K&Q S.3 - 11

48.9K 6.2K 275
                                        

Sabtu (20.04), 29 Februari 2020

Udah pada tau kalau hari ini Kingsley ulang tahun? ☺

Di grup lagi ada perayaan ulang tahun Kingsley. Banyak yg kirim video, foto dan kata-kata 'Selamat'.

Aku sendiri sebagai Maknya Kings gak ngasih dia hadiah apapun. Hadiahku buat readersnya. Update 3 hari berturut-turut. Sekarang, besok, dan lusa ^_^

HBD, Kings. Love you so much ♥♥♥ Gak nyangka kita bisa tetep di sini sampai sekarang, bareng mereka yang sayang sama kamu. Temen-temen di wattpad, whatsapp, dan instagram. Kalian luar biasa. Kalian sumber energi kami untuk terus bertahan di sini. Sekedar kata2 gak akan cukup tapi aku tetep bakal bilang... 

I love you, guys. Sekarang, nanti, dan selamanya ♥♥♥

------------------------

Sudah lebih dari dua bulan sejak Queenza meninggalkan Immorland. Kerinduannya pada Kingsley kian menyesakkan. Meski Emily yang kerap bolak-balik dunia manusia dan Immorland selalu menceritakan perkembangan Kingsley dan kegiatannya, rasa rindu Queenza tetap tak terobati. Jelas sangat berbeda hanya mendengar dari orang lain atau bertemu dan bisa menyentuh secara langsung.

Ditambah lagi terkadang Queenza merasa Emily tak sepenuhnya menceritakan keadaan Kingsley. Ada yang disembunyikan. Mungkin Kingsley tidak benar-benar baik-baik saja namun Emily mengatakan sebaliknya hanya untuk membuat Queenza tenang. Saat Queenza berpikir seperti itu, dia merasa keputusannya pergi sudah tepat dan lebih kuat untuk melewati satu hari lagi tanpa Kings. Begitu seterusnya dari hari ke hari.

Oh, jangan lupakan Myria yang berhasil membuat hari Queenza sedikit lebih sibuk. Saat tahu Queenza juga sudah tidak bersekolah, Myria mengajaknya turut melamar kerja. Dan kebetulan, ada sebuah toko swalayan yang membutuhkan beberapa tambahan pelayan.

Usul Myria berhasil membuat Kenzie murka, seperti biasa. Saat Queenza pikir ide itu bisa membunuh rasa bosannya, butuh waktu lama bagi dirinya untuk meyakinkan Kenzie. Tentu saja, sebenarnya Queenza tidak butuh izin Kenzie. Tapi dia juga tidak tertarik bertarung dengan lelaki itu hanya agar bisa pergi melamar pekerjaan. Apalagi Kenzie sedang dalam mode "pengasuh bayi". Jadi pilihan terbaik adalah mendapatkan izinnya.

Toko tempat Queenza dan Myria bekerja agak jauh dari lingkungan tempat tinggal mereka. Bagi Queenza, pekerjaan ini tidak terlalu buruk. Tapi ada kalanya cukup menyebalkan jika bertemu dengan orang yang mengenalnya. Tahu kenapa? Karena mereka akan bertanya dengan wajah prihatin mengapa Queenza memilih bekerja dan bukannya melanjutkan sekolah.

"Ini sudah ketiga kalinya," kesal Queenza saat dirinya hanya berdua dengan Myria. "Apa seharusnya aku kembali sekolah saja?"

"Kalau bisa, kenapa tidak?" sahut Myria enteng. "Tapi kau bilang sudah cukup lama berhenti sekolah karena menikah. Apa sekolahmu masih mau menerimamu lagi? Dan aku juga penasaran mengapa kau tidak mengatakan sebenarnya pada saudara-saudara orang tuamu atau teman-temanmu bahwa kau sudah menikah?"

Di titik itu, Queenza merasa pertanyaan Myria terdengar menyelidik. Seperti dia benar-benar penasaran keadaan Kingsley. Karena itu Queenza memilih ucapannya dengan hati-hati.

"Kings jauh lebih tua dariku. Aku takut mereka tidak setuju. Terutama para paman dan bibiku. Lalu sekarang—" Queenza angkat bahu, tak menyembunyikan kesedihannya. "Aku semakin tidak yakin hendak memberitahukan pernikahanku."

"Tapi bagaimana kau akan menjelaskan pada mereka kalau tiba-tiba kau hamil?"

Pertanyaan itu membuat Queenza tertegun. "Hamil?" tanyanya dengan nada melamun, lebih kepada dirinya sendiri.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang