Rabu (21.19), 08 Maret 2023
Pelaku yang bikin Kingsley jadi botak. Terinspirasi dari dia, hahaha...
My baby #fotoDihapus 🤭
--------------------------
Dentuman keras yang terdengar sampai ke sel tahanan tempat Queenza berada membuat semua orang kian menegang dan panik. Bahkan Thane yang berpura-pura tenang dengan tubuh bersandar dalam posisi bersila, akhirnya membuka mata.
"Apa kita akan terus diam di sini?" pertanyaan yang sedari tadi berada dalam benak semua orang akhirnya disuarakan Kenzie. Namun yang dia dapatkan hanya gelengan kepala dari Tristan.
"Tidak bisakah kita mencari Edrick?" Tavisha berbisik pelan pada Emily. Dia sangat cemas memikirkan nasib sang suami. Terakhir dia melihat Edrick dalam kondisi tak sadar di salah satu sel tahanan. "Aku takut dia tak bisa menyelamatkan diri."
Emily memegang lembut tangan Tavisha, berusaha menenangkan. "Kita akan segera mencarinya begitu keluar dari tempat ini."
"Ah, aku baru sadar kau itu menantuku, ya?" celetuk Thane. "Pantas aku agak familiar dengan aura samar dari tubuhmu."
Mata Tavisha terbelalak. "Dia ayah Edrick?" tanyanya dengan nada tak percaya. Sejak dirinya dan Edrick terlibat dengan Queenza dan yang lainnya, dia berusaha memahami situasi dan mendapat kesimpulan bahwa ayah Edrick adalah tokoh jahatnya.
"Kenapa kau terlihat begitu terkejut?"
Suara dingin berpadu dengan mata merah Thane berhasil membuat bulu kuduk Tavisha meremang. Refleks dia bergeser makin bersembunyi di balik tubuh Emily.
"Mungkin Tavisha terkejut karena tak menyangka, dalang di balik segala kekacauan ini hanyalah seorang pengecut," sindir Kenzie tajam.
"Ah, dan kau persis ayahmu, sama-sama boneka. Bedanya Kevlar adalah bonekaku, sementara kau adalah boneka Kingsley," balas Thane dengan senyum mengejek.
Kenzie sudah siap menyerang Thane karena marah namun Tristan menghalangi dengan menyilangkan pedangnya di depan tubuh Kenzie. Bersamaan dengan itu, dentuman yang serasa menggetarkan kembali memekakkan telinga disertai bangunan penjara yang runtuh seketika.
Refleks mereka semua mengandalkan kekuatan masing-masing untuk menghalau puing bangunan menimpa tubuh mereka lalu melesat menyelamatkan diri serta kawan keluar dari area penjara yang masih berada dalam kawasan istana. Dan begitu berada di luar, mereka bisa melihat bagaimana yggdrasil—pohon-pohon raksasa yang hidup dan bergerak—menghancurkan bangunan istana dengan tubuhnya.
"Kupikir kau akan tetap di dalam penjara meski bangunan hancur, Queen," ejekan Thane kembali terdengar. Saat ini dia berdiri angkuh di depan anak buahnya. Merasa di atas angin melihat Queenza juga turut melarikan diri.
"Rasanya aku benar-benar ingin merobek—"
"Cukup!" gumaman pelan Queenza menghentikan kalimat Kenzie. "Abaikan saja. Dia sedang bingung tak tahu apa yang harus dilakukan. Kekuatannya tak berguna. Jadi hanya mulut yang bisa dia andalkan."
"Aku tidak tersinggung. Karena kau pun dalam kebingungan yang sama," Thane terkekeh.
Queenza tak menanggapi. Tatapannya lurus mengarah pada kaum yggdrasil yang tampak sangat ganas, menghancurkan apapun yang berada di sekitar mereka. Sejujurnya Thane benar. Dia juga tak tahu apa yang harus dilakukan. Segala kekuatan dalam dirinya menjadi tak berguna jika berhadapan dengan yggdrasil.
"Tampaknya makhluk itu takkan berhenti sampai seluruh Immorland hancur," gumaman pelan itu berasal dari Nash Mostyn, putra mahkota kaum Harpy. Apa yang dihadapinya sejak pertempuran di puncak Gunung Khain berhasil membuatnya dilanda rasa khawatir sepanjang waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...