My Love 3 "563"

2.1K 292 22
                                    



Nagano pun mendapat telepon dari Kuro tidak lamanya.

Dia menceritakan semuanya dan Kuro bersyukur Oda mau ke rumah sakit, bagaimana jika semakin parah nanti?

Nagano hanya mengiya-iyakan saja.

Setelah selesai diobati Oda pun keluar dan melihat Nagano masih di sana.

"Sudah selesai?"

Tanya Nagano langsung.

"Sudah selesai tuan, kenapa tuan masih di sini?"

"Kalau aku pergi kau pasti akan pergi juga."

Balas Nagano dan Oda hanya diam saja.

"Ayo pergi,"

Sambung Nagano dan pergi, Oda hanya bisa mengikutinya.

"Oh iya, apa dokter ada kasih resep obat."

"Hm, tapi tidak perlu.."

Belum selesai Oda bicara.

"Tebus sekarang."

Pesannya,

"Baik."

Oda hanya bisa menurut saja. memang merepotkan bersama mereka, luka kecil seperti ini dibesar-besarkan sama seperti Yuzuki.

Oda yang dari dulu tahan banting tidak akan selemah ini hanya karena racun akan tumbang, perutnya robek saja masih sehat dia.

"Aku telat gara-gara dirimu!"

Kesal Nagano selama perjalanan ke kantornya, Nagano pun masuk ke dalam ruangan.

"Direktur, anda sudah sampai."

"Jangan memanggilku direktur! Bagaimana kalau ada yang mendengarnya?!"

"Maaf, Nagano sensei aku sudah menunggumu."

"Bagaimana? Kau sudah baca lanjutannya bukan?"

"Sudah, sebagai editor anda aku merasa sangat bangga sekali. Cerita anda sangat menarik,"

Dia sebagai editor dan juga wakil Nagano yang selama ini mengurus segala masalah kantor.

"Segera ceritanya dipublish,"

"Aku mengerti. Lalu siapa orang itu?"

Tanya Editor Nagano melihat Oda hanya diam.

"Dia hanya bodyguard."

"Anda menyewa bodyguard?"

"Untuk keponakan, bukan untukku."

Balasnya.

"Tapi sensei, menurutku anda juga harus punya bodyguard."

"Memangnya kenapa? Aku tidak perlu hal seperti itu."

"Wartawan semakin menggila saat ini demi mendapatkan berita yang panas. Mereka masih mengincar kantor kita karena tidak pernah tampak wajah direkturnya."

"Biarkan saja, jangan peduli hal seperti itu."

"Lalu ada yang selalu mengirimi anda pesan,"

"Pesan apa? Abaikan saja, tidak penting."

"Dia menulis tentang kegemarannya membaca cerita anda dan ingin menjadi salah satu karakter di dalamnya."

"Apa dia gila? Abaikan saja orang seperti itu."

"Baik, sesuai keinginan anda. Aku akan membuang suratnya."

"Ingat! Jangan sampai ada yang tahu aku direktur di sini!"

"Baik."

"Kita selesaikan urusan kita, aku harus pergi."

"Ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani."

"Hm..."

Dia pun duduk di kursinya. Sedangkan Oda hanya diam diri saja melihat mereka yang sibuk. Dia tidak ada urusan dengan mereka, tapi yang pasti Nagano merahasiakan identitas dirinya dari para karyawan di sini. Dia bahkan salah satu author cerita best seller walau Oda tidak tahu tapi ruangannya penuh buku dari diri Nagano. Buku yang dia terbitkan sendiri,

"Duduk dimanapun kau suka."

Ucap Nagano tiba-tiba pada Oda.

"Apa aku boleh keluar?"

"Tapi jangan jauh-jauh."

"Baik."

Oda pun keluar, dia bisa melihat para karyawan yang juga sangat sibuk.

Mereka tidak peduli orang lain dan fokus pada pekerjaannya.

Dia mencari tempat untuk istirahat.

Tiba-tiba ada seseorang menghampirinya.

"Apa kau orang baru di sini?"

Tanyanya pada Oda.

"Bukan."

Jawab Oda.

"Lalu kau sedang apa? Menunggu editor memeriksa ceritamu?"

"Aku bukan penulis."

"Lalu?"

"Aku hanya menunggu seseorang."

"Oh.."

Jawabnya dan Nagano datang setelahnya,

"Ara, bukannya ini Nagano sensei?"

Nagano menatap pria di samping Oda. Dia sangat kenal penulis novel ini, saingan Nagano. Dia juga salah satu author cerita best seller.

"Oh kau, jangan dekat-dekat dengan orangku."

Balasnya.

"Jadi dia kenalan sensei?"

"Iya, Oda ayo pergi."

"Baik."

Oda pun pergi setelah memberi salam pada orang disampingnya, dia tersenyum kecil.

Di luar juga sedang ramai karena ada fans meeting.

"Jangan sampai tersesat."

Pesan Nagano pada Oda yang mengikutinya.

"Hey! Itu ada Nagano sensei!"

Teriak salah satu fans membuat Nagano kaget. Sejak kapan ada yang tahu identitasnya? Selama ini dia tidak pernah mempublikasikan ke media semua tentang dirinya atau fotonya.

Tapi fans ini mengetahuinya,

"Gawat! Ayo pergi!"

Pekik Nagano pada Oda sebelum wajahnya difoto dan disebar luaskan.

Dia menarik Oda pergi dari kerumunan orang-orang dan masuk ke dalam mobil, mereka pun meninggalkan kantor dan pulang ke rumah.

"Siapa yang sudah membocorkan identitasku?! Aku akan bertanya pada editorku!"

Marah-marah dan kembali ke kamar.

Oda hanya garuk kepala tidak gatal,

"Aku tidak mengerti tuanku ini,"

Gumamnya dan pergi.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang