Selasa (12.22), 25 September 2018
--------------------------
Kerangka tubuh Kingsley mendarat dengan ringan di atas jurang. Tatapannya langsung mengarah lurus, tempat suara orang mengumpat-umpat sambil berusaha menangkap sesuatu.
"Mochi."
Kingsley menyebut nama itu tenang, sama sekali tidak menaikkan nadanya. Namun yang dipanggil langsung menoleh dengan telinga yang berdiri tegak. Tanpa menunggu panggilan kedua sang majikan, binatang lucu yang dipanggil Mochi itu segera melesat ke arah Kingsley lalu berdiri di belakangnya.
"Binatang sialan! Aku pasti akan menyiksamu dulu sebelum memakanmu!" Terdengar geraman dari salah seorang yang berusaha menangkap Mochi. Diikuti temannya yang tampak lebih tenang, diapun bergegas mengejar Mochi lalu berhenti dengan mata terbelalak ke arah kerangka tubuh menyerupai manusia yang berdiri sekitar dua meter di depannya.
"Ada apa?" si mata merah bertanya.
"Dia... berasal dari bangsa apa?" Si hitam legam bertanya tanpa menoleh pada temannya.
Si mata merah mengikuti arah pandang si hitam legam. Seketika matanya melebar melihat sosok di hadapan mereka. "Aku tidak pernah mendengar ada bangsa tengkorak."
"Aku juga tidak."
"Hei, kalian! Berani sekali menyebutku tengkorak! Memangnya kalian mau kuubah jadi tengkorak?" Kingsley berdecak kesal. Awas saja kalau dia bertemu hewan kurang ajar yang telah menyantap tubuhnya. Pasti akan dia siksa dulu sebelum membunuhnya dengan sangat pelan dan menyakitkan.
Lagi-lagi dua orang dari bangsa Ogre itu tampak kaget mendengar si tengkorak bisa bicara. Lepas dari perasaan kagetnya, si hitam legam menyeringai. "Jangan bilang kau tanpa sengaja menghisap darah gadis buruan kami hingga bisa bangkit seolah hidup kembali seperti sekarang."
"Kalian sudah terlalu banyak membuang waktuku."
CRAASSSHH.
Kingsley mengibaskan tangannya ke arah si hitam legam. Seketika muncul kilat merah laksana api dari ujung kukunya yang bergerak cepat mengincar dada si hitam legam. Beruntung dia segera melesat ke samping, menghindar dari bahaya.
"Boleh juga." senyum mengejek si hitam legam terbit. "Sebaiknya kau bergabung dengan—AARRGHHH!"
Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, punggungnya serasa disabet senjata tajam. Ternyata itu berasal dari cahaya yang tadi dilontarkan Kingsley. Cahaya itu akan terus mengejar hingga mengenai target.
BRUKK.
Tak sanggup menahan rasa sakit yang menyengat, si hitam legam jatuh berlutut disertai erangan dengan tubuh melengkung ke depan. Tulang jemarinya sampai bertonjolan saking kerasnya dia mengepal untuk menahan rasa perih sekaligus panas yang mendera seluruh punggungnya.
Si mata merah terbelalak melihat luka melintang sepanjang kira-kira lima belas senti di punggung temannya. Yang lebih mengerikan lagi, luka itu tampak melepuh dan dalam sekejap terus melebar, memakan jaringan kulit si hitam legam.
Pria bermata merah itu mengalihkan perhatian kembali ke tengkorak hidup yang masih berdiri di sana, tampak menunggu. Dalam keadaan hanya tersisa kerangka tubuh saja makhluk itu bisa sangat berbahaya. Apalagi kalau seluruh tubuhnya kembali utuh. Mungkin tidak ada kesempatan baginya agar bisa selamat.
Benarkah yang dikatakan si hitam legam tadi? Makhluk itu bangkit karena darah dari gadis yang mereka buru? Apa kekuatannya juga? Kalau benar begitu, dia harus bergerak cepat. Menghabisi si tengkorak lalu membawa lari gadis buruannya yang dia yakin masih terjebak dalam jurang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...