Sabtu (17.55), 20 Maret 2021
Baru bisa update. Semalam gak kuat begadang dan lagi banyak pikiran. Daripada maksain diri dan akhirnya yang aku tulis ngaco, aku milih buat nunda. Alhamdulillah, selesai. Walau tadinya target selesai sebelum sore tapi molor sampai menjelang malam :v
Happy reading!
-------------------------
"Yang Mulia!"
Thane menipiskan bibir kesal mendengar seruan bernada panik itu. Namun dia tak membuka mata. Terus bersikap tenang dalam meditasinya untuk menyembuhkan luka dalam yang masih dia derita.
"Kalau itu bukan sesuatu yang penting, aku akan mematahkan kedua kakimu karena berani menggangguku." Thane berucap datar, menahan diri untuk tidak menghempaskan Morton—salah satu orang kepercayaannya selain Allura—keluar dari kamar utama tempatnya berada.
Morton mengabaikan nada mengancam Thane dan bergegas berlutut dengan sikap hormat. Ancaman Thane yang sudah menjadi makanan sehari-harinya terasa seperti obrolan ringan jika dibandingkan bahaya mengerikan yang akan menimpa mereka.
"Sesuatu yang buruk telah terjadi, Yang Mulia. Sepertinya—semua makhluk hidup di Immorland menggila."
Kata terakhir Morton berhasil memancing senyum sinis terbit di bibir Thane. Perlahan matanya terbuka lalu dia menatap tajam Morton dengan mata merahnya. "Menggila? Apa itu candaan? Karena kau tahu sendiri tidak ada yang lebih gila dari aku di seluruh Immorland."
"Ini bukan seperti yang Anda pikirkan. Maksud hamba—"
Morton tidak sempat melanjutkan penjelasannya saat suara riuh di kejauhan itu menembus indera pendengaran mereka yang tajam. Thane yang tertegun selama sedetik buru-buru turun dari ranjang tempatnya duduk bersila lalu melesat keluar kamar dan langsung berhadapan dengan anak buahnya yang lain yang bertugas menjaga kamarnya.
"Apa itu?"
"Hamba tidak tahu, Yang Mulia. Beberapa orang sudah bergegas untuk mencari tahu namun belum ada yang kembali untuk melapor."
Thane tak bertanya lebih jauh dan segera menoleh ke arah Morton yang berdiri di belakangnya dengan setia. "Apa keributan itu yang kau maksud dengan 'menggila'?"
"Benar, Yang Mulia."
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Mata merah Thane berkilat terang menandakan amarahnya bangkit.
"Hamba belum yakin. Tapi setelah memeriksa sendiri dan berdasarkan beberapa laporan, sepertinya binatang-binatang buas di Immorland kelaparan."
Thane mengerutkan kening tak mengerti. "Bagaimana bisa? Immorland tidak pernah mengalami kekeringan seperti di dunia manusia. Ditambah lagi, kaum mana yang kau maksud dengan 'binatang buas'?"
"Para binatang, Yang Mulia. Kaum liar. Para penghuni pegunungan Barat, Gunung Selatan dan Padang Amerta."
Thane tampak terkejut. Itu adalah makhluk-makhluk Immorland yang bukan bagian dari sistem Hirarki. Mereka terlalu liar dan terlalu buas hingga tidak bisa hidup berdampingan dengan kaum lainnya. Sedari dulu, ketiga wilayah itu memang cenderung dihindari penduduk Immorland. Mereka tidak saling mengusik. Dan layaknya makhluk Immorland pada umumnya, meski kaum liar tidak mungkin bisa diajak duduk dan mengobrol, tapi mereka masih tetap bisa berpikir dan mengerti untuk tidak mengusik kaum lainnya selama mereka juga tidak diusik.
Berbeda dengan dunia manusia yang memiliki tiga jenis makhluk hidup yaitu binatang, tumbuh-tumbuhan, dan manusia itu sendiri, di Immorland tidak ada perbedaan semacam itu. Bisa dibilang penduduk Immorland adalah perpaduan antara manusia dan binatang atau manusia dengan tumbuhan. Mereka hidup berdampingan dan membentuk kerajaan-kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...