My Love 3 "489"

2.5K 309 52
                                    



Beberapa plester tertempel di wajah Kuro, luka lebam-lebam juga sudah diolesi krim serta beberapa bagian tubuhnya diperban.

Tatsumi masih mengolesi luka lebam Kuro di tubuhnya.

"Tatsumi apa yang kau lakukan pada kakakmu itu!"

Marah ibunya.

"Dia yang mulai dulu memukul Kuro!"

Balas Tatsumi.

"Aku tahu, tapi kau tidak perlu memukulnya seperti itu! kau tahu duri mawar itu cukup beracun untuk kulit manusia!"

"Biarkan saja dia mati!"

Balasnya tanpa peduli pada kakaknya.

"Tatsumi! Dia adalah saudaramu!"

"Aku tidak punya saudara kejam seperti dia!"

"Tatsumi!"

"Tinggalkan kami, Kuro butuh istirahat. Kau lihat keadaannya seperti ini? ini gara-gara siapa?"

"Maafkan kakakmu, dia bukan bermaksud melakukannya. Pasti Kuro melakukan sesuatu yang membuatnya kesal."

"Apa yang bisa Kuro lakukan? Kuro hanya merawat taman bunga kakek! Dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun! Dan kalian tahu dia tidak bisa bicara! Apa yang bisa dia lakukan?! Katakan padaku!"

"Itu.."

Ibunya kehabisan kata-kata. Dia mengakui yang salah adalah anak sulungnya, bukan Kuro.

Dia pun pergi karena tidak bisa berdebat dengan putra bungsunya.

Putra bungsunya kini sudah dewasa, dia tahu mana yang baik dan buruk dan melakukan semuanya dengan tenang.

Telepon Tatsumi pun bunyi membuatnya harus meninggalkan Kuro.

Kuro membuka matanya, sebenarnya dia mendengar semua pembicaraan mereka. Hanya saja dia tidak tahu harus kapan membuka matanya dan mengacaukan suasana tersebut. Jadi dia memilih untuk diam hingga semua aman terkendali dia baru membuka matanya.

Dia tahu dia ada dalam kamar tuannya, Tatsumi. Dia pun segera turun dari kasur dan kembali ke kamarnya setelah membersihkan kamar Tatsumi karena bajunya yang kotor dengan tanah. Dia mengganti pakaiannya yang kotor dengan yang baru.

Dia melihat beberapa luka lebam dan masih terasa sakit badannya. Tapi bukan saatnya dia malasan di kasur dan meninggalkan pekerjaannya. Karena Tatsumi pergi bekerja dan keluarganya juga pergi mengobati luka anaknya. Kuro jadi lebih leluasa dan tidak merasa canggung jika harus bertemu dengan mereka. kejadian pagi ini adalah salahnya juga yang membuat kakak Tatsumi kesal.

Kejadian hari ini tidak ada yang tahu dia bersuara, dia akan tetap bungkam untuk sementara. Kakak Tatsumi juga tidak mungkin bicara aneh-aneh, kalau pun dia bicara dan Kuro hanya diam saja pasti yang lain tidak akan percaya pada kakak Tatsumi. itu yang dipikirkan Kuro sekarang.

............................................

Kuro melanjutkan tugasnya sebagai pelayan. Dia tidak peduli dengan sakit tubuhnya, yang pasti kerjaannya harus beres.

Tatsumi pulang pada sorenya setelah kerjaannya beres, dia mencari Kuro di kamarnya tapi dia tidak ada. Dia pun bertanya pada pelayan dan mengatakan dia melihat Kuro masuk ke dalam kamar kakeknya.

Dia pun segera ke tempat tujuan tapi tidak tampak batang hidung Kuro.

"Kuro, kau di sini?"

Panggil Tatsumi tidak ada jawaban. Lalu dia mendengar suara dari kamar mandi. Dia pun langsung ke sana dan membuka pintu kamar mandi tanpa ragu, dia melihat Kuro yang terbaring di lantai.

"Kuro!!"

Panggilnya. Kuro tidak sadarkan diri karena demam yang dideritanya.

"Tubuhmu panas sekali!"

Pekiknya segera menggendongnya.

"Kenapa sakit masih bekerja!"

Marahnya berlarian ke arah kamarnya. Dia bertemu dengan pelayan dan memintanya memanggil dokter kemari.

Dia pun segera mengganti pakaian Kuro yang basah dengan bajunya. Walau kebesaran dia tidak peduli asal Kuro tetap kering. Dia menyelimutinya,

"Kenapa keras kepala sekali! Kalau tidak dijaga pasti selalu melakukan sesuatu tanpa peduli dengan dirinya!"

Marahnya menjitak kening Kuro. Dokter datang setelahnya, dia memberinya obat demam serta obat rectal yang dimasukkan lewat dubur agar demamnya lebih cepat reda.

Tatsumi menatap peluru obat tersebut kemudian ke arah Kuro yang masih tidur.

"Dimasukkannya lewat dubur, apa tunggu dia sadar?"

Gumamnya ragu untuk melakukannya.

"Tapi kalau tidak segera dilakukan maka demamnya tidak akan lewat."

Gumamnya lagi bingung, dia pun membuka internet untuk melihat bagaimana cara melakukannya dengan benar.

Setelah yakin dengan bacaan artikelnya dia segera melepas celana Kuro. Dia memiringkan tubuhnya sedikit dan mengangkat kakinya satu. Terkeksposlah bagian vital Kuro. Tatsumi menelan ludah karena dengan lancangnya melakukan hal ini.

Dia melihat lubang anus Kuro yang masih tertutup rapat.

"Kalau tidak segera dimasukkan, dia akan meleleh."

Gumamnya segera membuka penyegel obatnya dan dia melebarkan sedikit lubang anus Kuro dan segera menekannya masuk sebelum meleleh di tangannya. Dengan satu jari yang lain dia menekannya semakin dalam agar tidak keluar dari sana dan bertahan beberapa lama sampai dia merasa yakin sudah meleleh obat tersebut, Tatsumi bernapas lega dan kemudian menurunkan kaki Kuro. Alangkah terkejutnya dia melihat Kuro yang menatapnya,

"Kau sudah bangun?"

Kuro yang masih belum terlalu sadar pun terdiam dan belum menyadari apa yang sedang dilakukan Tatsumi. Tapi melihat tubuhnya setengah telanjang dan tangan Tatsumi yang sedang memegang bokongnya, kemudian dia merasakan sesuatu dalam anusnya lalu kakinya yang masih di bahu Tatsumi membuat wajah kagetnya sampai pucat.

"Kuro, maaf aku melakukannya dengan lancang."

Ucap Tatsumi segera memakaikan celananya karena wajah kaget Kuro terlihat.

Kuro menarik selimutnya dan menutupi dirinya.

"Kuro jangan salah paham, aku memasukkan obat lewat sana. kau tahukan obat itu yang seperti peluru, itu dimasukkan lewat dubur."

"..........................."

"Aku minta maaf melakukannya dengan lancang. Jadi jangan memasang wajah seperti itu."

Kuro pun mengangguk mengerti,

"Sekarang kembali tidur,"

Pesan Tatsumi. Dia kembali berbaring dengan selimut tebal. Tatsumi tertawa kecil karena Kuro takut Tatsumi melakukannya lagi.

"Tenang saja, dokter hanya memberikan satu saja. sisanya dia memberikan obat biasa."

Ucapnya kemudian berjalan ke arah toilet untuk mandi.

Kuro masih menatap tuannya sebelum rasa kantuk menghantuinya, dia terlelap lagi dengan tenang.

Tatsumi keluar dari kamar mandi dan melihat Kuro tertidur pulas. Dia menyetuh wajahnya,

"Aku tahu apa yang kau sembunyikan, Kuro."

Ucapnya dengan suara kecil. Apa yang diketahui Tatsumi?

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang