My Love 3 "473"

2.6K 287 30
                                    




Awalnya Mahiru baik-baik saja,tiup lilin dan make a wish juga tidak masalah tapi setelah acara pemotongan kue situasi berubah total dari yang penuh kebahagiaan menjadi penuh kepanikan. Sebelum bisa mencicipi kuenya, Mahiru kehilangan kesadarannya.

"Mahiru?"

Panggil Subaru yang kaget karena tiba-tiba Mahiru menundukkan kepalanya ke meja.

"Mahiru!!!"

"Mahiru!!"

Keduanya panik, karena Ito berada di samping Mahiru jadi dia bisa melihat pendarahan pada selangkangan Mahiru yang sudah mengalir ke betisnya.

"Subaru!!"

Pekik Ito membuat Subaru melihat ke arah mata Ito.

"Mahiru!!"

Pekik Subaru segera menggendongnya, walau berat badannya berbeda dengan sebelum kehamilan tapi Subaru masih mampu menggendong istrinya.

"Kita harus ke rumah sakit! Mahiru pendarahan!!"

Pekiknya mulai panik. Ito juga sangat panik,

"Bagaimana? Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu!"

Balas Subaru membaringkan Mahiru ke kursi mobil. Segera mereka ke rumah sakit, suster di sana begitu siaga dan bisa melihat situasi darurat ini. Dia menghubungi dokter yang bertugas dan menyiapkan ruang untuk Mahiru.

Dokter sudah tiba di ruangan bersalin sebelum suster karena ruangannya dekat sana. Mereka bekerja dengan cepat karena komunikasi yang baik diantara mereka.

Prioritas dokter menyelamatkan pasien dan suster adalah pendukung paling penting untuk dokter.

"Pasien mengalami pendarahan! Harus lakukan operasi segera, kita harus menyelamatkan keduanya!"

Pekik dokter untuk menyiapkan ruang operasi. Sekejap saja mereka sudah menyelesaikan dan membawa Mahiru yang tidak sadar ke ruang operasi.

Ito dan Subaru sangat shock sampai tidak tahu harus melakukan apa, keduanya terdiam melihat suster dan dokter berlarian sana sini.

"Mahiru.."

"Mahiru..."

Panggil keduanya.

Mahiru, jangan tinggalkanku lagi! Ayah, Ibu tolong jaga Mahiru untukku. Kumohon!

Doa Ito terduduk lesu di kursi tunggu. Subaru memukul dinding yang tidak bersalah karena kesal dan khawatir.

"Mahiru, kau harus baik-baik saja!"

Doanya begitu serius.

Dia benar-benar jadi stress karena hal ini, dia sampai duduk di lantai karena tidak bisa tenang. Tangannya gemetaran dan dingin,

"Mahiru.. Mahiru.."

"Ayah! Ibu! Kumohon jaga Mahiru!"

Doa Ito terus, tiba-tiba saja angin lembut bertiup dan Ito melihat pintu kamar Mahiru terbuka setelahnya.

Suara tangisan bayi juga terdengar, Subaru sampai membatu di sana. Ito segera menghampiri Mahiru yang tidak sadar,

"Mahiru!"

"Tenang saja, dia sudah baik-baik saja. Pendarahannya berhenti setelah bayinya lahir,untung sekali."

Ucap dokter senang karena berhasil menyelamatkan keduanya.

Ito menangis lega dan memegang tangan Mahiru. Beda dengan Subaru yang menangis setelah melihat anaknya menangis.

"Aku jadi ayah!!"

Pekiknya menangis histeris, suster sampai tertawa.

"Mahiru!! Mahiru! Aku sudah jadi ayah!"

Pekiknya pada Mahiru yang tidak sadar.

"Kenapa kau tidak membuka matamu!"

Tanyanya pada Mahiru yang tidak sadar.

"Tenanglah, pasien butuh waktu untuk bangun. Dia sudah berjuang, jadi biarkan dia tidur."

"Dokter yakin Mahiru baik-baik saja kan? Dia akan membuka matanya kan?!"

"Iya, aku jamin. Sekarang biarkan dia tidur,"

"Baiklah, kuserahkan Mahiru padamu."

"Terima kasih sudah percaya pada kami. Dan selamat atas kelahiran putri cantikmu,"

"Terima kasih! Aku akan menjaganya seumur hidupku!"

"Jangan berlebihan jadi ayahnya,"

Tawanya dan berjalan pergi. Subaru begitu senang,

"Ito! Kau dengar! Dede bayinya sudah lahir dengan selamat!"

"Iya! Aku sangat bersyukur! Terima kasih, ayah! Ibu!"

Ucapnya senang karena doanya terkabul. Mahiru pun dibawa ke ruang rawat.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang