My Love 3 "458"

2.5K 280 30
                                    



"Mahiru kau tahu siapa yang ingin membunuhmu?"

Tanya Subaru pada Mahiru yang sedang cuci piring.

"Aku tidak tahu, kenapa?"

"Jadi pembunuhmu masih berkeliaran?"

"Mungkin saja,"

"Kau jangan keluar dari rumah, bahaya."

"Iya,"

"Kalau mau keluar harus ditemani yah,"

"Iya, Subaru tidak perlu khawatir."

"Tentu aku khawatir, kau adalah tanggung jawabku."

Ucapnya dan Mahiru tersenyum.

"Kenapa kau begitu baik Subaru?"

Tanya Mahiru dan Subaru tertawa bangga,

"Subaru, kalau boleh tahu kenapa istrimu.."

"Dia meninggal sebulan yang lalu karena sakit."

"Jadi? Istrimu baru meninggal baru-baru ini? Maaf aku datang pada saat Subaru masih berkabung."

"Tidak, aku justru merasa senang dengan kehadiranmu. Berkatmu Ito tidak kesepian jika aku pergi melaut. Aku biasa tidak pulang jadi aku khawatir meninggalkannya sendiri. Kau seperti kirimin dari istriku untuk kami."

Ucapnya sambil tertawa. Mahiru tertawa kecil,

"Ada hal begitu?"

"Mungkin ini takdir."

Jawabnya,

"Takdir yah.."

Gumamnya dengan suara kecil.

"Ayah! Mahiru!"

Pekik Ito yang sudah pulang sekolah.

"Lihat nilai ujianku!"

Pekiknya senang karena mendapat skor 100 semua.

"Uwah anak ayah memang hebat!"

Pekiknya senang dan menggendong anaknya. Mahiru mengeringkan tangannya yang baru selesai mencuci piring. Dia melepas apronnya dan mengambil pudding dalam kulkas.

"Tadi aku buat pudding, kalian mau coba?"

"Tentu!"

Pekik keduanya kompak. Mahiru pun memotong dan meletakkan ke meja, mereka makan bersama.

"Manis dan segar,"

Ucap Ito senang. Mahiru juga merasa senang karena sudah bisa membuat Ito tersenyum, dia pasti merasa kehilangan ibunya. Tapi dia terlihat tegar, mungkin karena ada ayahnya. Dia tidak mau membuat ayahnya sedih, dia benar-benar anak yang kuat.

Mahiru mengusap kepala Ito.

"Kalau ada yang diinginkan, katakan padaku."

"Terima kasih!"

Pekiknya senang, keduanya tidak menceritakan apapun pada Ito dan menganggap Mahiru masih hilang ingatan.

Padahal dia sama sekali tidak pernah hilang ingatan, dia hanya tidak mau kembali ke masa lalu dan lari dari kenyataan.

Dia sudah tidak punya apa-apa lagi, jadi dia akan memulai hal baru di sini. Kalau di sini pasti tidak akan ada yang menemukannya. Pikir Mahiru.

Tapi walau dia pikir demikian tetap saja dia memikirkan Subaru, dia masih mencintai pria tersebut. Bagaimana pun juga lelaki itu yang sudah mengambil hatinya dan tidak ada pengganti lain selain dirinya.

Dia duduk diam menatap langit malam, angin malam meniup tidak membuatnya dingin.

"Subaru kau sedang apa?"

Gumamnya.

"Kenapa duduk sendiri di sini?"

Ucap Subaru menyelimutinya.

"Ito sudah tidur?"

"Iya, dia sudah tidur."

"Besok aku ke pasar beli kue untuknya."

"Kue?"

"Untuk merayakan kelulusan ujiannya. Dia akan senang sekali,"

Ucap Mahiru senang. Subaru tertawa kecil,

"Kau lebih memikirkan Ito dari ayahnya sendiri."

"Tentu saja, Ito sudah seperti adik kecil bagiku."

"Tolong jaga dia untukku."

"Iya? kenapa kau bicara begitu?"

"Mahiru, hanya kau yang bisa kumintai tolong."

"Ada apa?"

"Akhir-akhir ini aku memimpikan istriku."

"Kenapa? Ada apa dengan istrimu?"

"Dia selalu tersenyum dalam mimpiku."

"Mimpi hanya bunga tidur Subaru."

"Memang iya, tapi aku merasa dia selalu ada di sampingku."

"Subaru? Kau jangan menakutiku?"

Subaru tertawa karena dipikir sedang menakuti Mahiru.

"Tidak apa-apa, kau pasti akan terus bersama Ito. Kalau terjadi sesuatu padamu, aku akan merawatnya. Jadi kau bisa tenang."

Ucap Mahiru membuat Subaru tenang.

"Masuklah ke dalam, hari sudah malam."

Pesan Subaru dan mereka segera kembali ke kamar masing-masing.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang