K&Q S.2 - 46

106K 15K 2K
                                    

Senin (23.48), 15 Juli 2019

Happy 100 bab. Bab ini tepat di bab ke-100, waw! Gak nyangka masih banyak yg baca dan gak muntah ♥☻♥

---------------------------

Kingsley mendesah lega begitu tamu terakhir pulang. Dia memang tidak menawarkan tamu-tamunya untuk menginap mengingat kondisi kerajaannya yang masih kacau dan rentan serangan.

Udara malam kian terasa menusuk. Kingsley yang sedari tadi mengantar kepulangan tamunya hingga pelataran Kerajaan Ackerley memilih langsung berbalik ke dalam. Sepuluh orang prajurit kerajaan berpakaian serba hitam, membentuk dua barisan dan membuntutinya di belakang.

"Di mana Tristan dan Kenzie?" tanya Kingsley tanpa menghentikan langkah melewati bagian dalam istana yang masih penuh piring dan gelas bekas jamuan. Tampak para pelayan tengah membersihkan semua kekacauan itu dan buru-buru membungkuk memberi hormat saat Kingsley lewat.

"Hamba tidak tahu, Yang Mulia. Apa Anda ingin hamba mencari mereka?" Prajurit yang berada tepat di belakang sebelah kanan Kingsley menyahut.

"Tidak perlu. Aku ingin melihat keadaan Queenza. Sepertinya dia sangat lelah. Kalian juga beristirahatlah."

"Terima kasih, Yang Mulia."

Sepeninggal para prajuritnya, Kingsley melanjutkan langkah menuju kediaman Queenza. Dengan kecepatannya yang bagai hembusan angin, dalam hitungan detik dia sudah berada di depan pintu kamar Queenza.

Tanpa mengetuk, Kingsley membuka pintu lalu keningnya berkerut bingung menyadari tidak ada siapapun dalam kamar itu. Pantas saja dia sama sekali tidak bisa merasakan aura dan mencium aroma Queenza.

Kingsley berbalik keluar dari kediaman Queenza menuju area berlatih prajurit. Dalam perjalanan dia berpapasan dengan dua prajurit yang membungkuk memberi hormat. Refleks Kingsley berhenti lalu bertanya, "Apa kalian melihat Panglima Tristan?"

"Oh, beliau ada di halaman belakang istana mengawasi pembangunan dan renovasi paviliun belakang."

Kingsley langsung berbalik arah menuju paviliun belakang. Dalam hitungan detik, dia sudah berada di area pembangunan. Hanya dengan mengendus udara, dia sudah tahu di mana Tristan berada dan segera menghampirinya.

"Tristan," panggil Kingsley.

Tristan yang tengah berbicara dengan seorang pekerja langsung berbalik lalu sedikit menundukkan kepala sebagai tanda hormat. "Yang Mulia."

"Di mana Queenza?"

"Hmm, apa Anda memberi perintah hamba untuk mengawasi Yang Mulia Ratu?"

Refleks Kingsley menggaruk belakang kepalanya seraya bergumam. "Tidak sih. Tapi biasanya kan dia bersama Emily. Di mana Emily?"

"Emily kembali ke dunia manusia. Katanya dia rindu pulang ke sana."

Kingsley mengangkat salah satu alis. "Tidak biasanya kau membiarkan Emily pergi sendirian. Biasanya kau selalu mengekorinya."

"Hamba memiliki tanggung jawab di sini. Jadi hamba tidak bisa pergi."

Kingsley masih menatap Tristan ragu. "Lalu Emily pulang sendirian?"

"Ada Kenzie yang bersamanya."

Mata Kingsley melebar. "Sejak kapan kau tidak keberatan Emily berduaan dengan Kenzie?"

"Sejak Kenzie menyerahkan kesetiaan pada Anda. Hamba yakin dia tidak akan berani macam-macam."

Kingsley menatap Tristan dengan tatapan tak percaya tapi lalu mengangkat bahu tak peduli. "Baiklah terserah. Sebaiknya aku fokus mencari Queenza saja." Lalu dia berbalik hendak kembali ke dalam istana.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang