K&Q S.3 - 40b

29.7K 6.2K 1.2K
                                        

Senin (21.10), 22 Februari 2021

Pokoknya aku gak telat, hahaha...

Akhirnya kelar satu bab. Serius tadi ngerasa lucu tapi panik juga. Ingatnya pas ngirim pesan ke Kak Nai, admin gc Tim Kingsley yang paling antusias bikin daftar hukuman. Belum juga dia baca langsung ingat... "Astaga, ini senin!" Ngelirik jam, angkanya udah 18.31.

Seketika panik. Tangan dingin banget selama ngetik. Emang agak sakit sih, semalam aja panas sama menggigil. Padahal udah minum obat sakit kepala juga tadi menjelang malam, auto kayak dipukul-pukul lagi nih kepala gara-gara panik nulis, hahaha...

Tapi it's okay! Emang udah saatnya dipaksa biar nulisnya lancar lagi. Semoga next time baby Bo sama Amy bisa ngekor lancar update.

Love you, guys and happy reading ♥♥♥

----------------------

Kenzie mungkin lebih kuat dari para Nephium yang menjadi lawannya kini. Tapi jelas tidak lebih kuat jika mereka bekerja sama melawannya. Emily sendiri yang hanya mengandalkan kekuatan yang diserapnya dari Tristan hanya sanggup meladeni Jew beberapa serangan sebelum akhirnya harus menerima sayatan lebar di lengan kirinya. Padahal Jew adalah seorang wanita dan merupakan Nephium termuda di antara mereka.

"Kita tidak mungkin bisa menang," bisik Kenzie dengan napas terengah saat akhirnya dia memiliki kesempatan berdiri bersisian bersama Emily. Tavisha sendiri berdiri ketakutan di belakang mereka.

"Dan tidak ada celah untuk melarikan diri," Emily balas berbisik.

"Tidak mungkin. Pasti ada cara."

"Apa sudah selesai diskusinya?" seru Lexia dengan nada mengejek yang berhasil memancing gelak tawa teman-temannya.

"Lihat mereka! Mereka seperti kelinci yang terpojok."

Jemari Kenzie mengepal. Dia masih tidak bisa menerima fakta bahwa teman-teman yang tumbuh bersamanya kini berbalik melawannya dan memihak musuh. Tapi mengingat apa yang mereka alami, hal itu bisa dibilang wajar. Karena mereka tidak bernasib sama sepertinya yang merasa berhutang pada Yang Mulia Kaisar Kingsley karena telah menyelamatkan ibunya.

"Aku tidak ingin melawan kalian," gumam Kenzie kemudian. "Tapi aku sadar persaudaraan di antara kita juga tidak mungkin bisa terajut kembali mengingat pilihan kita yang bertolak belakang."

"Kalau begitu kenapa masih banyak bicara, dasar pengkhianat!" seru Jew menahan kesal.

Emily sudah bersiap balas memaki dengan mengatakan si pengkhianat sebenarnya adalah si Kaisar—busuk—Kevlar. Namun niatnya urung saat dia teringat bahwa Kenzie adalah putra kandung Kevlar Kaiver. Dirinya sering lupa akan fakta itu mengingat sifat licik dan kejam Kevlar tak menurun pada Kenzie.

Selama sedetik, suasana berubah hening. Tapi detik berikutnya mendadak tubuh Lexia dan beberapa Nephium terlempar. Mereka mengerang karena bagian tubuh mereka yang tadi seperti dihantam benda keras berubah melepuh dan terasa panas menggigit.

"Joel!" seru Jew dengan nada tak percaya. Sebenarnya Joel adalah kekasihnya. Dia sungguh tak menyangka lelaki itu akan melawan mereka. "Apa kau sudah gila? Kau ingin jadi pengkhianat juga?!"

"Bukan pengkhianat namanya kalau aku tidak pernah berada di pihak kalian, kan?" Nephium dengan rambut sebahu itu menyeringai geli. Kedua tangannya tenggelam di saku celana dan dia berdiri di depan Kenzie, Emily, dan Tavisha dengan santai. Oh, jangan lupakan Ratu Avery yang bertengger di bahunya.

"Bajingan kau, Joel!" seru Lexia marah seraya menghela tubuhnya bangkit.

Joel tak membalas ucapannya. Dia menoleh ke arah sang Ratu peri lalu bergumam, "Sekarang saatnya."

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang