My Love 3 (Mpreg)

My Love 3 "518"

Anaknya selalu bangun tengah malam soalnya.

Kuro selalu bangun dan membuatkan susu untuk bayinya minum.

Dia lebih sering begadang karena anaknya.

Memang susah punya bayi, tapi Kuro tidak terlalu terbebani.

"Achoo!!"

"Kuro? Kau baik-baik saja?"

"Hmm.."

Jawab Kuro yang sedang pakai baju.

"Aku akan pulang sedikit telat malam ini."

"Iya, Jangan lupa makan malam."

"Oke boss! Sayang aku keluar dulu."

Ucapnya mengecup si kecil sebelum mengecup Kuro.

"Hati-hati di jalan,"

Pesan Kuro.

"Aku lupa tanya tuan Nagano kerja apa."

Gumamnya lupa menanyakannya pada Tatsumi.

"Achoo!! Achoo!!"

Kuro pun mulai bersin-bersin lagi.

Saat anaknya menangis dia pun kembali sibuk, menunggu anaknya selesai buang air besar dan memandikannya sekaligus.

Sorenya Kuro baru merasakan suhu badannya meningkat.

Anaknya mulai menangis meminta susu. Kuro segera membuatnya dan memberikan pada si kecil.

"Sepertinya aku demam, aku tidak boleh terlalu dekat dengan si kecil."

Gumamnya dan berbaring di sofa sedikit jauh dari anaknya.

Si kecil juga lagi tidur nyenyak, perlahan matanya menutup.

Saat dia bangun kembali karena anaknya menangis.

"Yukiya!"

Panggilnya terbangun dan dia sendiri dalam kondisi tubuh yang sedikit lemah. Tapi dia tetap kuat dan menggendong anaknya yang menangis. Dia memakai masker saat dekat dengan anaknya.

Tapi si kecil terus menangis dan Kuro harus menimangnya.

"Kuro, kau di dalam? Kenapa Yukiya menangis keras sekali?"

Tanya Nagano di luar pintu.

"Ma-maaf tuan,"

Jawab Kuro dengan suara serak.

"Kau baik-baik saja Kuro?"

"Aku baik-baik saja,"

"Tapi suaramu tidak seperti biasa."

"Ini karena demam."

"Kau demam?"

Tanyanya dan pintu terbuka.

"Maaf, Yukiya sedang rewel sekarang."

"Tidak apa-apa, bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik-baik saja,"

Jawabnya.

"Akan kupanggilkan dokter."

"Tidak perlu, ini hanya demam biasa. Tadi sudah minum obat flu."

"Kau yakin? Anakmu tidak akan ketularan?"

"Ku-kupikir tidak.."

Jawabnya agak ragu. Yukiya sudah mulai tenang sekarang.

"Uhuk..Uhuk.."

Batuk Kuro.

"Kau yakin?"

"Iya, aku akan menidurkan Yukiya sekarang."

"Baiklah, kalau ada apa-apa segera kasih tahu."

"Baik, terima kasih."

Kuro menidurkan Yukiya dan dia kembali ke sofa.

Tapi demamnya semakin memburuk, Tatsumi juga belum kunjung pulang.

Si kecil lagi-lagi terbangun karena tidak nyaman dengan popoknya yang kotor oleh eeqnya.

Dengan susah payah Kuro kembali ke kasur untuk melihat bayinya, dia mengganti popoknya dan akhirnya dia terlelap di samping bayinya karena sudah begitu lelah.

Saat bayinya menangis pun Kuro tidak lagi sadar.