Kamis (22.40), 08 Agustus 2019
Kenapa mood nulisku kacau balau, astaga!! T__T
------------------------
BUGH!
Tristan yang sedang berlari keluar rumah Queenza terhenti di halaman karena membentur seseorang. Dia berdiri tegak sambil mengusap keningnya yang berdenyut sementara orang yang ditubruknya terhuyung mundur hingga membentur pintu pagar.
"Kau itu mau ke mana sampai tidak memperhatikan orang di depanmu?" gerutu Kenzie. Entah dia yang tidak waspada atau memang Tristan jauh lebih kuat darinya hingga benturan itu membuatnya terdorong mundur sementara Tristan tetap berdiri tegak.
"Ada makhluk jadi-jadian di kamar Kingsley," jelas Tristan dengan napas terengah.
Kening Kenzie berkerut. "Makhluk jadi-jadian?"
"Itu... makhluk yang paling ditakuti Kingsley." Tristan memperagakan gerakan tangan gemulai. "Ah, sebenarnya aku juga takut."
Kenzie terbelalak. "Sedang apa makhluk itu di kamar Kingsley? Apa mereka punya hubungan?"
"Mana aku tahu?" Tristan bergidik.
Kening Kenzie semakin berkerut. "Tapi aku tidak merasakan ada makhluk lain selain Kingsley di dalam rumah."
Ucapan Kenzie berhasil menarik perhatian Tristan dari perasaan ngerinya. Dia terdiam lalu memusatkan perhatian pada aura yang menguar di udara.
Iya, tidak ada makhluk lain. Hanya ada aura dan aroma Kingsley yang unik. Kalau begitu, siapa makhluk tadi?
"Pasti ada yang tidak beres. Kita harus memeriksanya," usul Kenzie. Tanpa menunggu, dia bergegas melesat ke dalam rumah dan segera disusul Tristan.
Di depan kamar Kingsley, mereka berhenti. Keduanya sama-sama mengendus udara sejenak untuk memastikan bahwa hanya ada Kingsley di dalam sana.
"Mungkin saja makhluk itu sejenis denganmu," bisik Tristan. "Kau makhluk yang tidak bisa tercium aroma dan auranya."
"Ya, mungkin saja," Kenzie balas berbisik. "Dan kalau benar begitu, Kingsley pasti sedang dalam bahaya."
Keduanya saling pandang, menyadari dugaan itu mungkin benar. Kingsley selalu ketakutan setengah mati pada makhluk sejenis itu. Jika dia sampai satu kamar dengan makhluk itu, maka dia tidak akan selamat jika makhluk itu memiliki niat jahat.
Menyadari hal itu, Kenzie buru-buru membuka pintu kamar. Hati-hati keduanya masuk lalu tertegun dengan pandangan mengarah pada ranjang Kingsley.
"Itu Kingsley!" seru Kenzie tak percaya.
"Tapi kenapa dia...."
Tristan tak menyelesaikan pertanyaannya. Dia bergegas mendekati ranjang, menatap ngeri wajah Kingsley yang menurutnya menyeramkan lalu mencoba membangunkannya.
"Kings!" seru Tristan seraya mengguncang bahu Kingsley pelan. Tapi Kingsley bergeming. Membuat Tristan dan Kenzie lagi-lagi saling pandang penuh tanya.
Klek.
Suara pintu depan yang terbuka membuat keduanya menoleh ke arah pintu kamar yang tidak mereka tutup. Tak lama kemudian tampak sosok Quenza di sana dan bergegas menghampiri mereka.
"Apa Kingsley baik-baik saja?" tanya Queenza khawatir.
"Dia terbangun dengan penampilan mengerikan itu lalu jatuh tertidur kembali. Atau mungkin pingsan," Tristan angkat bahu.
"Semoga tidak mati," gumam Kenzie yang langsung menutup mulut rapat karena mendapat hadiah tatapan membunuh dari Queenza dan Tristan.
Queenza duduk di tepi ranjang. Dia menyentuh kening Kingsley dengan telapak tangan untuk memastikan bahwa pengaruh kekuatan untuk membuat Kingsley terlelap semalam sudah menghilang.
Ya, Kingsley tidak pernah tahu bahwa ketika lelaki itu mengendurkan pertahanan dirinya, Queenza dengan mudah bisa membuatnya tertidur sangat lelap. Kingsley pikir itu hanya kerena belaian Queenza di keningnya. Padahal lebih dari itu. Bisa dibilang Queenza memberikan Kingsley obat tidur dengan aliran energinya.
"Kingsley," kini giliran Queenza yang mengguncang bahu Kingsley. Bahkan dia juga menepuk-nepuk pipi Kingsley untuk menyadarkannya.
Butuh beberapa kali guncangan hingga Kingsley membuka mata perlahan. Sejenak dia menatap sekeliling dengan bingung lalu berusaha duduk begitu menyadari di mana dirinya berada dan siapa mereka bertiga.
"Kau baik-baik saja?" tanya Queenza cemas.
Kingsley mengangguk. "Tadi aku hanya mimpi buruk," gumamnya begitu duduk. Tapi lalu tubuhnya menegang begitu pandangannya mengarah pada cermin di kaki ranjang dan seketika teriakannya kembali memenuhi kamar. "HUWAAAAA...!!!"
***
Siang itu Kingsley merelakan rambutnya dipotong amat pendek. Dan dia sama sekali tidak sempat meratapi nasib rambut kesayangannya. Sepanjang proses memotong hingga merapikan rambutnya, Kingsley terus menegang waspada mengawasi lelaki gemulai yang melayaninya.
Baru setelah keluar dari salon itu, Kingsley bisa merasa lega. Tapi dia murung dan merajuk pada Queenza yang ditanggapi Queenza dengan pujian bahwa Kingsley terlihat sangat tampan dan semakin gagah dengan rambut pendeknya. Persis seperti menghibur bocah yang sedang merajuk.
Tanpa keduanya sadari, seseorang tengah memperhatikan mereka dengan serius. Wanita dengan tubuh seksi bak model dan wajah cantik jelita itu sedang mencari celah untuk masuk ke dalam kehidupan mereka berdua. Dia memiliki misi dari ayahnya yang harus segera dia selesaikan. Yaitu mencari kelemahan lelaki bernama Kingsley. Dan jika bisa, bukan sekedar mencari kelemahan. Tapi langsung membunuhnya begitu ada kesempatan.
-----------------------
Yang mau chat aku langsung WA aja ya. Aku gak aktif d wp dan sosmed lain 🤧🤧 WA-ku di bio akun AyaEmily2
~~>> Aya Emily <<~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...