My Love 3 (Mpreg)

My Love 3 "598"

Oda pun keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumahnya.

"Kau yakin mau pulang?"

"Iya, aku sudah baik-baik saja."

"Baiklah."

Nagano menyetir dengan hati-hati kali ini. Sesampainya di rumah Oda langsung disambut Yuzuki dan Kuro yang begitu bahagia melihatnya.

"Kau dari mana saja!?"

"Kami sangat mengkhawatirkanmu!"

"Yuzuki..Tuan Kuro..."

Panggil Oda kaget dengan kedatangan mereka. Dia tidak tahu mereka akan langsung ke sini.

Editor Nagano yang menunggu di rumah saat Nagano pergi, jadi mereka tidak perlu menunggu di luar.

"Oda!!"

Pekik Yukiya senang langsung memeluknya.

"Tuan muda..."

Panggilnya senang melihat Yukiya yang sudah tumbuh besar.

"Kalian tidak mau dia duduk dulu? Dia itu sedang hamil!"

Ucap Nagano sok-sok an pada mereka.

Kuro dan Yuzuki menatapnya.

Kenapa tiba-tiba Oda bisa hamil?!

Mata itu sudah terpancar jelas dimata mereka.

Mereka pun akhirnya duduk dan Nagano menjelaskan apa yang terjadi selama sebulan ini.

"Kalian sudah bersama selama sebulan tapi tidak memberi tahu kami!"

Marah mereka langsung.

"Maaf, ini salahku yang meminta Nagano diam."

Ucap Oda meminta maaf.

"Ka-kalau Oda tidak apa-apa..."

Jawab mereka cepat.

"Tapi kakak beda! Kenapa kau diam saja dan kau menghamilinya!"

Marah Kuro dan Tatsumi.

"Aku juga tidak tahu..."

Jawabnya masih tak mau jujur. Salahnya sebenarnya, tidak pakai pengaman dengan baik.

"Boss.."

Panggil Oda kali ini, karena Kuga hanya diam saja.

"Asal kau baik-baik saja itu sudah cukup."

Jawab Kuga tanpa harus Oda bicara. Oda tersenyum padanya,

"Maaf juga tuan Tatsumi,"

"Aku juga sama, melihatmu baik-baik saja itu membuatku senang."

"Apa anda tidak marah?"

"Marah untuk apa?"

"Karenaku.. Nagano..."

"Itu salahnya, jadi tidak ada yang menyalahkanmu. Kau tidak perlu pergi lagi, kami sama sekali tidak menyalahkanmu."

"Terima kasih.."

Anak-anak yang bermain di luar pun kembali bersama editornya yang menjag mereka karena lapar. Segera mereka membuat makan siang dan meminta Oda hanya duduk saja tidak perlu bantu.

"Kakak, aku akan mencarikan pelayan untukmu."

"Cari yang harian,"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau waktu kami diganggu. Aku akan selalu di rumah, tenang saja. Dia hanya bersih-bersih di rumah,"

"Baiklah, aku akan cari yang dekat sini saja."