K&Q S.3 - 2a

83K 11.2K 1K
                                        

Senin (21.27), 05 Agustus 2019

---------------------------

Mata Kingsley langsung terbuka saat mendengar pintu kamarnya dibuka. Insting mempertahankan dirinya yang cukup kuat membuat Kingsley bisa mengendus bahaya, bahkan disaat tidur. Tapi begitu penciumannya menangkap aroma Queenza yang familiar, dia memilih tetap memejamkan mata pura-pura tidur.

Ini hanya Queenza. Tidak mungkin gadis itu melukainya, kan?

Tapi tetap saja, kedatangan Queenza ke dalam kamar Kingsley larut malam seperti ini mengundang rasa penasaran. Dalam hati dia bertanya-tanya apa yang diinginkan Queenza.

Queenza berjalan dengan langkah biasa hingga suara langkahnya begitu jelas terdengar di telinga Kingsley yang sedang siaga. Langkah itu semakin dekat, lalu berhenti bersamaan dengan salah satu sisi ranjang melesak menandakan Queenza tengah duduk di atasnya.

Seketika jantung Kingsley berdebar, menunggu apa yang hendak dilakukan Queenza. Ini seperti kejadian di masa lalu. Queenza datang ke ranjangnya saat Kingsley tengah lelap dengan tujuan untuk membunuhnya. Bedanya waktu itu Kingsley dalam kondisi kurang fit akibat proses penyerapan energi dari tubuh Queenza sedangkan kali ini dia tengah terjaga sepenuhnya dan bersikap waspada.

Akankah Queenza mengulang tragedi yang sama? Tapi kali ini apa alasannya? Apa masih alasan yang sama mengingat Kingsley tidak pernah benar-benar menjelaskan secara detail alasan dia menghabisi dua orang yang begitu dekat dengan gadis itu?

Berbagai dugaan memenuhi benak Kingsley. Dia yang dalam posisi tidur telentang, tengah menyiapkan tangan kirinya untuk mengeluarkan asap hitam mematikan andalanya. Sementara itu Queenza masih duduk di sisi kanannya, entah melakukan apa.

Tapi kalau pun kali ini lagi-lagi Queenza berniat menghabisinya, akankah Kingsley sanggup melukai gadis itu demi melindungi diri? Akankah dia sanggup menyakiti wanita yang sebentar lagi akan kembali menjadi istrinya?

Tentu pertanyaan itu tak menemukan jawaban. Hingga akhirnya Queenza bergerak dan mengejutkan Kingsley karena gadis itu malah membaringkan diri menempel di sisi kanan Kingsley dengan kepala rebah di lekukan antara lengan dan bahunya.

Refleks Kingsley membuka mata lalu menoleh ke arah gadisnya yang kini melingkarkan lengan di pinggang Kingsley. Dia bahkan bergerak semakin dekat, merapatkan tubuh mereka.

"Queenza?" tanya Kingsley dengan nada tak percaya.

Mendengar itu Queenza mendongak. Mata hijaunya membalas tatapan mata biru itu di antara cahaya remang. Kingsley memang mematikan lampu utama dan hanya menyisakan lampu tidur, membuat kamar itu disinari cahaya lembut.

"Oh, aku membangunkanmu, ya?" nada suara Queenza terdengar mengantuk. "Maaf. Tidurlah lagi." Lalu dia mengangkat tubuh bagian atas, menyangga dengan siku, seraya membelai tengah kening Kingsley hingga ujung hidung dengan ujung jari telunjuk.

Belaian itu membawa kenangan lama bagi mereka. Di saat-saat tertentu, Kingsley selalu kesulitan tidur akibat terlalu banyak urusan Immorland yang memenuhi kepalanya. Saat itulah Queenza menarik Kingsley agar merebahkan kepala di pangkuannya lalu membelai tengah kening menuju ujung hidung Kingsley dengan telunjuknya berulang-ulang hingga lelaki itu terlelap.

Salah satu kenangan manis mereka. Kegiatan sederhana yang terasa amat intim.

Keduanya masih saling menatap, seolah tengah berbagi memori lama bagai menonton film. Lalu mendadak tangan Kingsley menangkap pergelangan tangan Queenza, menghentikan gerakannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kingsley dengan nada datar dan mata menyipit penuh curiga.

"Aku tidak ingin tidur sendiri. Tadi aku mimpi buruk."

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang