Senin (20.43), 18 Februari 2019
Udah kangen? ^_^
--------------------------
BRAKKK!
"Ini penghinaan! Kenapa kalian mengurungku di sini!" teriak Tristan dari balik jeruji besi. Bukan sembarang jeruji besi. Jika itu sampai rusak, maka penjara yang sesungguhnya akan muncul dan menyerap energi siapapun di dalamnya. Tristan tahu betul hal itu hingga tidak mengambil resiko untuk merusaknya.
Tiga hari lalu, semua tampak baik-baik saja. Tristan datang ke Immorland melalui gerbang dimensi yang jarang digunakan. Lalu dia menyembunyikan auranya sendiri dengan meniru aura ogre yang tanpa sengaja dia temui.
Sayang penjagaan di Kerajaan Ackerley jauh lebih ketat daripada biasa. Akibatnya Tristan kesulitan mendekat hingga memilih mendatangi penjara-penjara yang biasanya digunakan prajurit guardian untuk menawan musuh. Tapi lagi-lagi tidak ada yang Tristan dapatkan.
Hingga semalam saat dia bermalam di hutan. Tidak ada aura makhluk lain yang Tristan rasakan selain dirinya sendiri dan serangga. Tapi tiba-tiba seseorang melayangkan pukulan padanya dari kegelapan. Tidak, bukan hanya satu. Mungkin tiga orang.
Dengan gerakan terlatih, Tristan melayangkan pedangnya untuk menyerang siapapun orang itu. Namun kemampuannya sama sekali tidak berguna saat lawannya tidak terlihat dan dia tidak bisa merasakan auranya untuk tahu keberadaan orang itu.
Tristan seperti melawan kabut. Tidak bisa disentuh, tidak bisa dilukai. Tapi sanggup menyakitinya, bahkan mungkin hingga tewas.
Dan akhirnya perlawanan Tristan harus terhenti saat sosok tak terlihat itu menyelubunginya hingga membuatnya tak bisa bernafas, lalu menghantam dadanya dengan sangat keras hingga Tristan pingsan.
Paginya setelah membuka mata dengan dada yang terasa sakit, dia mendapati diri sudah berada dalam penjara sempit. Bagian belakangnya adalah dinding batu yang tebal sementara jeruji besi ada di depannya. Tanpa perlu bertanya, Tristan tahu betul di mana dirinya berada. Salah satu penjara yang tengah dia selidiki untuk mencari keberadaan anak buah Jervis yang tertangkap prajurit guardian. Letaknya berada dalam goa bawah tanah.
BRAKKK!
Kembali Tristan menendang jeruji besi. Bukan untuk merusaknya, melainkan hanya ingin menciptakan suara keras untuk menarik perhatian penjaga di sana yang tak satu pun menampakkan diri sejak Tristan terjaga.
"Aku tidak terima perlakuan semacam ini. Keluarkan aku atau kubunuh kalian semua!"
Setelah sepuluh detik yang bagi Tristan sangat lama, seorang prajurit penjaga datang. Tristan ingat dia ketua penjaga di penjara ini.
"Panglima," sapanya dengan hormat. Namun tampak jelas ada sikap tegas yang membuat Tristan yakin dia tidak bisa diajak bekerjasama untuk melepasnya jika itu bertentangan dengan perintah Kaisar bajingan Kevlar.
"Lucu sekali. Kau masih memanggilku panglima tapi mengurungku di sini."
"Hamba hanya menjalankan tugas. Sebagai prajurit guardian, aturan adalah segalanya dan perintah kaisar adalah mutlak. Siapapun yang melanggar aturan—bahkan meski dia teman, saudara, dan atasan yang dihormati sekalipun—tetap akan dijatuhi hukuman."
"Ah, apa sekarang aku termasuk yang melanggar aturan? Aturan yang mana? Coba jelaskan." Kali ini nada suara Tristan terdengar sangat ringan. Seolah dia hanya membicarakan cuaca hari itu. Tapi orang yang mengenalnya tahu betul nada itu menipu, menyembunyikan kemarahan dibaliknya.
"Anda menikahi Emily. Anak manusia yang diamanahkan agar Anda jaga, sebagai simbol bahwa guardian juga pelindung manusia. Kenyataan bahwa Anda menikahi putri Anda sendiri—meski dia anak angkat—merupakan aib dan mencoreng nama baik guardian di mata seluruh masyarakat Immorland. Ditambah lagi Anda melanggar aturan dilarang menikahi manusia. Jadi mohon tidak menyangkal kesalahan Anda lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasíaWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...