My Love 3 "468"

2.7K 307 42
                                    



Beberapa hari setelahnya, Mahiru mulai menunjukkan gejala aneh. Dia merasa mual tiap paginya, tapi karena tidak terlalu sering dia pun membiarkannya. Tidak ada yang tahu hal ini. Dia juga kadang merasa aneh dengan perutnya yang semakin hari semakin menonjol, dia menekannya dan terasa keras. Dia juga merasa takut kalau dia sedang mengindap suatu penyakit. Lalu sampai dia berpikir untuk memeriksakan ke rumah sakit. Karena sibuk dia melupakan pikirannya ke rumah sakit.

Hingga pada suatu pagi Mahiru yang sedang masak merasa kepalanya sedikit pusing. Pandangannya mulai buram dia pun mematikan api masakannya sebelum dirinya kehilangan kesadarannya.

Saat itu Ito baru pulang sekolah dan Subaru yang senggang pergi menjemputnya.

"Mahiru, kami pulang."

Ucap Subaru tapi tidak ada jawaban,

"Mahiru?"

Panggilnya mencari ke kamar dulu tapi tidak ada. Ito mengetuk pintu kamar mandi juga tidak ada respon.

"Tidak ada di kamar mandi."

Ucap Ito yakin setelah membuka pintu kamar mandi,

"Kemana Mahiru?"

Pikir Subaru dan baru berjalan ke dapur dari kejauhan dia sudah bisa melihat Mahiru.

"Mahiru!!"

Pekiknya berlari ke sana dalam sekejap.

"Mahiru! Bangun Mahiru!!"

Panggil Subaru tapi tidak dijawab.

"Subaru bawa Mahiru ke rumah sakit!"

Ucap Ito dan segera dia membawanya ke rumah sakit.

Mahiru diinfus suster, setelah beberapa jam diinfus dia pun sadar.

"Mahiru, kau baik-baik saja?"

Tanya Subaru dan dia mengangguk.

"Mahiru kau sakit? kenapa tidak bilang?"

Tanya Ito khawatir,

"Aku hanya pusing tapi tiba-tiba semuanya gelap. Perutku juga tidak enak,"

Jawabnya mengusap perutnya.

"Itu karena anda sedang mengandung."

Ucap dokter yang tadi memeriksa Mahiru.

Ketiganya tampak kaget.

"Apa katamu dokter?"

"Pasien sedang mengandung."

"Me-mengandung?"

"Kalian tahu kan sindrom tersebut? Pasien salah satu sindrom tersebut."

Ucap dokter, Mereka memang pernah dengar berita fenomenal ini. Tapi tidak pernah menyangka bisa melihatnya tepat di depannya.

Subaru menatap Mahiru,

"Subaru?"

"Kau hamil Mahiru?!"

"Iya, aku sedang hamil."

Jawabnya memegang perutnya, dia juga kaget mendengar pernyataan dokter.

"Pantas saja aku merasa tidak enak akhir-akhir ini."

"Apa yang kau rasakan?"

"Mual dan pusing."

"Itu memang gejala awal kehamilan. Dan lagi tolong jaga kesehatanmu, kalian hampir saja kehilangan bayi anda."

"Maaf dokter, aku akan lebih berhati-hati."

Jawab Mahiru.

"Mahiru hamil?"

Kaget Ito juga, baru kali ini dia melihat sindrom yang nyata di depan matanya.

"Pantas saja perutmu berlemak."

Ucap Subaru.

Dokter tertawa mendengar perkataan terakhir Subaru.

"Itu bukan lemak, kandungannya mulai membesar."

Tawanya, Subaru hanya tertawa kecil.

"Syukurlah, Mahiru hamil."

Tawanya senang, Mahiru hanya bisa tersenyum. Dia masih shock juga, Subaru juga terlihat bingung.

"Aku harus bagaimana?!"

Jeritnya setelah keluar dari kamar Mahiru.

"Aku akan jadi ayah! Tapi aku harus bagaimana? Apa yang harus kulakukan?!"

Jeritnya panik.

Dokter Hide kebetulan lewat,

"Anda kenapa?"

"Dokter! Pacarku hamil!"

"Selamat kalau begitu,"

Ucap Hide memberikan selamat, keduanya berjabat tangan.

"Terima kasih. Tapi aku harus bagaimana?! Aku sangat bingung!"

Pekiknya lagi karena belum mendapat jawaban apapun.

"Pertama kau harus menikahinya!"

"Menikah! Iya! kami belum menikah! Aku harus segera menikahinya!"

"Menikah dulu! Lalu kau bisa membeli buku ibu hamil dan bisa juga lihat diinternet untuk memuaskan ibu hamil."

"Jadi begitu! Ada diinternet yah?!"

"Ada semua, tinggal googling. Ditoko buku juga banyak buku ibu hamil."

Ehem ini bukan promo yah.

"Terima kasih dokter! Aku tahu apa yang harus kulakukan sekarang! akan kulakukan yang terbaik untuk pacar dan anakku!"

Ucapnya senang mendapat pencerahan dari dokter Hide. Dia kembali masuk ke dalam kamar dan dokter Hide melihat pacar yang dimaksud adalah seorang pria. Dokter Hide tersenyum kecil.

"Seorang sindrom yah, aku rindu pada mereka. Padahal baru berpisah beberapa jam. Aku akan menelepon mereka."

Gumamnya berjalan pergi.

"Semoga kalian berbahagia."

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang