Rabu (20.57), 13 Maret 2019
--------------------
"Sudah waktunya memperkenalkan hukum Immorland yang sebenarnya pada orang-orang modern, iya kan? Dan kurasa, kau juga tidak tahu mengapa ini disebut duel hidup dan mati. Karena tidak akan ada yang bisa keluar atau masuk ke dalam lingkaran energi ini sebelum salah satu di antara kita mati."
Ucapan Kingsley membuat semua orang saling pandang dengan gelisah. Bahkan Tristan dan yang lainnya juga.
"Kenapa kau terlihat bingung? Apa kau juga tidak tahu mengenai hal ini?" tanya Queenza pada Tristan.
Tristan menoleh lalu menggeleng. Dia tidak benar-benar tahu mengenai hukum Immorland yang semacam itu. Hanya pernah mendengarnya. Mungkin karena sudah lama sekali tidak ada dua penguasa yang saling bertarung. Biasanya mereka mengerahkan anak buah mereka untuk saling membunuh.
Yang pernah Tristan saksikan sendiri mengenai hukum Immorland hanya tidak boleh membunuh seorang penguasa tanpa menantangnya berduel. Dan Tristan pernah membuktikan sendiri melihat seorang pembunuh bayaran dari kaum harpy tewas dengan tubuh terbenam dalam tanah—hanya menyisakan kepala yang mencuat di permukaan—setelah dia membunuh raja ghoul. Sampai sekarang tidak ada yang tahu bagaimana orang itu terbunuh dan siapa pelakunya.
"Ternyata tanah Immorland menyimpan banyak misteri," komentar Emily.
"Mungkin itu sebabnya aku selalu merasa dimensi ini aneh. Seolah semuanya hidup. Tanah, pepohonan, udara, dan seluruh alamnya," Queenza menggosok tengkuknya merinding. "Apalagi di bagian hutan yang kata Kingsley dekat wilayah kerajaan dryad. Alam di sana terasa lebih hidup."
"Pasti juga karena ada darah dryad dalam tubuhmu hingga kau bisa merasakannya," ujar Tristan.
Queenza mengangguk membenarkan lalu mereka kembali mengalihkan perhatian pada dua penguasa dalam lingkaran energi yang tampak warna biru transparan dengan sesekali kilat bagai aliran listrik yang bergerak cepat.
Kingsley tersenyum dingin melihat ketakutan yang tampak jelas dari raut wajah sang raja vampir. Dia maju dan refleks Raja Hessley melangkah mundur lalu memekik kaget saat punggungnya tersengat lingkaran energi yang mengurung mereka berdua.
"Ayolah, Yang Mulia. Jangan permalukan diri sendiri di hadapan seluruh kaummu."
"Aku sudah mengatakan bahwa kesetiaanku sudah kuberikan pada Kaisar Kevlar. Mengapa kau masih menantangku berduel?"
Senyum Kingsley lenyap digantikan sorot mengancam. "Aku benci pembohong. Apalagi untuk sesuatu yang sudah tampak jelas."
Raja Hessley pura-pura menampilkan raut marah. "Kau menuduhku pembohong?!"
"Bukan tuduhan, tapi fakta. Aku tidak melihat tanda pengikut di pergelangan tanganmu."
Refleks Raja Hessley menunduk melihat pergelangan tangannya yang bersih. Bukan hanya dia, semua orang juga menunduk melihat pergelangan tangannya masing-masing.
Bersih, tidak ada tanda apapun.
Tristan juga melakukan hal yang sama dan tidak menemukan tanda seperti yang dikatakan Kingsley. Tapi saat dia menyipitkan mata dan berkonsentrasi, perlahan tanda itu terlihat. Berwarna hitam seperti tato berbentuk nyala api.
"Ada tato di pergelangan tanganku," gumam Tristan.
"Tato apa?" tanya Emily seraya menarik tangan Tristan lalu memperhatikannya.
Tristan tidak menjawab dan memilih memperhatikan pergelangan tangan yang lain.
Semua orang yg telah menyerahkan kesetiaan pada Kingsley memiliki tanda itu. Sama persis. Bahkan Emily. Namun Queenza tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasiWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...