K&Q S.3 - 9a

49.8K 6.3K 327
                                    

Sabtu (19.37), 15 Februari 2020

Pict : Kings rambut perak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict : Kings rambut perak

-----------------------

Myria sangat menyenangkan. Dia lucu dan penuh semangat. Dalam sekejap dia dan Queenza menjadi akrab meski Kenzie kerap kali masih menatap Myria tak suka.

"Lalu aku bilang, sebaiknya kita berteman saja. Tapi dia malah merengek ingin tetap bersamaku. Itu—benar-benar situasi paling tidak menyenangkan yang pernah kualami."

Kenzie memutar mata mendengarnya sementara Queenza tertawa geli. Sudah hampir seminggu mereka menghabiskan waktu bersama. Bahkan Queenza juga membantu Myria mencari pekerjaan. Ibunya sudah tidak sanggup membiayainya hingga dia memutuskan berhenti sekolah dan kembali ke kota ini untuk bekerja.

"Lalu ibumu bersama siapa?" Saat itu Queenza menanyakan hal ini.

"Ada kakak perempuanku. Dia yang merawat Ibu. Sebenarnya dia tidak keberatan membiayaiku juga. Tapi aku tidak ingin lebih menyusahkannya karena tahu betul bagaimana kondisi keuangannya."

Queenza tak bertanya lebih jauh, khawatir melanggar privasi Myria. Dirinya juga menceritakan kecelakaan yang menimpa orang tuanya dan membuat Queenza menjadi yatim piatu. Mungkin karena kondisi itu, Queenza jadi merasa dekat dengan Myria. Apalagi Myria berhasil sedikit menghibur hatinya yang tengah berduka.

"Bagaimana denganmu?" pertanyaan Myria sama sekali tak mendapat tanggapan. "Queenza?"

"Hah?"

"Kau melamun."

Queenza tersenyum malu. "Memangnya tadi kau tanya apa?"

"Aku tanya, apa kau pernah punya kekasih?"

Kingsley.

Seketika mata Queenza terasa panas. Dia tidak pernah punya kekasih sebelumnya selama menjadi manusia. Hanya Kingsley, yang akhirnya menjadi suaminya.

"Kau itu terlalu banyak bicara," desis Kenzie memperingatkan. Dia langsung berdiri menjulang di hadapan Myria yang tengah duduk di sofa depan TV bersama Queenza, membuat gadis itu mengkerut ketakutan menatap mata cokelat madu Kenzie.

"A—apa salahku?"

"Kenzie, Myria tidak salah." Queenza berusaha membela. Lalu dia menatap Myria. "Maafkan dia. Dia hanya berniat melindungiku."

Myria mengangguk mengerti. "Aku tidak akan tanya apapun lagi mengenai kekasihmu."

Queenza menghela napas sejenak sebelum memutuskan bercerita. "Satu-satunya lelaki yang menjadi kekasihku akhirnya menjadi suamiku. Baru saja. Tapi—pernikahan kami tidak berjalan sesuai rencana. Jadi aku terpaksa meninggalkannya."

Myria tidak berpura-pura bahwa dia tersentuh dengan perasaan cinta di mata Queenza dan rasa kehilangannya. Bukan hanya tubuhnya, hati Myria juga rapuh. Dia mudah tersentuh selayaknya manusia biasa.

Kingsley & QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang