Rabu (17.06), 23 Januari 2019
---------------------------
Sekali lagi Queenza memperhatikan tampilan dirinya di cermin. Gaun sebatas lutut yang dikenakannya agak membuatnya tak nyaman. Dia belum pernah berias seperti ini. Pakaian sehari-hari yang dikenakannya adalah celana jins dan kaus. Tapi kemarin Kingsley bersikeras mengajaknya berbelanja. Dia bahkan mengancam jika hari ini Queenza tidak menggunakan make-up, dia akan menjadikan Queenza makanan troll.
Dasar makhluk menyebalkan! Berani sekali mengancam dirinya padahal uang yang digunakan untuk berbelanja adalah uang Queenza sendiri. Tapi yah, mau bagaimana lagi. Queenza juga takut menjadi makanan makhluk-makhluk itu. Setidaknya Kingsley berjanji akan mengembalikan uangnya begitu berhasil merebut kerajaan Ackerley kembali.
Dari semua yang Queenza alami dua hari ini, yang paling sulit menjelaskan pada kedua sahabatnya siapa makhluk-makhluk yang ada di rumahnya. Awalnya Queenza ragu untuk memberitahukan yang sebenarnya karena berpikir keberadaan makhluk-makhluk dari Immorland adalah rahasia. Tapi Kingsley bilang tidak apa-apa manusia biasa tahu mengenai mereka. Toh zaman dulu makhluk dari Immorland dan dunia manusia saling berbaur dan menjalin hubungan.
"Jadi, apa penjelasanmu?" tanya Belva dua hari lalu saat mereka bertiga sudah berada di kamar Queenza.
"Apa lelaki yang baru datang dengan kepulan asap itu ninja?" Aila tak mau ketinggalan untuk mengajukan pertanyaan.
"Duduk dulu," gumam Queenza seraya berjalan menuju ranjang lalu duduk bersila sambil bersandar di kepala ranjang.
Dengan enggan, Aila dan Belva mengikuti Queenza lalu duduk di hadapannya.
"Sekarang kau tidak punya alasan lagi untuk menghindar." Belva melotot. "Ayo jelaskan!"
"Dengar," Queenza menggigit bibir bawah sejenak sebelum melanjutkan, "mereka bukan manusia. Mereka makhluk dari dimensi lain."
"Tidak lucu!" sergah Aila.
Queenza mengangkat kedua tangan sebagai syarat agar kedua temannya diam. "Aku akan menjelaskan yang sebenarnya. Kalian mau percaya atau tidak, terserah." Dia menghela napas sejenak. "Saat aku menghilang beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan Kingsley, lelaki yang berbicara sambil bersandar di ambang pintu dapur. Lalu karena beberapa alasan, aku memberinya tempat tinggal. Dan semuanya menjadi di luar kendali karena ternyata beberapa makhluk dari dimensi lain itu berusaha membunuhku. Beruntung ada Kingsley yang selalu melindungiku. Lalu Tristan dan Emily, lelaki yang baru datang dan gadis yang menangis, mereka juga tinggal di sini karena ada kesalahpahaman yang terjadi di tempat tinggal mereka."
Penjelasan Queenza memang jauh dari kenyataan yang sebenarnya. Tapi dia harap itu cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu Belva dan Aila. Setidaknya Queenza berusaha untuk berkata jujur.
"Apa kau menceritakan salah satu kisah fantasi?" tanya Aila kemudian.
"Lihat, kan! Kalian tidak mungkin percaya. Itu sebabnya aku memilih tidak bercerita. Sama seperti saat aku mengatakan bahwa aku bisa merasakan aura aneh dari orang-orang disekitarku. Kalian juga tidak percaya. Memangnya kalian pikir aku akan dapat keuntungan apa dengan menceritakan kisah khayalan?!"
Seketika suasana menjadi sesepi pekuburan begitu Queenza meluapkan isi hatinya. Tapi lalu dia menyesal. Wajar jika Belva dan Aila tidak percaya. Apa yang Queenza alami memang tidak masuk akal dan terkesan khayalan.
"Maaf, aku jadi melampiaskan amarah pada kalian. Aku tidak akan mengulang cerita tak masuk akal ini lagi. Anggap saja aku tidak menceritakan apapun. Tapi kuharap kalian bersedia pergi dan tidak bertanya lagi. Karena aku tidak ingin berbohong pada kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...