Minggu (18.53), 15 November 2020
Selalu makasih buat yang setia nungguin dan terus ngingatkan update dengan cara yang baik ♥♥♥
--------------------------
Tampilan Kerajaan Phoenix sama seperti tampilan Kerajaan pada umumnya. Tidak ada yang istimewa selain keberadaannya di dasar laut hitam. Saat Raja Helyan membimbing Ayhner dan Kingsley menuju Kerajaan, Tubuh mereka dilingkupi tameng bak balon raksasa, hingga mereka bisa melesat di antara padatnya air tanpa perlu bersinggungan langsung dan basah.
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya mereka memasuki gerbang tinggi Kerajaan Phoenix. Kerajaan ini juga sama, disekitarnya dikelilingi balon raksasa persis seperti kubah pelindung ciptaan Queenza hingga tak ada setetespun air laut hitam yang bisa menerobos masuk area Kerajaan.
Sepanjang jalan Kingsley mengabaikan ocehan Raja Helyan yang sesekali menjelaskan bagian istananya dengan nada bangga. Dia hanya sekali bersuara saat menyatakan dengan tegas bahwa dirinya ingin langsung menemui Queenza.
"Queenza ada di kamar ini." Raja Helyan berhenti di salah satu pintu tinggi berukiran indah. "Dia belum membuka mata sejak menggunakan seluruh energinya."
"Aku tahu," gumam Kingsley. "Itu sebabnya tak ada yang bisa merasakan energinya. Saat ini dia seperti tengah terkunci."
Raja Helyan mengerutkan kening. "Terkunci bagaimana? Bukankah seharusnya dia kembali menjadi manusia biasa setelah melepas seluruh energinya?"
Sudut bibir Kingsley terangkat membentuk senyum sinis. Tanpa menoleh ke arah Raja Helyan dia berkata, "Queenza tidak pernah menjadi orang biasa. Bahkan sebagai dryad pun, dia bukan dryad biasa. Kau salah jika mengasumsikan apa yang akan dia alami sama seperti yang akan dialami orang lain."
Bahkan Kingsley sendiri pernah salah menilai. Saat pertama kali bertemu lagi dengan Queenza dalam wujud manusianya, dia pernah memprediksi apa yang akan terjadi namun ternyata tak ada yang sesuai bayangannya.
"Buka pintunya!" mendadak Kingsley memberi perintah tegas sebelum Raja Helyan mengatakan hal lain.
Raja Helyan hanya mengangguk lalu membuka pintu kembar itu dengan kedua tangannya. Dia masuk lebih dulu dan membiarkan kedua tamunya menyusul di belakangnya.
Kelegaan terasa memenuhi dada Kingsley begitu melihat Queenza terbaring dalam kondisi utuh. Dadanya yang semula sesak seperti menahan beban berat mulai terasa ringan. Gerakan naik turun dada Queenza yang menandakan adanya kehidupan membuat Kingsley tak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang. Seolah selama ini dia tengah menahan napasnya.
"Sebaiknya kami menunggu di luar," gumam Ayhner lalu berbalik. Dia tahu Ratu dan Rajanya butuh waktu untuk berdua. Namun Ayhner terpaksa balik kembali untuk menyeret Raja Helyan yang dengan keras kepalanya ingin tetap bertahan di sana lalu menutup pintu kamar yang ditempati Queenza.
"Aku tahu kau tidak akan mati semudah itu," bisik Kingsley seraya duduk di sisi ranjang. Sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan Raja Helyan karena seolah ada pelindung di sekitar tubuh Queenza yang menolak siapapun mendekat. "Apa kau masih menyerap energiku? Sekarang energi gelapku?"
Kingsley bisa merasakannya. Yang melingkupi Queenza adalah energi gelapnya. Energi Raja Kegelapan. Pantas saja dia tak lagi merasakan desakan untuk membunuh dan seolah tubuhnya selalu diselubungi kegelapan.
"Kau bisa melakukannya tanpa kita saling menyentuh? Bahkan dalam jarak sejauh ini?" Kingsley tersenyum bangga seraya satu tangannya meraih tangan Queenza lalu tangan yang lain membelai pipi Queenza lembut. "Aku merindukanmu, Queen. Kau tidak mau membuka mata sebentar saja untukku? Karena—mungkin ini akan jadi pertemuan terakhir kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasíaWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...