My Love 3 "556"

2.3K 309 32
                                    

Setelah beberapa hari, Yuzuki yang berpikir bahwa semua masalah sudah beres pun keluar dari apartemennya karena ingin makan sesuatu dari rumah makan di sampingnya. Kebetulan Kuga tidak kerja dan dia sedang tidur nyenyak karena lelah tidak menyadari istrinya keluar dan tidak balik lagi.

Saat dia bangun, dia tidak melihat istrinya. Dia mencarinya dan tidak ada jawaban dari sang istri.

"Kemana Yuzuki?"

Pikirnya dan keluar dari apartemen untuk melihat-lihat dan bertanya pada satpam. Dia melihat Yuzuki keluar tapi belum melihatnya kembali,

"Sudah berapa lama?"

"Sepertinya sudah sejam.."

Jawabnya kurang yakin tapi sudah cukup lama dia keluar.

"Dia kemana?"

Gumamnya,

"Di luar ada kamera?"

"Iya,"

"Aku mau lihat."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Setelah mendapatkan video yang dicari Kuga, dia pun memperlihatkannya. Kuga melihat sang istri keluar awalnya Kuga tersenyum kecil melihatnya berjalan ke samping tapi tiba-tiba ada mobil berhenti di belakang Yuzuki dan menyeret paksa Yuzuki ke dalam mobil setelah itu hilang. Wajah tersenyum Kuga hilang digantikan kemarahan.

"Apa perlu lapor polisi?"

Tanya sang satpam yang juga melihat penculikan ini.

"Aku akan mengatasinya sendiri!"

Wajah seramnya bahkan membuat satpam tutup mulut. Kuga kembali ke kamar mengganti pakaian dan mengambil pistol. Dia menghubungi Oda untuk bersiap-siap dan akan melakukan perang dengan penculik tersebut.

Dengan mengikuti GPS yang dikirimkan Oda, Kuga lebih dulu ke tempat tujuan dan Oda belakangan karena harus menyiapkan pasukannya dulu.

Yuzuki yang pingsan karena obat bius pun akhirnya terbangun, dia terduduk di lantai yang dingin dan tangannya diikat ke belakang.

Seseorang duduk di sofa beserta beberapa orang seram di belakangnya sedang makan pizza.

"Boss dia sudah sadar."

Ucap salah satunya, Yuzuki sangat ketakutan.

"Apa pria ini hamil?"

Tanya bossnya,

"Benar boss dari bentuk perutnya dia hamil."

"Darimana kau tahu?"

"Boss, mantan istriku juga begitu saat mengandung."

"Jadi sindrom yang fenomenal itu adalah nyata. Apa kau mengandung anak Kuga?"

"Kau tidak perlu tahu!"

Balasnya mengenal pria ini. Dia adalah mantan klien Kuga yang sudah meminta Kuga membunuh ayahnya sendiri.

Dia tersenyum karena jawaban judes Yuzuki.

"Kau tahu sekarang situasimu kan? Kau tidak mau anak dalam kandunganmu kukeluarkan secara paksa bukan?"

Ancamnya dan membuat Yuzuki takut.

"Jangan pernah berharap kau bisa menyentuhnya!"

Balas Yuzuki. Dia akhirnya tertawa, dia berjalan mendekati Yuzuki.

Dia mengelus perut Yuzuki,

"Kalau kau benar mengandung anak Kuga, maka aku tidak punya pilihan lain selain membunuhnya."

Ucapnya.

"Jangan menyentuhnya!!"

Marah Yuzuki.

Dia pun mengeluarkan pistol dan mengarahkan pada perut Yuzuki.

"Sekali tembakan saja, kau dan bayimu akan tamat."

"Jangan! Jangan menyentuhnya! Kumohon! Kau boleh lakukan apapun padaku! Tapi jangan bayiku!"

Mohon Yuzuki padanya. Dia justru tertawa,

"Aku mau Kuga memohon maaf padaku dan baru akan membunuhmu di depannya!"

Tawanya karena sudah membayangkan apa yang akan dia lakukan.

"Selamanya dia tidak akan melupakan kematian kalian! Dia akan menggila! Aku ingin lihat dia menderita kehilangan anak dan kekasihnya! Lalu menghabisinya!"

Tawanya senang.

"Kau tidak akan pernah membuatnya gila!"

Balas Yuzuki, dia juga tidak mungkin membiarkan Kuga menggila seperti keinginannya.

"Kita lihat saja!"

Tidak lama setelahnya suara gaduh pun terdengar.

"Kekasihmu sudah tiba, dia telat sekali."

Ucapnya dan kembali duduk di sofa.

"Seret dia kemari."

Perintahnya dan Yuzuki diseret tepat di bawah kakinya. Dia menarik rambut Yuzuki dan mengarahkan pistol ke kepalanya.

Kuga akhirnya sampai,

"Letakkan pistolmu atau kubolongkan kepalanya."

Kuga melihat Yuzuki yang kesakitan, hatinya begitu membara.

"Jangan pernah menyetuhnya dengan tangan kotormu!"

Pekik Kuga melempar pistolnya ke lantai.

"Ku-Kuga.."

Panggil Yuzuki sedih karena dia selalu menjadi kelemahan untuk Kuga.

Yuzuki adalah senjata paling mematikan untuk Kuga.

Mereka pun memukul kaki Kuga supaya dia berlutut di depan boss mereka.

Kuga menatapnya tajam yang sedang tertawa puas.

Yuzuki menangis melihat Kuga yang tidak berdaya.

Dengan segala keberanian dia menggigit tangan musuhnya yang karena senang mengendorkan pegangan pada rambut Yuuzki, dia tepat menggit tangan yang memegang pistol membuatnya kesakitan.

"Kuga!"

Pekik Yuzuki dan Kuga langsung bangkit memukul musuhnya dan menarik Yuzuki balik ke pelukan.

Oda dan pasukan pun datang, baku tembak tidak dapat dihindari lagi.

"Lindungi boss!"

Perintah Oda dan semuanya melindungi Kuga dan Yuzuki. Kuga melindungi Yuzuki dan terus berjalan untuk keluar dari sana. keduanya pun keluar dan polisi baru datang, dia mendengar baku tembak dalam ruangan dan orang-orang yang terkapar tidak sadarkan diri, mereka mengeceknya sudah mati atau belum tapi tidak ada yang mati karena Kuga menghindari titik vital mereka.

Polisi pun ikut serbu ke dalam dan membekuk para penjahatnya.

Orang-orang Oda juga banyak yang terluka tapi mereka tidaklah mati,

"Kau memanggil polisi?"

Tanya Yuzuki yang berada dalam pelukan Kuga.

"Aku ingin sekali membunuhnya tapi aku sudah berjanji padamu."

Sebelum polisi masuk, Oda sudah lebih dulu membunuh penjahatnya.

Dia menembaknya 2x dan mati ditempat karena pendarahan.

Dia memang dari dulu ingin membunuhnya.

Dia pun berjalan keluar dan melihat bossnya.

Tidak perlu bossnya turun tangan, dia sendiri yang menghabisi orang itu.

Dengan begitu Kuga tidak akan melanggar janjinya pada Yuzuki yang tidak membunuh, sedangkan Oda beda lagi cerita. Dia tidak berjanji pada Yuzuki untuk tidak membunuh.

Istilahnya 'sekali dayung, dua pulau terlampaui'

Kuga tetap menepati janjinya dan penjahatnya juga berhasil dibasmi dengan tangan orang lain.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang