My Love 3 "406"

3.7K 318 14
                                    



"Rinka! Rinka!"

"Nn.."

"Rinka! Rinka!!"

"Ada apa?"

Gumamnya masih dalam kasurnya. Dia meringkuk karena dingin,

"Rinka bangun!"

Pekiknya dan membuat Rinka membuka matanya.

"Ada apa? kenapa pagi-pagi ribut sekali?"

Tanyanya yang setengah sadar.

"Tunggu dulu, kenapa ada orang di kamarku?"

Ucapnya kaget dan segera bangkit. Lalu orang asing yang dia lihat adalah,

"Maliq?!"

Pekiknya kaget.

"Apa aku masih bermimpi?"

Tanyanya dan mencubit pipinya sendiri. Rasa sakit juga dia rasakan.

"Bagaimana keadaanmu? Aku sudah memanggilmu sejak tadi tapi kau sama sekali tidak bergerak. Aku sangat takut,"

"Ta-tapi..Kau..Apa aku bermimpi? Tidak mungkin kau nyata! Tidak mungkin! Kau akan segera menikah bukan? Tidak mungkin kau ada di kamarku, aku yakin ini pasti mimpi! Aku akan menutup mataku dan berharap ini hanya mimpi."

Gumamnya tidak percaya pandangannya dan tidur kembali.

"Yang mulia, buburnya sudah siap."

Ucap Aaron barulah Rinka percaya dia bukan sedang bermimpi tapi ini kenyataan.

"Kenapa kalian di rumahku?!"

Pekiknya kaget dan melihat mereka.

Keduanya menatapnya.

"Aaron merusak pintumu untuk masuk ke dalam. Aku ke rumah sakit yang dibilang temanmu tapi kau sudah pulang kata susternya."

"Kau merusak pintu rumahku?!"

"Aaron akan memperbaikinya, tenang saja. sekarang ayo makan, kau semakin kurus dari terakhir aku melihatmu."

Ucapnya iba,

"Kenapa? Kenapa kau kembali? Kenapa?!"

Pekik Rinka pada Maliq.

Maliq menatapnya,

"Aku ingin melihatmu baik-baik saja."

"Aku sudah baik-baik saja, pergilah dari sini."

Pesannya.

"Aku tidak mau,"

"Jangan membuatku mengulangnya! Pergilah dari sini! Aku sudah tidak mau melihatmu!"

Ucapnya mengusir Maliq.

"Kenapa kau tidak bisa jujur dengan perasaanmu?!"

Marah Maliq dan menindih tubuh Rinka.

"Kenapa kau membuatku gila?! Kenapa Rinka!?"

Pekiknya dan Rinka terdiam menatap Maliq di depan matanya.

"Kau terus saja menolakku, tapi perasaanmu selalu menginginkanku! Aku mendengar kau memanggil namaku sepanjang tidurmu, kau terus memanggilku dan mengatakan mencintaiku!"

Pekiknya membuat mata Rinka membulat. Apa dia benar-benar mengatakan hal itu?

"A-Aku..Aku tidak ingat pernah bilang seperti itu!"

Balasnya tidak mau mengakuinya.

Dia memalingkan wajahnya.

"Lihat aku!"

Paksa Maliq untuk melihatnya. keduanya saling menatap.

"Apa yang kurang dariku? Aku tulus mencintaimu, tapi kau terus menyakitiku! Aku sangat sedih mendengar kau menolakku. Aku ingin melupakanmu tapi tetap tidak bisa kulakukan, mendengarmu sakit membuatku ingin segera bertemu denganmu, kau tahu itu? Jika sesuatu terjadi padamu dan aku harus kehilanganmu, lebih baik aku memaksamu dan membawamu pergi!!"

Pekiknya mengatakan uneg-unegnya pada Rinka yang hanya bisa diam.

"Maafkanku.."

Ucap Rinka akhirnya.

"Aku tidak perlu kata maafmu!!"

Balasnya.

Rinka menangis karena diteriaki Maliq,

"Maafkanku.."

Isaknya, Maliq sendiri yang luluh.

Dia memeluknya.

"Aku sungguh dengan perasaanku, aku sungguh ingin kau mendampingiku seumur hidupmu."

Ucapnya dengan suara pelan kali ini. Maliq mengusap air mata Rinka.

"Ikutlah denganku,"

Ucapnya dan Rinka mengangguk tanda jadi.

Maliq mencium kening Rinka,

"Jangan menangis lagi, aku sudah bawakan bubur. Makanlah, kenapa tiap kali aku pergi kau selalu jadi kurus."

Marahnya dan Aaron membawa buburnya, Maliq menyuapinya. Rinka hanya diam karena dirinya juga lelah sekali. Habis makan dia langsung tidur, tidak lupa Aaron berpesan pada Maliq untuk memberikan Rinka obat sebelum dirinya benar-benar terlelap.

Dia tidur dengan nyenyak. Maliq pun meminta Aaron menyiapkan segalanya.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang