Senin (20.54), 23 September 2019
------------------------------
Kerajaan Ackerley disibukkan dengan persiapan pesta pernikahan antara sang Ratu dengan sang Kaisar. Meski bisa dibilang ini termasuk hari patah hati se-Immorland, tapi tak bisa dipungkiri semua orang turut berbahagia atas kebahagiaan pemimpin mereka.
Telaga suci tak kalah sibuk mempersiapkan pernikahan paling bersejarah ini. Meski ini bukan kali pertama Kingsley dan Queenza menikah, tapi rasanya tetap mendebarkan seperti yang pertama. Semua harus dipersiapkan dengan sempurna. Tidak boleh ada cela dalam jalannya ritual pernikahan sang pemimpin tertinggi Immorland.
Ayhner, sang pemimpin baru kaum malaikat juga turun tangan membantu persiapan di telaga suci. Dia tak mau ketinggalan menyiapkan ritual pernikahan sahabat baiknya. Meski bisa dibilang perbuatan Ayhner melanggar aturan tak tertulis para malaikat terdahulu, di mana mereka merasa tak perlu ikut campur urusan tanah Immorland, tapi Ayhner tidak peduli. Sekarang dirinya pemimpin. Dia akan mengubah semua aturan dan kebiasaan para malaikat yang seolah anti makhluk lainnya karena merasa sebagai makhluk suci. Toh dirinya juga mengakui berada di bawah kepemimpinan Kaisar Kingsley.
Kwak... kwak... kwak...
Ayhner mendongak menatap kawanan burung gagak yang lalu lalang dan bertengger di atas dinding tinggi yang mengelilingi telaga suci. Keningnya berkerut melihat gagak-gagak itu berwujud seperti gagak dalam dunia manusia, bukan seperti gagak peliharaan kaum echidna.
"Mereka bukan gagak yang berasal dari sini, kan?" tanya Ayhner penasaran.
Colan yang berada di dekatnya dan tengah menyiapkan bunga-bunga dalam cawan besar terbuat dari emas, mendongak menatap burung-burung yang dimaksud Ayhner. "Mereka berasal dari sini. Peliharaan kami."
"Tapi... bukankah gagak kalian tidak memiliki paruh?"
Colan tersenyum tipis lalu melanjutkan kegiatannya. "Gagak yang tidak memiliki paruh melainkan mulut, berasal dari kaum echidna yang berkhianat. Begitu ketahuan yang dia lakukan melanggar aturan ketat kaum echidna, seekor gagak akan mematuk tubuhnya berkali-kali sambil menyerap kehidupannya. Setelahnya paruh gagak itu akan berubah menjadi mulut."
Ayhner ternganga lalu meringis mendengar penjelasan Colan. "Dan itu dilakukan dalam keadaan hidup-hidup?"
"Tentu saja." Colan mendongak menatap Ayhner. "Karena itu hanya mereka yang bernyali besar yang berani menjadi pengkhianat di antara kaum kami."
"Pasti jumlah gagak unik itu tidak banyak mengingat caranya cukup sadis."
"Ya, sudah lama kami tidak memiliki gagak tanpa paruh yang baru. Tapi beberapa waktu lalu jumlah mereka meningkat. Tidak banyak. Hanya sekitar dua belas orang. Sepertinya itu karena mereka tidak tahu kengerian menjadi pengkhianat di antara kaum echidna. Maklum saja, sudah lama tidak ada yang menjadi korban para gagak."
"Dua belas orang kau bilang tidak banyak? Wah..." Ayhner bergidik. "Lagipula kenapa sampai ada banyak pengkhianat? Aturan apa yang mereka langgar?"
Akhirnya Colan menegakkan punggung seraya memandang lurus ke arah telaga suci yang sudah dia jaga berabad-abad. "Kami memiliki aturan ketat dalam hal pernikahan. Tapi kami juga menghormati aturan pemimpin Immorland, sejak Immorland mengakui Kingsley sebagai kaisar pertama di zaman dulu. Lalu rasa hormat itu beralih pada Kaisar Kevlar. Tentu kami mengikuti aturannya. Selama itu tidak bertentangan dengan aturan kami sendiri. Dan begitu menetapkan aturan, itu berlaku untuk semua makhluk, tanpa pilih.
"Tapi ternyata diam-diam Kaisar Kevlar memanfaatkan rasa hormat kami. Dengan iming-iming janji yang tidak seberapa, dia berhasil membujuk beberapa echidna lemah untuk melanggar aturan. Membuat mereka harus dicap sebagai pengkhianat dan tak lagi diakui sebagai keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...