My Love 3 "469"

2.7K 307 21
                                    



Subaru mengatakan hal ini pada ayahnya karena ibunya masih di penjara. Ayahnya merestui hubungan mereka karena Mahiru sedang mengandung cucunya yang selama ini dia nantikan. Asal ada cucu orang tua tidak masalah, begitu juga dengan orang tua Mahiru.

Mereka pun merayakan pernikahannya di rumah mewah Subaru. Dengan surat jaminan, ibunya juga ikut dalam akad nikah tersebut. Tapi dia tidak terlihat bahagia, lagipula Subaru tidak peduli padanya, mau dia bahagia atau tidak masa bodoh dianya karena ini permintaan ayahnya dia pun mengizinkan kriminal itu datang ke pernikahannya. Yang penting sekarang dia bahagia bersama dengan Mahiru. Dia bisa memegang tangan Mahiru dengan gaun pengantin yang terpasang di tubuhnya, dia meminta mereka untuk tidak terlalu mengeratkan tubuh Mahiru terutama di perutnya.

"Ini seperti mimpi menjadi nyata."

Bisik Subaru yang menyematkan cincin dijari manis Mahiru.

"Ini bukan mimpi."

Balas Mahiru menyematkan cincin ke jari manis Subaru.

Acaranya berjalan lancar, mereka sudah mengatur pestanya selama 2 minggu lamanya. Subaru memesan cincin khusus yang menuliskan nama mereka di dalamnya. Mencetak undangan ribuan, belum lagi disebarkan kemana-mana dan orang tua Mahiru menghadiri acara tersebut. Mahiru tidak tahu harus senang atau sedih, tapi mereka merestui mereka. Setidaknya mereka datang ke acara pernikahannya.

"Jangan menangis,"

Ucap Subaru melihat mata Mahiru berkaca-kaca. Mahiru tertawa kecil,

"Aku tidak menangis,"

Jawabnya, dia mencium Mahiru.

"Kita akan bersama selamanya."

Ucapnya.

"Aku mencintaimu Subaru,"

"Aku juga sangat mencintaimu Mahiru,"

Balasnya dan mereka tertawa,

"Bolehkan kita mengambil foto bersama? Aku ingin menunjukkan pada orang tuaku nanti."

"Tentu,"

Balas mereka dan dengan android canggih mereka foto bersama meminta asisten fotografer mereka, sedangkan fotografernya sedang memfotonya mereka.

Ito senang sekali dengan fotonya dan menjadikannya wallpaper androidnya.

Bertambah lagi bingkai foto di kamar Ito bersama bingkai foto orang tuanya saat dia masih kecil.

Hanya itu kenang-kenangan yang dia ambil dari rumahnya. Tidak ada lagi hal spesial dan semuanya sudah dipenuhi Mahiru dan Subaru. Hanya foto keluarganya yang tidak dapat diperbarui lagi, itu adalah foto seumur hidupnya.

Ito menatap foto keluarga mereka yang sudah memenuhi meja belajarnya.

"Ayah, ibu, kalian tahu saat Mahiru hamil dia selalu meminta hal aneh dan makan dengan banyak dan bayinya juga sudah membesar. Tinggal beberapa bulan lagi kita bisa melihat bayinya! Aku sudah tidak sabar sekali!"

Curhatnya pada orang tuanya, dia tersenyum sambil bercerita memegang foto keluarganya. Tapi tiba-tiba sebuah panggilan membuatnya tersadar,

"Ito! Ito!!"

Panggil Subaru membuatnya tersadar.

"Iya!"

"Mahiru mau makan mie! Cepat bantu habiskan!"

"Hah?!"

"Mahiru tidak boleh makan banyak mie! Dan dia memasak sebanyak itu!"

Pekiknya setelah melihat sepanci besar mie di atas meja, keduanya kembali ke meja makan dan Mahiru sudah memakan mienya.

"Mahiru! Kenapa kau keras kepala?!"

"Aku mau makan mie!"

Balasnya tidak peduli dengan Subaru. Dan untuk menguragi konsumi mie pun Ito dan Subaru harus memakan mienya sebelum Mahiru menghabiskannya.

Keduanya pun tepar karena makan mie banyak.

"Aku sudah tidak kuat.."

Nyerah Ito.

"Aku juga sudah tidak kuat, aku merasa kembung."

Balas Subaru.

"Subaru! Ito! Ayo makan BBQ!"

Pekik Mahiru yang baru datang.

"Apa?!!!"

"Tidak lagi!"

Pekik keduanya menyerah,

"Kalian tidak mau makan BBQ?"

Tanya Mahiru sambil mengusap perutnya yang mulai besar.

Sudah jelas terlihat perutnya,

"Biarkan kami istirahat sebentar Mahiru,"

Mohon Subaru,

"Baiklah,"

Ucap Mahiru sedih dan berjalan pergi.

"Subaru, kita harus melakukannya."

Ucap Ito pada Subaru.

"Ahh!! Aku tidak mengerti orang hamil!!"

Pekiknya frustasi. Untuk menenangkan hati Mahiru mereka pun setuju pergi makan BBQ.

"Mahiru ayo makan BBQ!"

Panggilnya dan langsung dijawab Mahiru.

Ito mengambil jaket untuk dipakai Mahiru,

"Di luar dingin, jadi pakai jaketnya."

Pesan Ito, Mahiru tersenyum padanya. Ito sangat pengertian sekali. Subaru pun mengajak mereka makan BBQ.

Masalahnya Mahiru yang pengen makan tapi yang menghabiskan adalah mereka berdua, Mahiru tidak makan banyak tapi suka meminta makanan. Dan mereka yang harus menghabiskan.

"Aku sudah tidak kuat makan..."

Nyerah keduanya. Mahiru hanya tertawa kecil dan menikmati BBQnya dengan tenang.

"Aku tidak paham ibu hamil..."

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang