Jumat (20.30), 05 Juni 2020
Part kali ini lebih panjang dari kemarin-kemarin. Anggap aja hadiah buat yang hari ini resmi lulus sekolah. Walau di tengah pandemi, tetap semangat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ♥♥♥
Happy reading!
------------------------------
"Ken, kau bisa istirahat. Biar aku yang menjaga Kings."
Kenzie hanya mengangguk singkat sebagai tanggapan lalu berbalik pergi.
Sepeninggal Kenzie, Queenza memasuki gelembung pelindung ciptaannya lalu duduk dengan hati-hati di sisi ranjang tempat Kingsley berbaring. Berusaha sejauh mungkin dan memastikan dirinya tidak menyentuh tubuh sang suami.
Queenza benar-benar tidak menyukai apa yang dilihatnya. Kingsley sangat pucat seperti mayat. Hanya gerakan naik-turun lemah di dadanya yang membuat Queenza yakin sang suami masih hidup.
Seketika rasa panas terasa menusuk belakang mata Queenza hingga membuat matanya berkaca-kaca. Susah payah dia menelan ludah untuk membasahi kerongkongannya yang mendadak tercekat.
"Kings... bangunlah." Queenza menggigit bibir untuk menahan isakannya. "Aku membutuhkanmu. Kami semua membutuhkanmu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang." Suara Queenza semakin pelan hingga berubah menjadi bisikan.
Sungguh, dia ingin sekali menyentuh Kingsley. Ingin sekali memeluknya. Rasanya sudah berabad-abad Queenza tidak melakukan itu dan seluruh dirinya merasa sakit.
Bayangan-bayangan mengenai kebersamaan mereka berkelebat dalam benak Queenza bagai film yang diputar ulang. Pertemuan awal mereka di hutan. Hari-hari Queenza diam-diam keluar dari Kerajaan Dryad hanya untuk membawakan Kingsley makanan. Lalu perpisahan mereka yang berlanjut dengan pertemuan lagi beberapa tahun kemudian.
Di pesta itu Queenza benar-benar tidak bisa mengenali Kingsley. Tidak bisa mengkaitkan remaja kurus dengan Kaisar Tampan sang penguasa Immorland. Itu pertama kalinya Queenza melihat remaja di hutan itu tampak sangat percaya diri dan begitu nyaman dengan dirinya sendiri. Dia begitu menonjol di antara lautan orang dari berbagai makhluk. Tampak begitu agung hingga Queenza pun merasa rendah di hadapannya.
Ingatan Queenza terus bergulir. Kini dia seolah melihat lagi raut tak percaya Kingsley begitu mengetahui Queenza sudah bertunangan. Ada banyak emosi di wajahnya malam itu. Mulai dari kecewa, marah, hingga sakit hati. Rasanya Queenza ingin melangkah maju lalu memeluknya. Tapi dia menahan diri karena sadar mereka tidak ditakdirkan untuk bersama.
Kenangan Queenza melompat ke malam dia mengetahui fakta tentang pembunuh calon suami dan adik perempuannya. Awalnya Queenza tak percaya. Dia pikir Kevlar hanya mengarang cerita demi memfitnah Kingsley. Tapi Kevlar memiliki saksi mata. Pelayan setia sang adik bersumpah dia melihat sendiri Kingsley membunuh mereka berdua. Awalnya dia tidak berani buka mulut. Tapi begitu Kevlar berjanji akan melindunginya, dia berani memberitahu Queenza.
Pandangan Queenza kembali fokus pada Kingsley yang terbaring lemah. Malam itu, Queenza terlalu marah untuk berpikir. Yang ada di benaknya hanya perasaan ditipu dan dikhianati ditambah keinginan untuk membalas dendam kematian calon suami dan saudarinya.
Setelahnya semua bergerak sangat cepat. Para abdi setia Kingsley murka lalu berusaha menangkapnya. Queenza melarikan diri ke hutan dan bertemu Kevlar di sana. Namun bukannya menolong, Kevlar malah menikam Queenza. Dan ternyata itu bukan akhir hidupnya. Tapi awal dari siksaan.
Queenza tidak tahu ke mana Kevlar membawanya dan berapa lama orang-orang itu membuat Queenza tenggelam dalam rasa sakit. Yang dia ingat sekarang hanyalah siapa orang-orang itu. Selain Kevlar, Queenza yakin ada dua orang lainnya. Yang satu wanita dan satu lagi orang yang Kevlar dan wanita itu panggil "Yang Mulia". Sama sekali tidak sulit menebaknya sekarang. Queenza tahu betul mereka adalah Thane dan Allura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasíaWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...