My Love 3 "509"

2.5K 335 34
                                    



Kuro membantu Tatsumi memakai pakaian, itu sudah menjadi tugasnya dulu.

"Kuro, kau bukan pelayanku lagi. Jadi hentikan tugasmu itu,"

"Maaf, itu sudah jadi kebiasaanku."

"Pakai dulu bajumu dengan rapi."

Pinta Tatsumi berbalik mengancingi piyamanya.

"Jangan sampai ibu dari anakku masuk angin."

Ucapnya mengecup kening Kuro.

"Selamat malam, kita tidur saja."

Tatsumi pun membawa Kuro tidur di kasur dan memeluknya erat.

"Aku seperti sedang bermimpi. Rasanya tidak mau bangun dari mimpi indah ini."

Gumamnya yang mulai mengantuk. Kuro hanya diam dalam pelukannya, padahal ini bukan mimpi tapi Tatsumi merasa seperti mimpi yang menjadi nyata.

Dan beberapa bulan kemudian...

Kandungan Kuro pun sudah terlihat dan membesar. Tatsumi duduk diam menatap perut istrinya yang semakin besar itu. dia tampak berpikir 'Bagaimana bisa perut Kuro begitu besar? Dan isi di dalamnya bagaimana?, Kuro memakai kaos yang begitu besar dan celana ibu hamil supaya tidak membuat bayinya tercekik kalau pakai yang ketat.

Bayinya sudah berumur 4 bulan dan Tatsumi belum membawanya ke rumah sakit untuk di USG, bagaimana perkembangan bayinya selama bulan ke 3 masuk ke bulan 4. Bulan lalu mereka pergi dan belum bisa melihat jenis kelamin bayinya tapi sekarang mungkin sudah bisa, karena teknologi juga sudah canggih.

"Kuro, kapan cek up lagi ke dokter?"

Tanya Tatsumi pada Kuro yang sedang duduk membaca. Tanpa berpaling dia menjawabnya.

"Minggu depan."

Jawabnya,

"Aku akan menemanimu lagi."

"Baiklah. Tapi jangan buat rusuh."

"Kenapa? Kapan aku buat rusuh?"

"Kau tidak lupa kan? Kau memarahi dokter karena belum mengetahui jenis kelamin bayi kita."

"Habisnya aku penasaran,"

"Apa kau tidak tahu kata 'Sabar?', dokter sudah bilang janinnya terlalu kecil untuk melihat jenis kelaminnya."

"Baiklah aku salah, aku tidak akan berkata apa-apa."

"Baguslah, jangan lupa intropeksi diri."

"Jadi sekarang apa aku bisa menyentuh bayinya?"

Tanyanya dan Kuro menatapnya,

"Silahkan,"

Balasnya dan membuat Tatsumi girang. Segera dia berada di depan Kuro dan menyentuh perutnya.

"Perutmu semakin besar.."

Gumamnya kagum.

"Hmm.."

Balas Kuro masih baca.

"Kapan kita mau pergi belanja barang bayi?"

"Tunggu kita tahu jenis kelamin bayinya."

"Baiklah, habis itu kita pergi belanja! Aku akan membawamu ke tempat yang bagus dan membeli perlengkapan bayi kita."

"Iya,"

Jawabnya, Tatsumi begitu senang dan mencium-cium perut Kuro.

"Tatsumi,"

"Hmm?"

"Tiba-tiba aku pengen makan makanan seafood."

"Iya?"

"Aku mau kepiting bakar, udang bakar, lalu ikan bakar, lalu kerang bakar."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Sebanyak itu?"

"Hmm!"

Jawabnya mantap.

"Entah mengapa jadi kepingin makan seafood, apa tidak boleh?"

"Tentu saja! Segera ku suruh mereka buat!"

"Tapi tuan yang harus membakarnya, aku ingin makan langsung."

"Eh?"

Kagetnya,

"Apa maksudmu?"

"Tuan yang harus membakarnya sendiri untukku makan langsung."

"Kau sedang bercanda kan Kuro?"

"Tidak, aku tidak bercanda."

"Tapi Kuro, kau tidak sekejam itu padaku kan?"

"Mau lakuin atau tidak?"

Tanyanya meminta jawaban, Tatsumi jadi bingung.

"Baiklah.."

Jawabnya setelah lama terdiam.

"Segera buat, aku sudah lapar."

Pesan Kuro dan Tatsumi pun pergi untuk menyiapkan segalanya.

Mereka pun party seafood di halaman belakangnya.

Semuanya disiapkan pelayannya dan tinggal Tatsumi membakarnya. Ditemani koki dapurnya membantunya melihat apa sudah matang atau belum.

Kuro melihatnya membakar dan tersenyum pada Tatsumi. kokinya tidak berani melakukannya karena ini perintah tuan mereka.

Tatsumi tidak pernah melakukan hal ini dan sedikit kesulitan awalnya tapi untuk yang keduanya kalinya dia sudah lebih mengerti bagaimana membakar mereka.

Nagano terpaku melihat adiknya membakar dan kokinya hanya memberi perintah pada Tatsumi.

"Apa yang sedang terjadi?!"

Tanyanya langsung pada kepala pelayan.

"Tuan sedang membakar kepiting untuk Kuro,"

"Kenapa harus Tatsumi?"

"Karena ini keinginan sang istri."

"Apa? Dia seenaknya saja!"

"Bukan karena dia seenaknya saja, tapi bayinya yang menginginkannya."

"Bayi?"

"Bayi dalam kandungan sang istri,"

Nagano terlihat bingung.

"Aku tidak mengerti orang hamil."

Gumamnya bingung.

"Tuan Nagano, kemarilah. Ayo makan bersama."

Pinta Kuro dan Nagano reflek ke sana saja. senang juga dia melihat Tatsumi disiksa Kuro.

"Tuan Nagano mau makan apa?"

"Udang saja,"

"Tapi udangnya sudah kuhabiskan."

"Suruh Tatsumi bakar lagi."

Balasnya dan Tatsumi menatapnya. Tiba-tiba saja kedua insan itu jadi akrab untuk membudaki Tatsumi.

"Bolehkah tuan?"

Tanya Kuro pada Tatsumi.

"Tentu saja, apa saja untukmu."

Jawabnya sambil tersenyum. Tatsumi harus melakukan semua keinginan istrinya untuk membuatnya bisa bahagia.

Mereka melanjutkan partynya, sesekali Kuro menyuapi Tatsumi yang penat dan panas. Semua lelahnya hilang melihat Kuro senang, memang sudah tugasnya membahagiakan Kuro. Apapun dia rela lakukan.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang