My Love 3 "577"

1.9K 252 13
                                    



Nagano membaringkan Oda ke kasurnya dan dia menangis memeluk tangan Nagano.

Nagano pun mengusap kepala Oda, ini pertama kalinya dia melihat Oda begitu lemah.

"Semoga mimpi indah,"

Doanya dan berjalan pergi.

Besoknya Kuro sampai kaget melihat bibir Oda yang yang membiru.

"Ada apa dengan bibirmu?! Kemarin kau baik-baik saja!"

Tanya Kuro panik karena setahunya dia baik-baik saja semalam.

"Aku yang menamparnya,"

Jawab Nagano supaya Kuro tidak bertanya lebih lanjut.

"Kenapa kakak menampar Oda?"

Tanya Tatsumi sama penasarannya.

"Dia sudah kelewat batas dan membuatku kesal."

"Tapi jangan memukulnya!"

Marah Kuro,

"Aku hanya kelepasan, tidak akan kuulangi."

Balas Nagano dan berjalan pergi.

"Kau tidak apa-apa kan Oda?"

"Tidak tuanku,"

Oda menatap kepergian Nagano.

Setelah Yukiya tidur siang, Oda segera mencari Nagano dan tentu mendapatinya sedang baca buku.

"Terima kasih tuan,"

Ucap Oda langsung. Nagano masih baca buku,

"Dan maaf atas tindakanku,"

"Tidak apa asal kau intropeksi diri, jangan lakukan lagi kalau tidak mau ku tampar lebih keras."

"Aku mengerti,"

"Dan kalau kau rindu orang tuamu, kau boleh pulang ke rumah."

Ucap Nagano yang tidak tahu apa-apa dan langsung bicara seenak jidatnya. Dia memang bermaksud baik dan mengira Oda rindu dengan orang tuanya.

Oda tertawa karena betapa baiknya tuan ini, rindu pada orang tuanya?

"Rindu?"

Gumamnya sambil tertawa membuat Nagano yang fokus pada buku berpaling padanya.

"Kenapa kau tertawa?"

"Hanya lucu saja,"

"Apanya lucu? Aku menyuruhmu pulang kalau rindu orang tuamu. Semalam kau menangis memanggil mereka."

Ucap Nagano akhirnya.

"Menangis? Aku menangis karena rindu?"

Tanyanya sambil tertawa. Nagano tidak mengerti kenapa orang ini tiba-tiba tertawa,

"Aku membenci mereka sampai aku ingin menangis!"

"Apa yang kau bicarakan?"

"Kau tidak tahu apa-apa tentangku! Dan jangan mencampuri urusanku!"

Pekiknya pada Nagano dan pergi.

"Hey! Oda! Oda!"

Panggil Nagano tapi tidak didengarkan Oda.

Oda benar-benar diambang kebimbangan dan dia pun berakhir di dalam bar dan mabuk.

Pemilik bar pun menelepon Kuga karena memang kenal mereka.

Kuga datang menjemput Oda yang sudah tidur pulas.

Dia berterima kasih pada owner dan pergi.

Kuga tidak lupa menghubungi Tatsumi dan mengabari dia tidak balik ke mansion karena suatu alasan.

Tatsumi merasa lega karena Oda bisa dihubungi setelah menghilang tanpa kata-kata.

"Kenapa Oda?"

Tanya Yuzuki bingung karena tidak pernah melihatnya teler seperti itu.

"Aku tahu dia masih membenci orang itu,"

"Orang itu?"

"Masa lalunya, apa yang bisa kuperbuat? Aku sudah bersamanya selama itu tapi dia tetap tidak pernah mendengarkanku."

"Kuga, kau sudah melakukan yang terbaik. Tapi kau tidak sungguh-sungguh,"

"Aku tidak sungguh-sungguh?"

"Kau tidak memikirkan Oda, kau hanya mengasihaninya. Oda akan merasa lebih tidak berguna jika kau kasihani,"

"Jadi begitu, apa yang harus kulakukan?"

"Bisa kau ceritakan apa yang terjadi dan orang itu?"

Yuzuki pun meminta penjelasan sebelum bertindak,

Kuga pun menceritakan semuanya pada Yuzuki membuat Yuzuki shock mengetahui masa lalu suaminya dan Oda yang begitu menyedihkan.

Dia sampai menangis membayangkan dirinya dimasa itu.

"Jangan menangis,"

Ucap Kuga.

"Tapi kasihan Oda, Dia..Dia masih kecil..."

"Karena itu aku ingin menolongnya, apa aku terlambat?"

"Tidak ada kata terlambat! Kita cari orang yang ingin Oda bunuh dan mencoba mempertemukan mereka sebelum Oda yang bertemu dengannya langsung!"

"Aku tidak tahu nama orang yang Oda cari, dia tidak pernah mengatakannya."

"Kenapa dia menyembunyikannya darimu?"

"Aku tidak tahu, dia tidak mengatakan apapun padaku."

"Sekarang bagaimana?"

"Hanya menunggunya bicara pada kita."

"Tapi kapan?"

"Sampai dia mau,"

"Orang ini benar-benar!"

Kesal Yuzuki pada Oda tapi dia justru tidur nyenyak seperti tidak terjadi apa-apa.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang