My Love 3 "427"

3K 333 64
                                    



Kai terduduk diam di kasurnya, kembali mimpinya bersama pria asing membuatnya tidak bisa tidur. Padahal sudah lama tidak datang mimpi tersebut tapi sekarang dia memimpikannya lagi.

"Siapa pria itu? Aku benar-benar tidak ingat,"

Gumamnya mulai mengingat, dan yang dia ingat hanya Kaho.

"Kenapa dia yang terbesit dalam benak?"

Pikirnya,

"Dia sedang apa? Apa sudah tidur?"

Dia lihat jam.

"Kenapa dia tidak mau diantar? Dia sangat misterius,"

Gumamnya dan senyum sendiri. Mimpi yang melandanya hilang saat dia memikirkan Kaho.

Dia pun mengiriminya pesan dan dibalas Kaho.

Seperti anak muda yang baru jatuh cinta, dia senyam senyum saat mengirim pesan pada Kaho. Mengiriminya stiker love love segala dan Kaho juga ikutan membalas stiker love lovenya. Kai senyam senyum dan berpikir mau balas apa lagi.

Pertanyaan basa basi,

"Masih bangun?"

"Masih, baru saja selesai mandi."

"Mau tidur?"

"Iya."

"Kalau begitu tidurlah,"

"Okey,"

"Mimpi indah(Love)"

"(ketawa)Mimpi indah juga."

Kai tertawa dan malu sendiri mengirim kata-kata seperti itu. Dia pun tidur kembali dan masih saja senyam senyum.

Begitu juga dengan Kaho, dia berpikir bossnya itu lucu. Dia mencium putranya sebelum tidur.

.....................................................

Seperti janji Kaho, kalau libur membawa Ryuu ke taman bermain.

Mereka sudah sampai di tempat tujuan, hanya saja ada kelebihan satu orang di samping mereka. William dengan senangnya pergi bersama mereka.

Kenapa dia bisa ikut? Karena dia pergi ke rumah Kaho dan bertemu dengan mereka yang On The Way ke taman bermain.

Dia menggendong Ryuu dan mulai mengajaknya bermain, Kaho pun menemani mereka di samping. Asal anaknya bahagia apapun tidak dia pedulikan. Ryuu begitu senang bermain wahana untuk anak-anak sebayanya. Karena butuh bimbingan orang tua, keduanya bergantian menemani Ryuu.

"Mama!!!"

Pekiknya senang bermain mobil-mobilan di satu tempat aula khusus, William mengendarai mobilnya dan dia duduk di sampingnya, begitu senang sekali dia dan kadang terkejut karena ada tabrakan mobil lain. Tapi tenang, ini hanya mobil-mobilan dan dikendarai aman karena ada pengaman. Amatir pun tidak masalah mengendarainya.

Kaho melambaikan tangannya pada Ryuu, dia tidak peduli pandangan orang ketika Ryuu memanggilnya dengan sebutan mama.

Puas bermain mobil-mobilan, kini giliran Kaho yang menemani Ryuu menaiki kereta karena ukurannya terbatas jadi William tidak bisa menemani Ryuu.

Ryuu tertawa gembira menaiki kereta mainan ini. Kaho menyusap kepalanya,

"Hati-hati jangan sampai jatuh."

Pesannya.

Lalu ganti komedi putar, Kaho menemani Ryuu yang duduk di atas Kuda berputar.

Ryuu bermainnya sampai pusing.

"Mama, Ryuu pusing."

Ucapnya pada Kaho dan dia menggendong anaknya pergi dari sana.

"Masih pusing?"

"Tidak lagi."

Tawanya memeluk Kaho.

Kaho mengusap punggungnya,

"Ryuu! Lihat papa belikan ice cream!"

"Ice cream!"

Pekiknya senang, William memberikannya ice cream dan juga pada Kaho.

"Aku tidak suka manis,"

Jawab Kaho. Ryuu menatap ibunya,

"Mama tidak suka manis?"

"Mama sukanya sama Ryuu."

Jawabnya dan Ryuu tertawa.

"Ryuu juga suka mama!"

Pekiknya senang mencium ibunya dengan ice cream yang belepotan di bibirnya.

"Ryuu!"

Marah Kaho karena ice creamnya menetes di bajunya serta.

Ryuu tertawa saja begitu juga dengan William. Kaho mendudukkan Ryuu di kursi. William menjaganya dan dia ke toilet.

Ryuu menatap William.

"Kenapa?"

"Apa kau benar papa?"

"Tentu saja, siapa lagi papamu kalau bukan aku?"

"Tapi mama bilang bukan."

"Karena mama tidak mau mengakuiku."

"Kenapa?"

"Karena papa meninggalkannya ketika mama mengandungmu."

"Kau bukan papa berarti,"

"Kenapa bisa begitu?"

"Kalau benar papa, tidak mungkin akan meninggalkan mama."

"Ryuu, maafkan papa. Papa bukan bermaksud, papa hanya shock dan papa juga punya bisnis di luar negeri. Jadi kupikir.."

Dia terdiam dan menatap putra polosnya.

"Aku salah, maafkanku."

"Minta maaf pada mama, Ryuu hanya butuh mama. Ryuu tidak butuh papa."

Jawabnya yakin, dia tidak akan bertanya tentang papanya lagi seperti janjinya pada Kaho.

"Ryuu, kau tidak mau memanggilku papa?"

"Tidak, kau bukan papa."

Jawabnya sangat yakin. William terlihat sedih, dia tidak diakui oleh keduanya. Tapi dia memang pantas menerimanya karena meninggalkan mereka.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang