My Love 3 "430"

3.1K 331 45
                                    



Disaat Kaho pergi dari rumah sakit, William datang dengan suara panik dan khawatir sambil menggendong Ryuu.

"Dokter!! Dokter!!! Tolong anakku! Dokter!!!"

Pekiknya membuat kegaduhan, suster yang lihat pun segera memanggil dokter karena Ryuu terlihat tidak berdaya dalam gendongan William.

"Ryuu! Kau kenapa? Ryuu!!"

Paniknya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Ryuu. Dia benar-benar tidak punya ide sama sekali, padahal tadinya dia baik-baik saja dan masih bermain dengannya. Tapi setelah itu dia berubah drastis dan pingsan saat dibawa pulang, dia juga kesulitan bernapas.

Kai yang bosan tadi pun berjalan keluar dan berpapasan dengan William dan Ryuu. Kai menatap anak yang pernah dia temui di taman dan sekarang anak itu terlihat tidak sadar. Sejenak dia menatapnya dan terlihat anak itu mirip dengannya. Hanya saja rambutnya berbeda dan mirip warna rambut Kaho yang kecoklatan. Kai mencoba menyentuhnya tapi William membawanya menjauh dan menghilang ke kamar rawat.

"Kaho kecil.."

Ucapnya karena dia mirip Kaho menurut pandangan Kai.

"President Kai, anda sudah boleh pulang."

"Iya, terima kasih dok."

Balas Kai melihat dokter masuk ke dalam ruangan yang dimasuki William dan Ryuu.

Kai pun bersiap-siap untuk pulang, dia juga sudah bosan.

Karena penasaran dia pun mencoba melihat ke dalam ruangan Ryuu tapi sayangnya William di sana dan dia tidak bisa melihat Ryuu karena William menghalangi pandangannya. Dia pun menyerah dan pergi dari sana.

Saat Kai pergi kini giliran Kaho yang datang dia begitu panik dan berlari ke dalam rumah sakit tanpa peduli apapun.

"Ryuu!!"

Paniknya membuka pintu ruangan Ryuu. Anaknya terlelap dengan selang infus di tangan kecilnya. Wajah Kaho memerah karena marah, anak kesayangannya terlihat lemah di sini.

William tidak tahu harus melakukan apa.

"Kaho.."

Panggilnya, Kaho menatapnya tajam dan berjalan tepat di depan William.

"Ka.."

Ucapnya terdiam karena sebuah tamparan telak masuk ke pipi William.

"Kalau terjadi sesuatu pada anakku! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"

Marahnya menggebu-gebu, dia sangat marah matanya begitu tajam melihat William.

"Maafkanku Kaho.."

Ucap William berlutut di bawah kaki Kaho.

"Aku tidak tahu Ryuu alergi makanan seafood! Aku sungguh tidak tahu, maafkanku!"

Pekiknya menyesal. Dia benar-benar tidak tahu bahwa Ryuu alergi terhadap makanan seafood sama dengan Kai.

"Kenapa kau membawanya tanpa izinku?!"

"Aku menunggumu di sana dengan Ryuu, dan Ryuu bilang lapar. Jadi aku membawanya makan, aku tidak tahu dia alergi seafood. Maafkanku Kaho!"

Ucap William. Kaho menutup wajahnya, apa ini namanya karma karena mencoba makanan seafood untuk disantap Kai? Pikiran negatif itu muncul begitu saja.

Tapi kenapa harus anaknya?? Anak berharganya lebih dari apapun. Kaho ingin menangis tapi dia tidak bisa mengeluarkan air matanya karena kemarahannya. Wajahnya masih merah karena hal ini. Tidak peduli pada William dan berjalan mendekati Ryuu. Perlahan anaknya membuka matanya,

"Mama.."

Panggilnya lemah, Kaho tersenyum padanya.

"Sayang, sudah bangun? Bagaimana perasaanmu?"

"Tenggorokanku..sakit.."

Ucapnya dengan suara serak.

Kaho segera memberinya air minum. William segera bangkit dan memeluk Ryuu.

"Maafkan papa Ryuu! Maafkan papa!"

Tangisnya karena sudah melukai Ryuu dan membuatnya menderita.

"Papa akan mengingat hal ini seumur hidup papa!"

Dia yang berasumsi sendiri bahwa Ryuu adalah anaknya. Padahal tidak ada kemiripan sama sekali dengan William karena Ryuu dominan gen ibunya, Kaho.

Lagi-lagi Kaho minta izin dengan alasan urusan pribadi. Kai mengizinkannya karena Kaho sudah merawatnya selama berada di rumah sakit.

Kaho bisa tenang menemani anaknya di rumah sakit. William menanggung semua biaya rumah sakit Ryuu karena kesalahannya. Dalam jangka waktu dua hari Ryuu sudah baikan dan bisa keluar dari rumah sakit.

Kaho pun berpesan pada guru yang merawat Ryuu bahwa dia tidak boleh keluar dengan siapapun tanpa dirinya. Gurunya mengerti maksud Kaho dan menjalankan perintahnya ini.

"Ryuu, papa akan pulang dulu. Tapi papa janji akan datang lagi."

Pamit William akan kembali ke Inggris karena urusannya sudah selesai di sini.

Ryuu mengangguk mengerti, William sudah memberikan kasih sayang seorang ayah untuk Ryuu dan Ryuu merasa nyaman dengannya juga.

"Kaho aku pergi dulu."

Pamit William dan dia hanya diam.

"Jangan datang lagi,"

Pesannya dan menutup pintu rumahnya. Dia membawa masuk Ryuu,

"Mama, apa dia akan kembali?"

"Tidak perlu pedulikan orang itu,"

Ucapnya dan segera membuat makan malam untuk mereka berdua santap.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang