Jumat (20.16), 26 Februari 2021
----------------------
"Apa menurutmu Kingsley benar-benar sudah mati?"
Sejenak Allura hanya diam, mencoba mengingat dan merasakan apa ada penglihatan tertentu yang dia lupakan. Tapi itu tidak mungkin. "Anda sudah menghancurkan tubuhnya, kan? Tanpa sisa?"
"Semuanya tinggal debu yang sudah ditiup angin. Apa itu masih bisa dibangkitkan?"
"Itu tidak pernah terjadi, Yang Mulia."
Bugh!
Thane memukulkan kepalan tangannya ke sandaran tangan di sofa. "Tidak pernah bukan berarti tidak mungkin."
Allura kembali terdiam. Takut dia mengatakan hal yang salah. "Memangnya kenapa Yang Mulia berpikir demikian? Bahwa Kingsley belum mati?"
"Queenza. Kau lihat sendiri wanita. Dia terlihat begitu tenang. Rasanya sangat aneh mengingat betapa mereka—kau tahulah," Thane tampak sangat sulit menyebut kata "cinta" seolah itu hal yang sangat menjijikkan.
"Kalau begitu, kenapa Anda masih membiarkannya hidup?"
"Apa maksudmu? Aku membicarakan Kingsley."
Allura tersenyum lalu dengan gerakan gemulai duduk di lantai depan Thane. Kedua tangannya diletakkan di atas lutut Thane sementara dagunya ia tumpangkan di punggung tangan.
"Apa Anda tidak menyadarinya? Mereka seperti kena kutukan. Selalu terikat satu sama lain tak peduli berapapun kehidupan yang harus mereka lalui. Jadi jika Kingsley bisa hidup kembali, maka kuncinya ada pada Queenza. Hanya dia yang bisa membangkitkannya."
"Jadi Queenza harus kubunuh juga." Itu bukan pertanyaan. Melainkan sebuah pernyataan jelas.
"Memang begitu seharusnya."
Sejenak Thane terdiam, tampak mencerna ucapan Allura. Sikap Thane yang terlihat ragu membuat api cemburu serasa membakar dada Allura. Benarkah yang dikatakan si jalang Queenza? Apa tadinya Thane berniat menjadikannya—
"Apa lagi yang membuat Anda ragu, Yang Mulia? Atau Anda ingin hamba yang melakukannya? Mungkin Anda sudah terlalu lelah setelah pertarungan..."
Jelas pertarungan melawan Kingsley sama sekali tak melelahkan. Tapi entah mengapa, Thane merasa membunuh Queenza tidak semudah seperti yang diucapkan Allura. "Baiklah. Kuserahkan dia padamu."
Seketika senyum Allura merekah. Akhirnya akan ada kesempatan baginya membalas mulut besar si jalang Queenza. "Nah, karena semuanya sudah beres, sebaiknya Anda mandi lalu istirahat. Hamba akan siapkan air hangat untuk Anda."
Yang didapat Allura hanya anggukan setengah hati. Tapi dia sama sekali tak mempermasalahkannya. Kesempatan membunuh sudah membuat hatinya amat berbunga.
***
"Yang Mulia, Thane tidak akan membiarkan kita terus bebas. Apa Anda tidak berniat melakukan sesuatu?"
Queenza mendengarkan dengan jelas apa yang diucapkan Tristan dengan sikap gusarnya namun pandangannya terus tertuju pada ruang tahanan di sebelah. Tempat di mana Edrick dikurung seorang diri.
"Yang Mulia..." nyaris saja Tristan merengek karena Queenza mengabaikannya. Situasi mereka sangat genting. Seharusnya mereka melakukan sesuatu, bukannya hanya diam menunggu.
"Dia harus bertemu dengan belahan jiwanya. Dengan begitu kegelapan yang melingkupi hatinya kini akan luruh."
Tristan yang sedari tadi hanya berdiri gusar akhirnya menjatuhkan diri di salah satu sudut penjara sempit itu, duduk bersandar dengan satu kaki menekuk dan kaki lainnya terjulur.
"Dan Tavisha akan berakhir nyaris meninggal seperti sebelumnya," gumam Tristan setengah jengkel, sadar Queenza sepertinya berniat pura-pura melupakan situasi mereka sendiri yang sedang berada di tepi jurang.
Queenza tersenyum dan akhirnya menoleh ke arah Tristan. "Kau punya seorang istri manusia yang saat ini sudah nyaris sekuat dirimu tapi masih meragukan istri seorang lelaki yang kekuatannya nyaris menyamai Kingsley? Siapa yang tahu, bisa saja Tavisha ternyata jauh lebih kuat darimu."
Kali ini Tristan benar-benar melepaskan sikap hormatnya. "Kau tahu? Kau berhasil membuat kepalaku sakit sekali. Dan ini pertama kalinya."
Queenza terkekeh pelan. "Memangnya apa yang kulakukan?"
"Situasi sudah sangat kacau seperti ini dan kau masih berbaik hati mengingatkanku pada Emily yang aku tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang." Lalu mendadak dia menatap Queenza dengan mata menyipit. "Kenapa kau sangat tenang mengetahui bahwa Yang Mulia Kaisar sudah tiada?"
"Mungkin karena ini bukan kematiannya yang pertama. Jadi aku sudah terbiasa."
"Haha... lucu sekali, Queen."
"Mungkin kau juga harus mencoba membiarkan Emily mati sekali-kali agar sikap cemas berlebihanmu bisa berkurang."
Perasaan kesal langsung memenuhi dada Tristan. Ucapan Queenza barusan berhasil menyulut amarahnya. Tapi di detik dia berniat memaki, di detik itu pula dia menyadari sesuatu. "Kingsley?"
"Hm?"
"Kau Kingsley, kan?"
------------------------
>> Hari ini, sudah fix keluar keputusan penerbit untuk mendahulukan garap novel Kingsley dibanding novel-novelku yang lain. Jangan ditanya kapan selesai dulu, prosesnya masih panjang, hahaha...
>> Hari ini, hari pertama mulai jualan makanan cepat saji di rumah. Alhamdulillah lumayan banyak pesanan tadi dan buat besok. Semoga gak cuma hari pertama.
>> Hari ini, persiapan jual online juga buat pulsa, sembako, dan novel-novel yang kasian cuma menuhin dus. Jadi yang bukan koleksi niatnya mau aku jual.
>> Hari ini mulai belajar bikin youtube. Bukan aku youtubernya. Akkoh dibalik layar, wkwkwk... temanya pendidikan. Youtubernya baru umur 5 tahun. Alhamdulillah udah bisa baca tulis dan hitung2an. Masih kaku banget di depan kamera sampe puyeng juga, hahaha... Jadi pengen buat motivasi anak2 sekarang yang susah belajar gara-gara pandemi.
>> Hari ini juga mulai aktif di noveltoon. Bukan akun yg sama, aku emang gitu, suka bikin akun baru kalo udh ada target baru. Kebetulan skrng noveltoon lagi banyak sistem ranking. Dan aku memang suka banget bersaing. Jadi masih semangat. Bahkan ada satu novel yang aslinya itu adalah versi awal cerita Kings and Queen.
>> Jadi full kegiatan, dan full lupanya. Padahal loh jam 15.00 tadi udh standby di depan laptop buat ngetik. Anehnya bisa tetep lupa -_-
>> Bismillah, semoga segera balik lagi semua ide dan mood gak pergi-pergi lagi. Semoga kalian semua juga selalu semangat dan sehat di sana. Dan semoga para admin gc Tim Kingsley juga selalu semangat. Maaf gak bisa banyak bantu T__T
~~>> Aya Emily <<~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasiWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...