K&Q S.2 - 25

106K 12.9K 810
                                        

Selasa (21.07), 02 April 2019

Sekedar info, tokoh yang memperbudak kaum malaikat di part sebelumnya bukan orang baru. Dia sudah pernah muncul di K&Q S.2 - Prolog. 

Yang lupa bisa coba baca lagi ^_^

----------------------------

"Apa maksudmu?"

Pertanyaan Kenzie yang dipenuhi kebingungan membuat kening Queen berkerut. Dia langsung tanggap bahwa lelaki di hadapannya sudah pernah bertemu Queenza namun Queen sama sekali tidak menyerap ingatan itu.

"Memang sudah empat hari sejak terakhir kali kita bertemu tapi—kau berbicara seolah hanya mengingat pertemuan pertama kita di taman bermain."

Sebelum Queen sempat mengatakan apapun, Kingsley sudah berdiri di sampingnya dan menyela. "Queenza tidak ingin bertemu siapapun hari ini. Jadi pergilah."

Kingsley mengusir Kenzie tegas seraya hendak menutup pintu namun Kenzie menahannya.

"Aku tidak akan pergi. Sepertinya ada yang tidak beres dan kau berusaha menyembunyikannya dariku."

Kingsley tersenyum mengejek. "Lucu sekali kau bicara begitu seolah kau orang penting. Pergi dengan baik-baik atau aku akan melemparmu keluar pagar seperti sebelumnya."

Kingsley hendak menarik tubuh Queen ke dalam rumah namun Queen malah meronta melepaskan diri lalu berbalik menatapnya tajam dengan mata hijaunya.

Saat itulah Kenzie baru menyadarinya. Sesuatu yang dulu sempat menjadi pertanyaan dalam benaknya namun ia simpan rapat karena setelahnya tidak ada keanehan yang terjadi. Mata Queenza saat ini sama seperti mata Queenza saat pertama kali bertemu dengannya. Hijau terang yang memikat sekaligus tampak berbahaya. Dan setelah pertemuan pertama mereka, mata Queenza tak pernah lagi berwarna hijau hingga saat ini.

"Kenapa sekarang kau berusaha menarikku masuk lagi?" tanya Queen tajam. "Bukankah kau ingin aku pergi?"

"Karena bukan pergi seperti ini yang kuinginkan." Kingsley mencoba bersikap lembut.

"Ah, iya. Yang kau inginkan adalah aku menghilang lalu lenyap agar kau bisa hidup tenang bersama jalangmu."

Meski Kenzie masih merasa bingung atas ucapan Queenza sebelumnya, tapi melihat pertengkaran antara Kingsley dan Queenza, Kenzie pikir ini adalah kesempatan emas baginya.

"Queenza, mau kutemani jalan-jalan? Sepertinya kau butuh menyegarkan pikiran," usul Kenzie dengan senyum lembut.

"Tidak!"

"Sepertinya ide bagus."

Saat Queen hendak keluar pintu depan, Kingsley mencekal lengan Queen. "Kau tidak mengerti situasinya," geram Kingsley. "Kita memiliki banyak musuh. Dan lebih banyak lagi yang mengincar dirimu."

"Kau tahu aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku sama sekali tidak membutuhkan perlindunganmu, Yang Mulia," nada mengejek Queen terdengar jelas saat mengucapkan panggilan untuk Kingsley. Lalu dia menyentak lengannya dari cekalan Kingsley lalu menghampiri Kenzie dan merangkul lengannya tanpa permisi.

Kenzie tampak tertegun tapi beberapa saat kemudian menyeringai senang. Dia bahkan dengan sengaja menoleh ke arah Kingsley untuk menunjukkan sorot kemenangan, pembalasan kejadian yang telah lalu.

Sementara itu Kingsley mematung di ambang pintu, menimbang-nimbang hendak menyeret Queen kembali ke dalam rumah atau membiarkan mereka. Ini bukan hanya tentang rasa cemburu yang terasa membakar dadanya. Tapi juga karena mengkhawatirkan keselamatan Queen.

Memejamkan mata sejenak, akhirnya Kingsley membuat keputusan. Dia menghilang dari tempatnya berada lalu mendadak muncul di depan pintu pagar, menghalang jalan Queen dan Kenzie.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang