My Love 3 (Mpreg)

My Love 3 "590"

Besok paginya Nagano terbangun dan melihat sekitarnya, dia masih di kamar yang sama.

"Haa..Oda..Oda.."

Panggilnya dan Oda baru keluar dari kamar mandi,

"Segera mandi dan kita pergi."

"Kenapa kau mandi?"

"Aku merasa kotor,"

Jawabnya mengingat hal semalam.

"Memangnya kau melakukan apa sampai kotor?"

Oda menatapnya,

"Untung kau datang tepat waktu,"

Gumamnya sambil mengingat-ngingat hal semalam tapi masalah Oda bantu dengan tangannya tentu tidak dia ingat.

"Dan kau! Berani memukulku!"

Marahnya pada Oda saat dia ingat dengan Oda yang memukulnya sampai pingsan.

"Itu salahmu sendiri,"

Jawab Oda.

"Cepat mandi sebelum pulang."

Perintahnya pada Nagano, dia pun menurut dan ke kamar mandi segera.

Oda menghela napas lega.

Seperti tidak terjadi apa-apa mereka pun pulang ke mansion.

Ayah Nagano pun mengajak Nagano untuk makan malam bersama wanita yang pernah dikencani Nagano. Karena orang tua dari gadis ini sudah setuju dengan hubungan Nagano.

Nagano menolaknya tapi ayahnya tidak mau tahu dan memaksa Nagano ikut.

"Papa masih maksa yah kak?"

Tanya Tatsumi pada Nagano.

"Orang tuamu selalu saja memaksa!"

"Mereka juga orang tuamu kak."

Balas Tatsumi.

"Tidak ada yang bisa membuat papa menyerah menjodohkanmu?"

"Aku tidak tahu! Jangan tanya padaku!"

Kesalnya.

"Lalu bagaimana dengan Oda? Apa dia setuju kalau kakak menikah?"

Tanya Tatsumi penasaran.

"Apa maksudmu!?"

"Kakak jangan pura-pura lagi, aku sudah dengar pembicaraanmu dengan papa. Papa tidak izinin kakak dengan Oda. Kalian sudah sampai tahap mana?"

"Tahap apa?! Oda tidak peka! Biarkan saja orang itu! Aku akan menikah dengan pilihan papa!"

"Kau yakin? Tidak akan menyesal?"

Ucap Tatsumi dan Nagano hanya terdiam.

"Aku juga tidak tahu harus melakukan apa, Oda justru memintaku menikah."

Jawabnya jujur akhirnya.

"Oda hanya memikirkan pekerjaannya, dia tidak akan memikirkan dirinya sendiri."

Jawab Tatsumi.

"Jadi kakak yang harus mendekatinya."

"Maksudmu?"

"Kakak harus berinisiatif sendiri, kau tahu seperti Kuro. Dia juga pendiam seperti Oda dan aku yang mendekatinya."

Jawabnya memberikan saran untuk kakaknya.

Nagano tampak berpikir.

"Kakak cobalah,"

"Aku harus bagaimana?"