan ke kasur.

"Kau baik-baik saja Kaho?"

"Ryuu..Dimana Ryuu?"

Tanyanya pada Kai.

"Dia bersama suster, kau bisa tenang."

"Nng.."

Balas Kaho, Kai memegang tangannya.

"Tidak apa-apa, dokter sudah mengurus semuanya. Tenang saja,"

"Dulu tidak sesulit ini melahirkan Ryuu.."

"Mungkin ini karena kondisi tubuh,"

Ucap Kai.

"Kau ingin lahir normal seperti dulu?"

Tanya Kai lagi dan Kaho mengangguk.

"Jujur aku tidak mengizinkannya, kau sudah sesakit ini Kaho."

Ucap Kai khawatir sambil mengusap peluh keringat Kaho.

"Aku sudah pernah mengalaminya, jadi aku tahu bagaimana sulitnya. Tapi aku tidak takut,"

"Aku yang takut! Aku yang takut Kaho!"

"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja."

Ucap Kaho mengusap wajah khawatir suaminya.

"Kaho, dengarkanku. Kita lakukan operasi saja yah? Dengarkanku sekali ini saja, aku tidak mau kau sakit dua kali. Melihatmu merintih saja membuatku sakit. Aku takut.."

Pinta Kai. Kaho menatapnya,

"Baiklah,"

Ucap Kaho menyetujuinya karena Kai terlihat sangat khawatir. Daripada membuatnya kesakitan dan sedih saat melihat dirinya merintih. Kaho tidak mau juga melihat wajah sedihnya.

Kai segera memberitahu dokter, Kaho memegangi perutnya yang benar-benar sakit. Dokter Hide mengerti kemauan sang suaminya dan melakukan operasi mendadak.

Kaho mencoba relaks tapi dia tidak bisa karena sakit ini. suster pun datang memberinya obat penenang dan dia tertidur tanpa merasakan sakit lagi.

Operasi pun dijalankan. Kai memeluk Ryuu dan menunggu dalam tidak tenang.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang