My Love 3 (Mpreg)

My Love 3 "497"

Tatsumi terbangun paginya, dia memegang kepalanya yang sakit karena kebanyakan minum. Karena sakit kepala dia mencoba tidur lagi dan saat dia berbalik dia begitu kaget karena Kuro sedang tidak sadar di belakang punggungnya.

"Ku-Kuro?"

Kagetnya dan segera terbangun. Saat dia sadari, dia sudah tidak berpakaian dan begitu juga dengan Kuro.

"Kuro? Bangun Kuro? Apa yang sudah kuperbuat padamu?! Kuro!"

Panggilnya dan Kuro masih belum juga sadar.

Dia pun menyentuh Kuro dan merasakan badannya begitu panas.

Dia segera memakai boxer dan celananya, karena dia membuka selimutnya dia bisa melihat darah dan bekas memar di tubuh Kuro akibat dirinya.

Dia memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

"Apa yang sudah kuperbuat?!"

Pekiknya frustasi. Dia kembali menyelimuti tubuh kuro dan menelepon dokter untuk segera kemari. Dokter kepercayaannya sejak kakeknya sakit.

Tatsumi duduk di kursi tanpa pakaian dan perlahan ingatannya tentang semalam bermain dengan indah. Bagaimana dia memaksa Kuro dan bagaimana dia melukainya, semuanya begitu jelas karena paksaan.

"Sial!!"

Pekiknya kesal sampai memukul vas bunga yang tak salah. Vas itu pun hancur. Sial kali nasibmu vas bunga.

Dokter datang setelahnya, dia tidak bersuara karena melihat wajah garang Tatsumi. Dengan cepat dia mengobati Kuro dan tahu apa yang sedang terjadi.

"Demamnya akan reda setelah obatnya bekerja. Anda tidak perlu khawatir."

Ucap sang dokter dan segera pergi sebelum Tatsumi murka lagi.

Dia mengusap wajah Kuro,

"Maafkanku.."

Ucapnya menyesal.

Dia menjaga Kuro sampai dia sadar sorenya.

Tatsumi meminta pelayan membawakan makanan.

Kuro yang baru sadar pun hanya diam karena sakit di tubuhnya.

"Kuro, kau baik-baik saja?"

Tanyanya mencoba menyentuhnya tapi Kuro menjauh darinya. Tangan Tatsumi pun terdiam di udara.

"Maafkanku.."

Ucapnya menyesal dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Maafkanku Kuro.."

Tangisnya karena sudah berlaku kasar padanya. Melihat Tatsumi menangisi kesalahannya Kuro pun luluh. Bukan salah Tatsumi seutuhnya, yang harus disalahkan adalah alkoholnya yang membuat Tatsumi jadi liar.

"Maafkanku...Aku akan bertanggung jawab...Maafkanku Kuro... jangan membenciku.. Maafkanku.."

Tangisnya seperti anak kecil yang dimarahi ibunya.

Kuro tidak bersuara dan hanya diam.

Makanan pun datang, Tatsumi menyuapinya. Kuro tidak lagi menolak Tatsumi, dia mengusap air mata tuannya yang terus menangis karena melukai Kuro.

"Sudah, jangan menangis lagi."

Ucapnya dan barulah Tatsumi tidak menangis. Dia pun kembali menyuapi Kuro dan makan sampai setengah Tatsumi yang melanjutkan.

"Dari dulu selalu makan sedikit, kau harus makan lebih banyak supaya berisi."

Pesan Tatsumi dan makan. Kuro hanya menatapnya makan sambil mengomel. Dia pun tertawa kecil melihat tuannya seperti anak kecil.

Tatsumi tidak menyadarinya karena sedang sibuk mengambil makan, dia sejak kemarin tidak makan sama sekali dan hanya minum wine jadi sekarang perutnya minta diisi.