14a

135K 18.2K 3.2K
                                    

Jumat (16.55), 04 Januari 2019

--------------------------

Guardian satu ini cukup merepotkan, pikir Kingsley. Tapi dia mengagumi sifat pantang menyerahnya. Bahkan meski pernah terluka parah di pertarungan terakhirnya.

Kingsley masih bersandar dengan tenang di kursinya. Perhatiannya tertuju pada gadis cantik yang tengah mengarahkan pedang ke sisi leher Queenza. Matanya menyipit saat merasakan aura manusia yang kental namun sudah berbaur dengan aroma guardian di tubuh gadis itu. Jelas dia pasangan guardian di belakang Kingsley.

Setelah beberapa detik yang terasa sangat lama, pedang di sisi leher Kingsley mulai bergerak hendak mengiris. Namun sebelum itu terjadi, Kingsley mengibaskan tangan ke belakang Queenza seperti mengibas nyamuk hingga membuat gadis di belakang Queenza memekik saat tubuhnya terlempar ke belakang lalu punggungnya membentur lemari. Bersamaan dengan itu Kingsley berkelit ke samping menghindari tebasan pedang sang guardian.

"Em, kau baik-baik saja?" tanya Tristan khawatir melihat Emily berusaha berdiri tegak.

"Mana mungkin baik-baik saja? Ini sakit sekali." Emily merengut dengan gaya merajuk lalu mengalihkan perhatian pada Kingsley. "Kau kasar sekali pada perempuan!"

"Maaf, Nona. Aku tidak akan kasar kalau kau tidak bermain-main dengan benda berbahaya itu." Kingsley tersenyum meminta maaf. Sementara itu Queenza masih membeku di tempat dengan tubuh gemetar.

Tristan mengabaikan ucapan Kingsley. Perhatiannya tertuju pada gadis yang tampak ketakutan di kursi meja makan. Seperti yang sudah dijelaskan Kevlar, Kingsley hanya bisa dibunuh dengan membunuh gadis itu. Dan Tristan harus melakukannya secara cepat sebelum kekuatan gadis itu muncul.

Diam-diam Tristam melukai jemarinya sendiri lalu melontarkan darahnya sebelum lukanya sembuh. Namun darah itu tidak mengenai tubuh Queenza seperti yang diharapkan Tristan karena Kingsley sudah lebih dulu menciptakan lapisan pelindung di sekitar Queenza.

Tristan bergerak cepat ke arah Kingsley sambil mengayunkan pedangnya. Kingsley terpaksa menarik tangannya yang terulur untuk melindungi Queenza karena menghindari tebasan pedang sang guardian.

"Em, serang dia sekarang!"

Tanpa menunggu lagi, Emily mengayunkan pedangnya mengincar leher Queenza. Terdengar pekik ketakutan Queenza saat ia menjatuhkan diri ke lantai lalu merangkak bersembunyi ke bawah meja.

"Tidak baik menyuruh wanita saling melukai," tegur Kingsley seraya memutar ke samping menghindari serangan pedang Tristan. Akibatnya pedang itu menggores dinding dapur.

Tristan semakin geram karena sedari tadi lawannya hanya terus menghindar seolah meremehkan kemampuannya. "Jangan menghindar terus. Lawan aku!"

"Queenza akan marah kalau barang-barangnya rusak. Sebaiknya kita keluar saja."

BRAKK!

"Aaaaa!!!"

Queenza berteriak saat meja makannya terbelah menjadi dua akibat tebasan pedang Emily. Buru-buru Queenza bangkit lalu berjalan mundur, menatap takut ke arah Emily yang kian mendekat.

Tristan kembali menyerang Kingsley agar Kingsley tidak memiliki kesempatan menyelamatkan Queenza. Seperti tadi, Kingsley hanya menghindar hingga ia mundur keluar melalui pintu belakang. Matahari pagi langsung menyambut sosok kedua lelaki itu dengan suka cita.

"Untuk ukuran guardian, kau lumayan tangguh juga," puji Kingsley masih sambil menghindar.

Tristan semakin geram karena merasa diejek. Dia berhenti menyerang dengan napas terengah sementara Kingsley masih tampak santai dengan kedua tangan terjalin di belakang tubuh.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang