My Love 3 "549"

2.2K 280 38
                                    



Yuzuki terbangun dan dia tidak melihat siapapun di kamarnya.

"Oda? Kuga?"

Panggilnya tapi tidak ada siapapun. Dia pun berjalan keluar dan dia tidak melihat mereka.

"Kemana mereka pergi?"

Gumamnya berjalan di lorong rumah sakit dan baru setengah jalan dia merasa ingin ke toilet, kebetulan toilet berada di belokan depannya. Dia pun masuk ke dalam toilet yang tidak ada siapapun.

Setelah menyelesaikan urusannya dia keluar dari toilet dan terkejut melihat seseorang yang memakai topi berdiri di dekat wastafel.

"Bikin kaget saja,"

Gumamnya memang penakut dia.

Sudah pakai topi, pakai masker juga dan jaket tebal tentu Yuzuki kaget.

Orang itu menatap Yuzuki membuatnya melangkah mundur. Dia pun berjalan mendekati Yuzuki.

"A-apa maumu?"

Tanya Yuzuki langsung, dia pun mengeluarkan pisau lipat dari dalam kantong jaketnya.

Yuzuki pun tersudut di dinding dan orang itu mendekatinya.

"Menjauh darinya atau ku bolongkan kepalamu!"

Ucap Kuga menatap tajam orang ini.

"Ku-kuga!"

Panggil Yuzuki lega setelah melihatnya. orang ini terdiam karena dia tidak bisa kabur lagi. Semuanya daerah tertutup dan jalan keluar hanya di belakang Kuga, sedangkan dirinya sedang mengarahkan pistolnya tepat di kepalanya.

Orang ini langsung menarik tangan Yuzuki dan mendorongnya ke arah Kuga. Mau tidak mau Kuga menangkap tubuh Yuzuki dalam kesempatan itu dia langsung kabur.

"Yuzuki kau baik-baik saja?!"

Tanya Kuga panik karena orang itu mendorongnya cukup keras.

"Aku baik-baik saja,"

"Syukurlah!"

Ucapnya memeluk Yuzuki erat.

"Tapi orangnya kabur.."

"Dia tidak akan bisa lolos kali ini!"

Ucap Kuga yakin.

Orang itu berjalan begitu cepat di lorong yang sepi,

"Oniisama, mau kemana?"

Ucap Oda yang menghalangi jalannya di depan dengan tangannya disakukan, dia tersenyum picik dan tidak membuatnya terlihat menyeramkan sebab wajahnya tidak cocok menjadi jahat. Jadi orang ini tidak takut padanya,

Orang itu terdiam dan melihat Oda. Kenapa lorongnya sepi? Sebab Oda sudah meminta mereka tidak ada yang boleh lewat di sini untuk keamanan mereka sendiri.

Tidak bisa kabur juga, dia pun menyerang Oda dan berhasil dia tahan.

"Kali ini tidak akan kulepas!"

Kesal Oda dan mengunci tangannya tapi diluar dugaan dia ternyata sangat kuat dan berhasil meloloskan salah satu tangannya untuk mengambil pisau. Dia pun berhasil merobek perut Oda yang membuatnya mundur beberapa langkah, baju putihnya sudah berwarna merah,

"Aw! Sialan!"

Maki Oda. Untung saja tidak terlalu dalam dan orang ini akan menyerang Oda lagi tapi berhasil di lumpuhkan Kuga dengan satu tembakan pistol di kakinya.

"Boss!"

"Oda!"

Panggil Yuzuki.

"Yuzuki! Kau baik-baik saja!?"

"Aku baik-baik saja! Tapi kau berdarah Oda!"

"Ini bukan apa-apa,"

Balasnya mendekati orang yang tersungkur di lantai.

"Kali ini kau tidak akan lolos! Kau sudah menyakiti Yuzuki!"

Marahnya menendang orang ini dengan kuat tapi juga berakibat pada lukanya.

Darahnya masih belum berhenti dia sudah membuatnya semakin parah.

Tapi dia tidak peduli sampai orang ini pingsan akibat tendangan kuatnya.

"Hentikan Oda! Kau sedang terluka!"

Marah Yuzuki melihat Oda yang ganas.

"Aku tidak akan membiarkannya hidup tenang! Aku akan membuatnya menderita seumur hidup!"

Kesalnya, dia seperti berubah menjadi orang yang begitu kejam dan tak berperasaan.

Kuga memang sudah tahu sifatnya dan membiarkannya. Tapi Yuzuki tidak bisa melihatnya seperti itu,

Dia menampar Oda membuatnya untuk berhenti, Oda menatap Yuzuki begitu juga Kuga.

"Kubilang hentikan!"

Marah Yuzuki.

"I-iya.."

Oda pun berhenti menendangnya.

"Kuga cepat panggil dokter dan suster!"

Pesan Yuzuki dan Kuga langsung laksanakan.

Dia mendudukkan Oda di kursi.

"Jangan banyak bergerak, nanti lukanya semakin parah!"

"I-iya."

Oda juga nurut saja.

Tidak lama setelahnya suster datang membawa strecher serta dengan dokternya. Oda pun di bawa untuk diobati begitu juga penjahat ini.

Kuga menatap Yuzuki,

"Kau tidak apa-apa Yuzuki?"

"Aku tidak apa-apa."

Balasnya.

"Berkat kalian, maaf aku sudah membuat kalian repot."

"Tidak apa-apa, sudah menjadi tugas kami untuk melindungimu."

"Tapi Oda, dia terluka.."

"Dia tidak mempermasalahnya."

"Aku tahu dia baik...Tapi melihatnya terluka,"

"Tidak apa-apa, dia akan baik-baik saja."

Ucap Kuga memeluknya, Yuzuki benar-benar tidak bisa melakukan apapun. Dia merasa sedih dan tidak berguna sama sekali.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang