15a

148K 16.6K 1.7K
                                    

Rabu (13.46), 09 Januari 2019

 ------------------------

Baru saja tiba di pintu utama yang menjadi penghubung antara Immorland dan dunia manusia, dua orang prajurit guardian yang bertugas menjaga gerbang dimensi menghalangi jalannya.

"Ada apa ini?" tanya Tristan dengan nada dingin.

"Maaf, Tristan." Sejak mendapat gelar panglima guardian, dia memang selalu menolak panggilan dengan embel-embel 'panglima'. "Kami mendapat perintah dari Kaisar untuk melarangmu masuk ke wilayah Kerajaan Ackerley."

"Kenapa bisa begitu?"

"Kami juga tidak tahu."

Rahang Tristan menegang. Memang seperti inilah prajurit guardian termasuk dirinya. Menjalankan perintah meski terkadang tidak mengerti alasannya.

"Kerajaan Ackerley adalah rumahku. Tidak ada seorangpun yang bisa melarangku berada di sini."

Tristan hendak melangkah namun prajurit yang lain mengarahkan pedang ke lehernya. "Kau juga seorang prajurit guardian. Seharusnya kau mengerti bahwa perintah Kaisar adalah mutlak."

"Singkirkan pedangmu atau kita akan mempermalukan kaum guardian karena bertarung antar prajurit. Kita akan merusak citra prajurit guardian yang terkenal akan kesetiaan dan persaudaraannya."

"Kalau disuruh memilih citra atau perintah, sayang sekali aku memilih perintah."

Sebelum prajurit itu melakukan sesuatu, lebih dulu Tristan menggenggam pedang tajam yang mengarah ke lehernya. Dia segera mengalirkan energi panas bagai bara melalui tangannya ke pedang. Terdengar pekik kesakitan dari prajurit yang memegang pedang. Refleks dia melepas pedangnya lalu mundur. Tampak kini telapak tangannya memerah seperti terbakar.

Tanpa memedulikan telapak tangannya yang berdarah, Tristan membuang pedang ke samping sambil menatap tajam ke arah prajurit yang sudah terluka. Sebelum Tristan mengatakan atau melakukan sesuatu lagi, prajurit yang lain berlutut di hadapan Tristan.

"Panglima, saya mohon. Kami hanya menjalankan perintah."

"Kalau begitu aku akan menemui si pemberi perintah."

"Tolong!"

"Biar aku yang mengantarnya menemui Kaisar," tiba-tiba Eoghan sudah ada di sana, salah satu panglima guardian yang memiliki tato sayap malaikat di sisi lehernya.

Kedua prajurit penjaga itu saling pandang lalu mengangguk pada Eoghan.

Eoghan beralih pada Tristan. Saat Tristan menatapnya, dia mengedikkan dagu sebagai isyarat agar Tristan mengikutinya.

"Kenapa Kevlar melarangku datang ke Ackerley?" tanya Tristan setelah mereka menjauh dari kedua prajurit penjaga.

"Kevlar?" Eoghan terkekeh. "Sejak kapan kau jadi tidak sopan begitu?"

"Itu tidak menjawab pertanyaanku."

Eoghan tersenyum. "Sebenarnya aku ingin membalik pertanyaanmu. Kenapa Kevlar melarangmu datang ke Ackerley? Apa yang telah kau perbuat?"

Langkah Tristan terhenti, membuat Eoghan turut berhenti. "Apa kau tahu ada pasukan guardian selain yang kita pimpin?"

Eoghan mengerutkan kening mendengar pertanyaan Tristan. "Pasukan apa? Apa ada prajurit guardian yang memberontak lalu membuat pasukan sendiri?"

Sepertinya Eoghan juga tidak tahu mengenai pasukan elit guardian, pikir Tristan.

"Kau kenal seseorang bernama Paul Argalova?"

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang