My Love 3 "428"

3K 329 24
                                    



Kai yang diajak ke taman bermain oleh wanita jodohan mantan sekretarisnya pun hanya bisa mengikuti kemauannya.

Dia mau main apa yah menemaninya dan kadang sampai tidak mau ikut lagi.

Dia pun duduk dikursi karena lelah dan bosan,

"Kaho sedang apa yah?"

Tiba-tiba Kaho yang menjadi bahan pikirannya. Dan sebuah suara membuatnya sadar dari pikirannya,

"Ryuu! Kenapa tega sama papa!"

Pekik William sedih karena tidak diakui Ryuu, Kai menatap anak kecil itu dan mata mereka bertemu.

Dia melihatnya seperti melihat Kaho kecil.

"Mirip Kaho."

Gumamnya dan Ryuu mengalihkan pandangannya. Kai masih menatap anak tersebut dan William yang menangis memeluk anak tersebut.

"Kaho sedang apa yah?"

Pikirnya lagi mengalihkan pandangannya.

Dia pun mengeluarkan hpnya dan mencoba menghubunginya tapi sebelum dia menghubungi Kaho, wanita itu sudah kembali dan mengajaknya pergi.

Lagi-lagi dia berpapasan dengan Ryuu yang digendong William. Mata mereka kembali bertemu dan menatap satu sama lain.

"Kenapa Ryuu? Kenapa kau menatap orang itu?"

"Dia yang menatap Ryuu."

Jawabnya dan mengalihkan pandangannya,

"Jangan-jangan pedopil? Dia tertarik dengan Ryuu karena imut!"

Pekiknya tiba-tiba, Ryuu menatapnya bicara ngawur,

"Ayo kita ke tempat mama, kau perlu dibersihkan."

Ucap William karena Ryuu kotor akibat ice cream. Keduanya pun berjalan berlawanan arah.

..........................................

Kaho yang tidak membawa baju ganti pun mau tidak mau keluar dari taman bermain dan membelinya di luar. Dia membeli baju ganti untuk anaknya yang kotor.

"Mama! Ada baju Larva!"

Pekiknya senang melihat karakter Larva di bajunya.

"Ryuu suka yang itu?"

"Iya!"

"Baiklah, kita beli itu."

"Tapi mama, ada superhero juga!"

"Jadi Ryuu mau yang mana?"

"Larva!"

Pekiknya dan Kaho tertawa, dia pun mengambil pakaian tersebut dan dipakai Ryuu.

Saat dia akan membayarnya, William sudah membayarnya. Dia bahkan membeli baju superhero yang dilihat Ryuu barusan. Kaho menatapnya.

"Aku akan membayarnya nanti."

"Kau tidak perlu membayarnya, aku membelinya untuk Ryuu."

Ucapnya, Kaho menatapnya dan memeluk anaknya.

"Mama?"

"Tidak akan kuberikan Ryuu pada siapapun. Ryuu adalah anakku!"

Gumamnya bertekad takut William mengambil Ryuu darinya.

Padahal William sama sekali tidak memikirkan apapun, dia sangat menyanyangi Ryuu sekali.

Ryuu terlelap dalam pangkuan ibunya karena lelah bermain.

"Kaho, apa mau makan dulu baru pulang?"

Tanya William. Dan Kaho menyetujuinya, anaknya juga pasti lapar. Kalau sampai rumah mau membuatnya lagi pasti akan menyita waktu.

William membawa mereka ke restaurant mewah dan memesan banyak makanan untuk mereka makan.

Kaho menyuapi Ryuu dulu sampai anaknya meminta berhenti baru dia melanjutkan makannya. William tersenyum senang karena keduanya memakan makanan pesanannya tanpa komplain.

Setelah itu dia membawa mereka pulang ke rumahnya, William juga pergi karena ada urusan.

Ryuu sudah tidur saat Kaho membawanya ke kamar.

Dia mencium putranya sebelum pergi. Dia mandi dan santai di ruang tamu, tiba-tiba hpnya berdering.

"Hallo,"

Ucap Kaho dan suara diseberang terdengar.

"Aku ada di rumah, kenapa president? Makan malam? Aku sudah makan. Kau bukannya sedang berkencan?"

Tanyanya dan menunggu jawaban seberang. Bossnya pernah bilang dia akan berkencan.

"Begitu, coba jalani saja dulu. Tidak perlu terburu-buru. Aku mengerti, besok kita bisa makan siang. Akan kubuatkan bekal. Sungguh, aku akan membuatkan untukmu. Baik, sampai jumpa besok."

Ucap Kaho dan telpon ditutup.

Dia menghela napas, dia terlihat bingung sekarang.

"Tidak mungkin dia..."

Gumamnya sangat bingung.

"Tidak! tidak mungkin!"

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang